Normalnya, orang dewasa buang air besar sebanyak satu atau dua kali sehari, sedangkan pada penyakit diare ini, buang air besar lebih sering yaitu lebih dari tiga kali sehari. Selain itu, diare terdapat perubahan konsistensi dari padat menjadi lebih cair. Namun pada anak bayi frekuensi BAB normal bisa lebih sering dari dewasa, maka jangan langsung mengira bayi diare walaupun buang air besarnya lebih dari tiga kali.
Berapa kali frekuensi normal buang air besar bayi?
- Bayi usia 0 - 6 bulan (ASI): Sehari 1-5 kali atau bahkan hanya 1-3 hari sekali.
- Bayi usia 0 - 6 bulan (non-ASI): Sehari 3-4 kali atau sampai hanya 1-3 hari sekali.
- Usia di atas 6 bulan : Biasanya 3-4 kali sehari atau 2 hari sekali. Jika sudah menginjak usia 4 tahun sama seperti dewasa.
Jika frekuensi BAB bayi Anda masih dalam rentang diatas berarti normal, dengan catatan tidak disertai penurunan berat badan atau gejala lain.
Oleh karena itu, pengertian atau definisi diare adalah buang air besar dengan tinja encer atau berair dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (normalnya). Sehingga orang yang mengalami diare akan lebih sering ke toilet untuk buang air besar atau perubahan frekuensi disertai volume feses yang lebih banyak dari biasanya. Diare dikenal juga dengan istilah mencert.
Penyakit diare biasanya berlangsung beberapa hari dan sering sembuh atau hilang tanpa pengobatan. Akan tetapi, ada pula penyakit diare yang berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih. Atas dasar itulah penyakit diare digolongkan menjadi diare akut dan kronis.
Diare Akut adalah diare yang berlangsung kurang dari dua minggu. Sedangkan diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu.
Tanda dan gejala diare
Secara lebih lengkap, tanda dan gejala yang biasanya menyertai penyakit diare antara lain:
- Buang air besar encer dan sering
- Kram perut
- Nyeri perut
- Demam
- Darah dalam tinja
- Kembung
Apa penyebab diare?
Diare terjadi ketika makanan dan cairan yang Anda makan berlalu terlalu cepat dan/atau terlalu besar jumlahnya pada saluran pencernaan (usus). Secara normal, usus besar akan menyerap cairan dari makanan yang Anda makan, dan meninggalkan kotoran (tinja) yang setengah padat.
Akan tetapi ketika cairan dari makanan yang Anda makan tidak diserap, maka hasilnya adalah kotoran (feses) yang cair atau encer. Penyakit Diare mungkin berhubungan dengan infeksi virus atau bakteri dan terkadang efek dari keracunan makanan.
Secara umum penyebab diare antara lain :
- Infeksi virus. Rotavirus Adalah penyebab diare pada anak (akut) yang paling sering.
- Infeksi bakteri dan parasit. Masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
- Intoleransi makanan. Paling sering adalah intoleransi laktosa (gula pada susu) pada sebagian orang, sehingga diare terjadi setelah makan/minum produk susu.
- Alergi makanan
- Reaksi negatif terhadap obat-obatan. Banyak obat-obatan yang dapat menyebabkan diare. Yang paling sering adalah antibiotik. Antibiotik membunuh bakteri baik dan jahat, yang dapat mengganggu keseimbangan flora normal (bakteri baik) dalam usus.
- Penyakit usus. Biasanya menimbulkan Diare kronis, dengan banyak penyebab, seperti penyakit Crohn, ulcerative colitis atau radang dan luka pada usus, penyakit celiac, kolitis mikroskopik dan sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome).
- Gangguan usus fungsional (stress)
- operasi kandung empedu atau lambung
Kapan harus ke dokter ?
Untuk penyakit diare pada dewasa, dianjurkan segera ke dokter jika:
- Diare berlangsung lebih dari dua hari
- Mengalami dehidrasi - Ditandai oleh rasa haus yang berlebihan, mulut kering atau kulit kendur, Buang air keci jarang, sedikit atau tidak sama sekali, lemes, pusing, atau urin berwarna gelap. Lebih lengkap baca : Tanda-tanda dehidrasi
- Diare disertai sakit perut atau dubur yang parah
- Diare dengan tinja berdarah berwarna merah atau hitam
- Diare disertai demam di atas 102 F (39 C)
Diare pada anak dan bayi
Pada bayi dan anak-anak, diare dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi (baca : Tanda-tanda Dehidrasi pada Anak). Hubungi dokter jika diare pada bayi atau anak Anda tidak kunjung membaik dalam waktu 24 jam atau jika :
- Popok tidak basah karena kencing dalam tiga jam atau lebih
- Diare pada anak disertai demam di atas 38,5 C
- Diare dengan tinja berdarah warna merah atau hitam
- mulutnya kering atau menangis tanpa air mata
- Terlihat sering mengantuk, tidak responsif atau mudah marah (rewel)
- Terlihat cekung pada mata
- Jika kulit dicubit tidak kunjung kembali (turgor menurun).
Jangan lewatkan pembahasan berikutnya: Cara Mengatasi Diare dengan Tepat dan Aman
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.