Gerhana matahari total (solar eclipse) merupakan salah satu fenomena yang jarang terjadi, tetapi selalu menarik untuk ditunggu. Gerhana matahari sendiri terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan menutupi seluruh atau sebagian matahari.
Gerhana matahari total tahun 2019 ini memang tidak dapat dilihat oleh masyarakat Indonesia karena hanya dapat terlihat secara langsung oleh masyarakat di sejumlah negara di Pasifik dan Amerika Selatan, seperti Chili dan Argentina. Gerhana matahari total yang berlangsung sekitar 4 menit ini merupakan gerhana matahari pertama setelah sebelumnya terjadi di tahun 2017 lalu.
Ketika mata melihat langsung ke arah sinar matahari maka akan merusak mata, apalagi jika mengamati gerhana matahari, baik gerhana matahari sebagian ataupun gerhana matahari total. Hal ini juga sangat berbahaya bagi anak-anak sehingga diperlukan perhatian khusus dari orang tua.
Apa yang harus dihindari ketika terjadi gerhana matahari total?
Ketika ingin melihat gerhana matahari tidak diperbolehkan untuk melihat secara langsung dengan mata telanjang karena dapat menimbulkan efek yang merusak retina mata akibat paparan sinar ultraviolet (sinar UV). Ketika melihat matahari biasa secara langsung saja, secara reflek mata akan mengedip karena merasa terlalu silau, apalagi dengan cahaya gerhana matahari total.
Tanpa disadari, jika melihat gerhana matahari terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan mata yakni fotokeratitis, akibat meningkatnya jumlah radiasi sinar UV yang masuk ke retina mata dan merusak kornea mata. Selain itu, melihat gerhana matahari dengan mata telanjang tanpa perlindungan apapun juga dapat menyebabkan kebutaan atau membakar retina mata yang disebut dengan retinopati solar.
Paparan cahaya yang terjadi dapat merusak dan menghancurkan sel-sel pada retina (bagian belakang mata) yang berfungsi mengirimkan sinyal apa yang dilihat oleh mata ke otak dan sel tersebut tidak dapat tumbuh kembali.
Efek gerhana matahari total bagi kesehatan mata
Ketika mata telanjang melihat langsung sinar matahari ataupun gerhana matahari, mata akan merasa terlalu silau dan akan berusaha mencari cara untuk menghindari kontak langsung dengan sinar matahari. Karena sinar UV yang berasal dari sinar matahari dapat merusak mata sehingga mampu menyebabkan kornea melepuh dan retak.
Bahkan, jika Anda tetap bertahan dalam menatap matahari, Anda dapat mengalami kerusakan retina dan makula. Retina sendiri adalah jaringan di bagian belakang mata yang berfungsi untuk memproyeksikan gambar ke otak dan sangat sensitif terhadap cahaya.
Kerusakan mata baru akan terasa beberapa jam atau beberapa hari kemudian setelahnya dan kerusakan ini dapat bersifat sementara ataupun permanen, tanpa disertai rasa sakit. Gejala yang timbul antara lain penglihatan warna berubah, air mata berlebihan, mata merah, serta meradang.
Bagaimana cara aman melihat gerhana matahari?
Mata merupakan salah satu bagian terpenting dari panca indera sehingga kesehatan mata haruslah dijaga. Tetapi bagaimana cara yang aman untuk melihat gerhana matahari tanpa mengganggu kesehatan mata?
Untuk menghindari efek gerhana matahari yang dapat merusak mata, Anda dapat menggunakan kacamata atau filter kamera yang dirancang khusus untuk melihat gerhana matahari karena berguna untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke mata. Anda juga dapat melihat gerhana matahari secara tidak langsung misalnya dari layar tv, tetapi penggunaan kacamata hitam biasa tidak disarankan karena tidak cukup mampu melindungi mata dari sinar UV. Baca juga: 14 Jenis Makanan untuk Menjaga Kesehatan Mata
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.