Seperti yang sudah diketahui bahwa rokok dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan jantung, paru-paru, dan berbagai organ tubuh lainnya. Namun tahukah Anda bahwa kebiasaan merokok juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan mata.
Apa saja sih kemungkinan yang bisa terjadi? Nah berikut merupakan beberapa dampak buruk kebiasaan merokok bagi kesehatan mata.
Bisa menyebabkan katarak
Katak merupakan salah satu masalah dimana lensa mata mengalami kekeruhan. Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka waktu yang cukup lama bisa menyebabkan kebutaan.
Bahkan para pakar kesehatan juga menyatakan bahwa mata yang sering terkena paparan asap rokok cenderung memiliki risiko terkena masalah katarak 2 kali lipat.
Memicu terjadinya degenerasi macula
Sebenarnya apa sih degenerasi macula itu? Degenerasi macula merupakan salah satu masalah yang menyerang bagian macula pada retina mata. Tahukah Anda bahwa penyakit yang satu ini belum ada obatnya. Bahkan degenerasi macula ini juga bisa menyebabkan kehilangan penglihatan.
Tentunya Anda tak ingin mengalami masalah yang satu ini akibat kebiasaan merokok bukan?
Bahkan menurut beberapa pakar kesehatan menyatakan bahwa seseorang yang memiliki kebiasaan merokok dan bagian mata sering terkena paparan asap rokok itu sendiri cenderung memiliki risiko terkena penyakit degenerasi macula 3 kali lebih tinggi dari orang yang tidak merokok.
Jadi pastikan Anda ubah kebiasaan merokok agar terhindar dari masalah yang satu ini ya.
Dapat menyebabkan uveitis
Ternyata racun yang terkandung dalam asap rokok juga bisa meningkatkan mata mengalami uveitis 2 kali lipat lebih tinggi. Lantas sebenarnya apa sih penyakit uveitis itu? Pada umumnya uveitis disebabkan karena adanya peradangan pada bagian lapisan tengah mata.
Bahkan masalah yang satu ini juga bisa menyebabkan hilangnya indra penglihatan secara total.
Menyebabkan Mata Kering
Selain beberapa masalah di atas, kebiasaan merokok juga bisa menyebabkan mata menjadi kering. Pada umumnya mata akan terasa pedih dan perih karena terlalu sering terkena paparan asap rokok.
Terlebih lagi asap rokok dapat menurunkan kelembaban secara signifikan sehingga menyebabkan mata menjadi kering. Kondisi ini juga bisa menyebabkan mata menjadi merah dan terasa lelah.
Para penderitanya akan mengalami penurunan produksi air mata yang berperan penting untuk melembabkan mata agar kesehatan kornea tetap terjaga. Terlebih lagu asap rokok menyebabkan iritasi yang justru hanya akan memperparah kondisi mata kering.
Masalah yang satu ini juga berlaku untuk para perokok pasif.
Dampak buruk bagi janin dalam kandungan
Ternyata kebiasaan merokok tak hanya memiliki dampak negatif bagi diri sendiri saja. Kebiasaan merokok juga berdampak buruk bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk untuk janin dalam kandungan.
Terlebih lagi untuk ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok selama masa kehamilannya. Hal ini akan berdampak buruk bagi janin yang sedang dikandungnya.
Pasalnya seorang ibu hamil yang merokok atau perokok pasif memiliki risiko gangguan kesehatan yang besar terhadap janin yang sedang dikandungnya. Termasuk untuk hal tidak sempurnanya penglihatan janin yang terlahir nantinya.
Jadi jika Anda sedang mengandung pastikan hentikan kebiasaan merokok dan hindarkan diri dari paparan asap rokok yang bisa membahayakan janin.
Bahkan tak hanya itu saja, kebiasaan merokok atau sering terkena paparan asap rokok pada ibu hamil juga bisa menyebabkan masalah mata juling.
Bahkan besar kemungkinan bahwa saraf penglihatan janin dalam kandungan tidak bisa berkembang dengan sempurna yang dapat menyebabkan penglihatan janin menjadi terganggu.
Ternyata kebiasaan merokok tak hanya memiliki dampak buruk bagi kesehatan paru-paru, jantung, dan organ tubuh lainnya. Kebiasaan merokok juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan mata dan bisa menyebabkan kebutaan.
Tentunya Anda tak ingin penglihatan hilang hanya karena rokok bukan? Jadi ada baiknya mulai ubahlah kebiasaan yang satu ini ya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.