Epilepsi pada Anak: Bagaimana Cara Menghadapinya?

Dipublish tanggal: Sep 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit

Epilepsi merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kejang-kejang yang terkadang dapat membahayakan nyawanya sendiri apabila berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Apabila terjadi pada anak-anak, hal ini tentu membuat orang tua diselimuti rasa khawatir dan panik. 

Namun, sebagai orang tua, Anda harus tetap tenang dalam menghadapi anak yang mengalami epilepsi, sehingga dapat menangani kondisi tesebut dengan cara yang benar. 

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Epilepsi adalah gangguan yang terjadi pada sistem pusat atau aktivitas sel saraf di otak. Jika anak-anak menderita epilepsi, maka gejala yang ditimnbulkan dapat berupa kejang-kejang, dan terkadanga disertai dengan kehilangan kesadaran diri saat terjadi serangan. 

Kondisi epilepsi yang tidak segera mendapatkan penanganan dapat memengaruhi perkembanagn dan kemampuan belajar anak. 

Berikut ini terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menangani epilepsi yang terjadi pada si kecil. 

Siapkan kebutuhan obat-obatannya 

Jangan keliru saat memberikan obat epilepsi pada anak. Obat-obatan untuk epilepsi bertujuan untuk mengendalikan gejal yang muncul oleh penyakit ini, bukan untuk menyembuhkan epilepsi. Oleh seba itu, Anda perlu menyiapkan obat untuk menangani gejala yang muncul saat epilepsi menyerang anak Anda. 

Terdapat banyak jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi epilepsi pada anak, seperti phenytoin, carbamazepine, valproate, valproic acid, ethosuximide, topiramate, gabapentin, oxcarbazepine, zonisamide, lamotrigine, dan felbamate. 

Obat-obatan untuk menangani epilepsi di atas memiliki efek samping berupa pusing, mual, pening, penglihatan ganda, ruam, dan gangguan koordinasi tubuh. Efek samping yang jarang terjadi setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, antara lain hiperaktif, depresi, dan mudah tersinggung. 

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Obat-obatan yang akan diberikan pada anak pun berbeda-beda tergantung pada jenis dan tipe epilepsi yang diderita si kecil. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda sebaiknya mengenali gejala-gejala yang ditimbulkan saat epilepsi menyerang dan segera membawa si kecil untuk berkonsultasi ke dokter. 

Hal ini bertujuan agar si kecil mendapatkan penanganan dan pengobatan yang sesuai dengan apa yang dialaminya. 

Apabila anak Anda sudah menginjak bangku sekolah, ajari dia untuk mengetahui tata cara penggunaan obat epilepsi, seperti dosis dan waktu untuk meminumnya saat berada di sekolah. 

Jangan lupa untuk menjelaskan kondisi anak Anda kepada guru dan pembimbingnya di sekolah sehingga dapat membantu memperhatikan kondisi si kecil. 

Dekati dari sisi kejiwaannya 

Terdapat kemungkinan bahwa anak yang menderita epilepsi memiliki gangguan emosional, seperti merasa rendah diri atau depresi. Namun, sebagai orang tua, jangan biarkan si kecil mengalami hal tersebut. 

Agar si kecil tidak merasa rendah diri dengan kondisinya, jelaskan secara perlahan mengenai seluk-beluk penyakit yang ia derita, seperti apa itu epilepsi, apa saja gejala yang muncul, dan bagaimana cara menanganinya. 

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Usahakanlah agar rasa percaya diri anak bertumbuh dan meingkat dengan mengatakan bahwa dia masih dapat beraktivitas seperti biasa, walaupun tetap harus berhati-hati dengan apa yang dilakukannya. 

Bantu anak untuk memahami bahwa ‘mejadi berbeda’ merupakan hal yang normal, fokuskan perhatian anak pada apa yang bisa ia lakukan. Si kecil masih bisa berprestasi karena selama pemberian obat dari dokter terus berajalan, epilepsi tidak akan memengaruhi kecerdasannya. 

Beritahukan juga pada keluarga atau teman si kecil mengenai kondisi yang dialaminya sehingga mereka tidak memberikan kata-kata negatif yang dapat menurunkan rasa percaya diri serta menyakiti hatinya. 

Berikan pemahaman pada mereka bahwa epilepsi bukanlah penyakit yang dapat menular, sehingga tidak ada alasan untuk menjauhi si kecil.

Jaga kseselamatannya 

Selalu dampingi si kecil saat ia sedang melakukan aktivitas yang mampu membahayakan nyawanya jika terjadi kejang, seperti berenang. Pasalnya, epilepsi bisa saja kambuh saat anak sedang bermain di air. Atau dengan memakaikan pelindung kepala saat si kecil bersepeda dan tidak membiarkannya bersepeda sendirian. 

Beritahukan juga padanya untuk tidak mengunci pintu saat berada di kamar mandi, sehingga Anda bisa dengan mudah menolongnya apabila epilepsi kambuh pada saat itu. Jaga juga kondisi anak agar tidak kelelahan dan mengalami demam, sebab kondisi tersebut rentan memunculkan epilepsi. 

Ketika anak Kejang 

Pastikan Anda tetap tenang saat anak mengalami kejang agar dapat memberi pertolongan. Yang harus lakukan adalah: 

  • Pastikan anak dalam kondisi yang aman. 
  • Hindarkan anak dari benda-benda tajam, keras, tangga, dan perabot rumah. 
  • Baringkan tubuhnya dengan posisi menyamping agar cairan dari mulut bisa keluar dan tidak masuk ke saluran pernapasan. Jangan masukan benda apapun ke dalam mulut selama anak mengalami kejang, karena dapat menghambat pernapasannya. 
  • Selalu awasi kondisi napas anak. Apabila ia tidak bernapas setelah kejang, segera bawa anak ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Anak Anda mungkin akan mengalami ketakutan dan kebingungan selama dan setelah kejang berakhir, tugas Anda adalah menenangkan si kecil dengan berkata bahwa semua baik-baik saja dan Anda selalu ada untuknya. 
  • Biarkan anak Anda beristirahat dan jangan memberikan obat tambahan tanpa resep dokter. 

Kejang-kejang merupakan kondisi yang memerlukan pemeriksaan dan penanganan dokter. Terutama jika kejang yang terjadi berlangsing lebih dari 5 menit dan diikuti sesak napas. 

Meskipun epilepsi yang terjadi pada anak terdengar menyeramkan, dengan pengobatan yang tepat dan selalu mengawasi kondisi serta aktivitas anak, dapat memngurangi risiko berbahaya. 

Apabila setelah mengonsumsi obat-obatan, kondisi si kecil tidak juga membaik, segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan pengobatan yang baru atau menjalani terapi guna mengendalikan gejala epilepsi pada si kecil. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Epilepsy (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/parents/epilepsy.html)
Epilepsy in children: Types, symptoms, diagnosis, and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327288)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app