Belum selesai dengan isu "Delmicron" yang sempat beredar dan varian Omicron yang kian menyebar, kini muncul lagi istilah "Flurona". Kabar tersebut bermula dari temuan kasus di India baru-baru ini yang kemudian menghebohkan dunia. Lantas, apa itu Flurona dan seperti apa ciri-ciri Flurona? Apakah perlu diwaspadai seperti varian-varian COVID-19 yang sebelumnya?
Apa itu Flurona?
Beda dengan Omicron, Flurona ternyata bukanlah varian baru dari COVID-19. Flurona merupakan istilah yang menggabungkan antara kata "flu" dan "corona".
Flurona adalah infeksi ganda atau koinfeksi COVID-19 dan influenza yang menyerang tubuh secara bersamaan dan terindikasi merusak sistem kekebalan. Kasus Flurona ini pertama kali ditemukan pada wanita hamil di Israel dan diketahui bahwa wanita tersebut tidak divaksinasi.
Seseorang memang bisa terinfeksi dua virus sekaligus. Apalagi pada ibu hamil, daya tahan tubuhnya cenderung menurun sehingga lebih rentan terserang penyakit. Terlebih jika di masa pandemi ini tubuhnya belum divaksin, maka risiko tertular COVID-19 tentu akan lebih besar.
Namun, ini bukan berarti hanya wanita hamil saja yang bisa terkena Flurona. Orang sehat pada umumnya pun bisa tertular infeksi ganda influenza dan corona kapan saja.
Baca juga: Muncul Varian Omicron, Apa Bedanya dengan Varian Delta?
Seperti apa ciri-ciri Flurona?
Secara umum, gejala COVID-19 memang mirip seperti flu. Makanya, pada awal kemunculannya, orang yang terinfeksi virus corona merasa hanya sedang terkena flu biasa dan tidak sadar bahwa tubuhnya bisa menularkan virus SARS-CoV-2 pada orang lain.
Beda gejala flu dan COVID-19 bisa dilihat dari lama penyakitnya. Biasanya, gejala flu muncul 1-4 hari setelah infeksi. Sedangkan gejala COVID-19 muncul 2-14 hari setelah terinfeksi, rata-rata 5 hari dari awal virus masuk ke dalam tubuh.
Salah satu ciri-ciri Flurona adalah kesulitan bernapas. Hal ini karena virus flu dan COVID-19 sama-sama menyerang saluran pernapasan atas.
Sementara itu, kesamaan gejala antara flu dan COVID-19 meliputi:
- Batuk
- Pilek
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Kelelahan
Dapat dilihat bahwa gejala Flurona cenderung ringan. Karena terbilang kasus baru, para ahli di Israel masih terus meneliti apakah Flurona dapat memicu keparahan penyakit atau tidak.
Namun, penting diingat bahwa gejala COVID-19 bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang merasakan gejala ringan, tapi ada juga yang sampai parah. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa gabungan infeksi influenza dan COVID-19 bisa berakibat fatal.
Data menunjukkan bahwa Flurona dapat menyebabkan munculnya berbagai gejala parah, termasuk pneumonia dan komplikasi lainnya hingga peradangan otot jantung (miokarditis). Lagi-lagi, hal ini masih diteliti lebih lanjut.
Vaksin dan protokol kesehatan tetap menjadi hal utama
Meskipun gejalanya cenderung ringan, bukan berarti kasus Flurona bisa diremehkan. Begitu pula dengan varian-varian baru COVID-19 yang bisa bermunculan kapan saja.
Kabar baiknya, risiko terinfeksi dua virus secara bersamaan sangat bisa ditekan dengan vaksinasi dosis lengkap. Itu artinya, vaksin COVID-19 berpotensi untuk mencegah penularan Flurona.
Melihat kasus yang sudah terjadi, wanita hamil yang terinfeksi Flurona belum divaksin. Maka itu, segera dapatkan vaksin COVID-19 agar tubuh lebih kuat menangkal infeksi virus corona.
Baca selengkapnya: Termasuk Sinovac, 6 Vaksin COVID-19 Telah Disetujui WHO
Selain itu, tes PCR sangat penting untuk mendeteksi COVID-19 secara akurat. Dibandingkan antigen, tes PCR mampu menguji asam ribonukleat (RNA) virus. Nah, karena genotipe virus flu dan corona berbeda, hal ini hanya bisa diketahui dengan tes laboratorium.
Meski sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap, tetap jalankan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, hingga membatasi kontak sosial.
Jika Anda mengalami gejala flu, sebaiknya segera isolasi diri di rumah dan memakai masker agar tidak menularkan pada orang lain. Penting juga untuk menjaga stamina dengan makan makanan yang bergizi dan minum vitamin agar tidak mudah sakit, termasuk flu dan corona. Terutama bagi ibu hamil yang lebih rentan terhadap penyakit, dianjurkan untuk menambah suplementasi sesuai dengan rekomendasi dokter.
Baca juga: Lawan COVID-19, Ini Tips Isolasi Mandiri yang Aman buat Kamu
Penyakit Flurona diduga sudah meluas, mengingat gejalanya yang sama seperti flu pada umumnya. Oleh karena itu, selalu jaga kesehatan Anda dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Jika muncul gejala yang diduga sebagai ciri-ciri Flurona, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dan lakukan tes PCR guna memastikannya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.