Hari pertama sekolah anak adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh para orangtua. Tidak sedikit orangtua berbondong-bondong menyerbu kelas anaknya agar bisa duduk di kursi bagian depan. Tak ketinggalan, para orangtua begitu semangat mengunggah foto anak di media sosial demi menarik jumlah "like" dan berbagi komentar dengan orangtua lainnya.
Walau bisa menjadi ajang eksis dan terkenal di dunia maya, mengunggah foto anak di medai sosial ternyata kurang bijak. Hal ini terutama menyangkut soal identitas dan keselamatan anak Anda.
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic
Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.
Mengunggah foto anak di media sosial, baik atau buruk?
Mengunggah foto anak menjadi rutinitas kekinian bagi orangtua. Hanya dengan melihat foto anak yang menggemaskan saja sudah bisa membantu meningkatkan mood orang lain. Tak hanya itu, kebiasaan ini juga bisa menjadi sarana bagi para orangtua untuk berdiskusi dan berbagi informasi seputar pekembangan si kecil.
Namun di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi media pemancing tindak kejahatan di sosial media. Walaupun si pengunggah adalah orangtua kandungan sendiri, anak juga punya hak privasi untuk menentukan apakah mereka mau atau tidak mau membagikan foto pribadinya ke sosial media.
Selama ini, Anda mungkin tidak pernah meminta persetujuan anak mengenai hal itu. Sebab memang, mereka belum mengerti dan tidak bisa menolak keinginan orangtuanya untuk membagikan foto atau informasi seputar dirinya di sosmed.
Ingatlah bahwa media sosial tidak hanya dipenuhi oleh sahabat, keluarga, atau teman-teman terdekat Anda, tapi juga ladang bagi oknum tindak kriminal. Foto anak yang semula dibagikan hanya untuk menunjukkan tingkah lucunya, bisa berbalik disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Begitu juga saat Anda mengunggah foto anak di media sosial saat hari pertama sekolah. Misalnya, Anda mengupload foto anak yang masih berseragam, lengkap dengan logo dan nama sekolah, ke akun sosmed Anda.
Dengan perkembangan teknologi yang makin canggih, orang jahat bisa mengetahui informasi seputar anak Anda secara detil. Mulai dari nama lengkap, alamat, asal sekolah dan kelasnya, teman-teman sekolahnya, hingga melacak keberadaannya saat ini. Hati-hati, semua informasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan tindak kriminal.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Baca Juga: Kejahatan Internet Pada Anak-anak
Selain meningkatkan risiko penculikan anak, foto anak juga bisa disalahgunakan sebagai bahan pelecehan seksual. Mengutip dari Huffington Post, sekitar 50% foto yang dibagikan di situs pedofilia ternyata diambil dari akun medsos orangtua.
Anda tentu tidak bisa melacak siapa saja yang sudah melihat dan mengakses foto anak yang baru saja Anda share di akun medsos pribadi Anda. Oleh karena itulah, Anda sebagai orangtua perlu ekstra hati-hati sebelum mengunggah foto anak di media sosial, khususnya saat hari pertama sekolah anak.
Aturan penting sebelum mengunggah foto anak di hari pertama sekolah
Pada dasarnya, sah-sah saja bila Anda ingin posting foto anak di media sosial. Apalagi jika Anda memang ingin mengabadikan momen hari pertama sekolah anak sebagai kenang-kenangan.
Akan tetapi, tetaplah berhati-hati sebelum mengunggahnya secara online. Melansir dari laman resmi Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada beberapa aturan yang harus diperhatikan orangtua sebelum mengunggah foto anak di hari pertama sekolahnya:
1. Mengapa Anda mengunggah foto anak?
Sebelum mengunggah foto anak, baiknya tanyakan dulu pada diri Anda. Kenapa Anda harus posting foto si kecil?
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Ya, orangtua harus tahu maksud dan tujuan mengupload foto. Misalnya, apakah untuk membagikan informasi kesehatan anak, edukasi seputar perkembangan anak, atau hanya "lucu-lucuan" saja.
2. Apakah foto ini pantas dibagikan di medsos?
Ini merupakan hal terpenting, tapi seringnya disepelekan oleh orang tua. Sebelum mengupload foto anak di medsos, lihat dulu seperti apa gaya atau postur si kecil di dalam foto.
Postur-postur yang terkesan sepele tetap saja bisa menjadi celah bagi oknum tak bertanggung jawab untuk memanfaatkan foto si kecil. Hindari mengunggah foto anak yang terkesan vulgar atau terbuka, misalnya pada saat ia mandi, memakai baju tidur, sedang sakit, dan foto yang memuat identitas si kecil.
Boleh saja bila Anda ingin membagikan foto anak saat hari pertama sekolah. Namun, sebaiknya tutupi logo sekolah, nama sekolah, dan atribut penting yang menjadi ciri khas sekolah tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah tindak penculikan anak yang kian marak.
3. Siapa saja yang boleh melihat foto ini?
Jangan lupa atur privasi atau siapa saja yang boleh melihat foto si kecil. Supaya lebih aman, pastikan foto anak hanya boleh dilihat oleh keluarga dan orang-orang yang Anda kenal saja.
4. Sudahkah minta izin ke anak?
Poin penting ini juga tak kalah penting. Walaupun si pengunggah adalah orangtua kandung, Anda juga perlu meminta izin pada anak sebelum mengunggah fotonya di media sosial. Apalagi jika usia anak sudah cukup besar dan mengerti dengan media sosial.
Ingat, yang terpampang di medsos adalah foto si kecil. Pikirkan dari sisi anak, apakah ia akan senang dengan fotonya di media sosial atau justru merasa malu, sedih, atau berisiko menjadi bahan perundungan (bullying) di masa mendatang.
Baca Selengkapnya: Dampak Bullying Pada Kesehatan Mental dan Fisik Anak
Bila usia anak masih terlalu kecil, coba berdiskusi dengan ayahnya terlebih dahulu sebelum memajang foto anak di media sosial.
5. Jangan pasang identitas lengkap anak
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, selalu lindungi privasi dan identitas lengkap anak. Mulai dari nama lengkap, alamat, hingga kelas dan sekolahnya.
Jangan lupa matikan penanda lokasi saat memutuskan memasang foto anak di medsos. Hindari juga menggunakan tagar (hashtag) yang menunjukkan identitas anak maupun sekolahnya. Cara ini dapat membantu mencegah tindak penculikan anak dan tindak kriminal lainnya yang menyangkut keselamatan anak.
Jika Anda ingin mengunggah foto anak di media sosial pada hari pertama sekolah, sebaiknya tutupi foto anak dengan gambar stiker untuk melindungi wajahnya. Bisa juga dengan memotret anak dari belakang agar privasinya lebih terjaga.
Baca Selengkapnya: 3 Alasan Kenapa Anda Perlu Detoks Media Sosial Sesekali
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.