Darah mengandung beberapa jenis protein yang memiliki fungsi berbeda, salah satunya albumin. Albumin adalah salah satu protein utama dalam darah yang memiliki banyak fungsi sekaligus merupakan salah satu bagian terpenting dalam struktur plasma darah. Fungsi albumin yang utama adalah sebagai pengatur tekanan osmotik dalam darah. Jika keseimbangan albumin terganggu, maka akan berpotensi menyebabkan terjadinya kebocoran cairan dari dalam pembuluh darah ke jaringan sekitar sehingga menyebabkan pembengkakan.
Darimanakah Albumin berasal?
Albumin diproduksi di dalam hati melalui proses penyaringan dan penghancuran protein dalam darah menjadi molekul yang lebih kecil sehingga terbentuklah albumin. Kadar normal albumin dalam darah antara 3,4 - 5,4 g / dL. Komposisi normalnya mencapai 60% dari seluruh bagian plasma darah. Albumin yang beredar dalam aliran darah kita lebih lanjut disebut sebagai serum Albumin.
struktur kimiawi serum albumin
Selanjutnya kita akan membahas lebih lanjut tentang albumin dan apa saja fungsinya.
Apa Saja Fungsi Albumin?
1. Menjaga Keseimbangan Cairan dalam Tubuh
Fungsi albumin yang pertama sebagai penjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Sel-sel yang berada di dalam tubuh memerlukan keseimbangan cairan untuk mempertahankan fungsinya. Disinilah dibutuhkan albumin yang dapat menjaga kondisi tersebut agar tetap dalam kadar normal. Albumin akan mendorong cairan masuk kedalam sel yang membutuhkan dan memancarkan cairan di dalam sel untuk keluar ketika kadarnya sudah berlebihan.
Begitu penting fungsi albumin dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Oleh karena itu, menjaga kadar normal albumin menjadi suatu keharusan agar tidak mengganggu kerja sel di dalam tubuh.
2. Membantu Memperbaiki Jaringan Sel yang Rusak
Albumin berperan sebagai agen pembentuk ikatan antar sel yang keberadaannya dibutuhkan dalam proses regenerasi dan perbaikan sel. Albumin akan memberi sinyal pada sistem imunitas tubuh jika terjadi kerusakan sel. Hal inilah yang menyebakan albumin sangat erat kaitannya dengan pembentukan sel darah putih. Seperti yang kita ketahui, sel darah putih merupakan zat penting yang sangat dibutuhkan dalam menjaga kekebalan tubuh.
Ketika kadar albumin rendah, maka akan memperlambat proses pemulihan jaringan sel tubuh yang rusak dan mengganggu pembentukan jaringan sel baru. Kondisi seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, yang dapat memperlambat proses penyembuhan suatu penyakit.
3. Sebagai Pengikat Darah
Tahukah Anda bahwa sebenarnya sel darah tidak sepenuhnya berbentuk cairan. Ada peran albumin disitu yang mengikat seluruh bagian sel dengan air sehingga membentuk cairan darah seperti yang kita kenal. Albumin melakukan tekanan untuk mempertahankan cairan agar tetap di pembuluh darah yang disebut dengan tekanan onkotik. Gangguan pada pembentukan albumin dapat menyebabkan terjadinya penurunan tekanan onkotik yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan atau endema.
4. Sebagai Pengangkut Berbagai Nutrisi dan Hormon
Fungsi albumin selanjutnya adalah sebagai pengangkut berbagai nutrisi dan hormon. Albumin dalam darah akan mengangkut dan menyebarkan mineral kalsium, hormon progesteron dan obat-obatan ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu albumin juga menjadi sarana untuk mengangkut bilirubin, dan pigmen kuning ke seluruh tubuh. Kekurangan bilirubin, dapat menyebabkan efek samping seperti ikterus, penurunan berat badan dan kelelahan.
Mengingat pentingnya fungsi albumin pada tubuh kita, maka kita harus menjaganya agar kadarnya selalu normal. Lantas, bagaimana cara mengetahui kadar albumin dalam tubuh? lakukan pemeriksaan darah atau serum albumin, seperti dijelaskan di bawah ini.
Pemeriksaan Serum Albumin
Tes serum albumin berfungsi untuk mengukur jumlah albumin dalam darah. Kadar serum albumin yang abnormal mengindikasikan bahwa ginjal atau hati Anda tidak bekerja seperti seharusnya, sehingga fungsinya terganggu. Berikut akan kami uraikan lebih lanjut lagi tentang siapa saja yang memerlukan pemeriksaan ini, nilai normal albumin dan apa saja akibatnya jika kelebihan atau kekurangan albumin.
Siapa yang Memerlukan Pemeriksaan ini?
Tes serum albumin dilakukan untuk mereka yang dicurigai mengalami gangguan fungsi hati dengan gejala seperti:
- Penyakit kuning (kulit dan mata kuning).
- Kelelahan yang sangat.
- Penurunan berat badan yang tiba-tiba.
- Bengkak di sekitar mata, perut, atau kaki.
Tes ini juga dapat menentukan status kondisi medis tertentu, seperti pankreatitis kronis atau penyakit ginjal. Hasil pengujian dapat menunjukkan apakah kondisi tersebut membaik atau tidak.
Nilai Normal Albumin Serum
Tes serum albumin sering menjadi satu bagian dalam serangkaian tes pemeriksaan fungsi hati dan ginjal, agar dokter dapat melihat keseluruhan hasil tes untuk mengetahui penyebab gejala dan membuat diagnosis yang akurat. Nilai normal albumin serum dalam darah adalah 3,4 - 5,4 g / dL dan kisaran normal albumin urin sekitar 0 – 8 mg / dl.
Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan sejumlah kondisi kesehatan, termasuk:
- Penyakit Hati.
- Peradangan.
- Malnutrisi.
- Sindrom Nefritis.
- Penyakit Crohn (radang usus).
- Penyakit Celiac (gangguan saat mengonsumsi gluten).
Jika diketahui kadar albumin serum Anda rendah karena penyakit hati, maka dokter akan melakukan tes tambahan untuk menentukan jenis penyakit hati yang lebih spesifik lagi, termasuk Tes Fungsi Hati. Jenis penyakit hati seperti hepatitis, sirosis, dan nekrosis hepatoselular.
Kadar albumin serum yang tinggi bisa disebabkan oleh dehidrasi. Namun, biasanya tes serum albumin tidak diperlukan pada kasus ini.
Penting untuk diketahui bahwa hasil tes dapat bervariasi tergantung pada laboratorium yang menganalisis sampel darah Anda. Hal ini dikarenakan ada beberapa laboratorium yang menggunakan pengukuran dan uji sampel yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi langsung dengan dokter untuk mendiskusikan hasil tes secara lebih rinci. Lebih lanjut baca juga Nilai Normal dan Pemeriksaan Albumin
Kelebihan Albumin (Gejala dan Penyebab)
Gejala yang disebabkan oleh kadar albumin yang tinggi adalah dehidrasi, karena dalam kondisi seperti ini sel akan mengonsumsi lebih banyak air untuk menyeimbangkan jumlah albumin yang lebih tinggi dalam darah. Pemakaian obat-obatan steroid anabolik, hormon androgen, hormon pertumbuhan atau insulin, menjadi salah satu penyebab terjadinya peningkatan kadar albumin.
Kekurangan Albumin (Gejala dan Penyebab)
Kekurangan albumin ditandai dengan gejala adanya pembengkakan (endema) pada tubuh, misalnya pada tungkai, pergelangan kaki, perut (asites), bahkan menimbulkan sesak nafas akibat penumpukan cairan di paru-apru. Kondisi tertentu seperti penyakit hati dapat menyebabkan kadar albumin rendah karena penyakit hati mengganggu kemampuan tubuh untuk memproduksi protein (albumin).
Selain itu, penyakit ginjal juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan protein albumin, pada ginjal yang rusak Albumin bisa keluar bersama urin (Albuminuria) hingga akhirnya kadar dalam darah menjadi rendah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.