Bertanggung jawab atas pembentukan urin, ginjal menjadi organ terpenting dari sistem saluran kemih. Fungsi ginjal yang begitu penting ditunjang oleh masing-masing struktur kecil di dalamnya.
Ginjal adalah sepasang organ yang terletak di sekitar pertengahan punggung, tepat di bawah tulang rusuk. Berukuran sekitar 10-12 cm atau sebesar kepalan tangan. Terkait dengan fungsi utama ginjal sebagai filter darah, maka organ ini dilengkapi dengan jutaan saringan yang sangat kecil yang disebut nefron.
Setidaknya ada 13 fungsi ginjal yang memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh, yaitu:
1. Membuang Limbah Metabolik
Produk limbah tubuh, seperti urea, asam urat, bilirubin dan kreatinin merupakan limbah-limbah dari metabolisme protein, asam nukleat, hemoglobin dan kreatin otot. Sebagian besar dari limbah tersebut beracun bagi otak dan organ tubuh lainnya.
Jika limbah metabolik tidak dikeluarkan, maka efek sampingnya akan merugikan kesehatan. Oleh sebab itu, fungsi ginjal dalam hal ini sangatlah penting dan apabila gagal berfungsi mengharuskan pasien menjalani cuci darah untuk menggantikannya.
2. Membuang Zat Asing
Selain mengeluarkan limbah metabolik yang dihasilkan oleh tubuh, ginjal juga berfungsi mengeluarkan beberapa senyawa asing dari luar yang berpotensi bahaya, termasuk obat-obatan, pestisida, zat aditif makanan, dan zat non-nutrisi lainnya.
3. Mengendalikan Glukosa Darah
Studi yang dilakukan selama dua dekade terakhir, menunjukkan bahwa ginjal berfungsi mengatur keseimbangan (homeostasis) glukosa darah. Hal ini melibatkan proses glukoneogenesis, mengambil glukosa dari darah dan reabsorpsinya dari filtrat glomerulus.
Glukoneogenesis adalah proses di mana hati dan ginjal menghasilkan glukosa dari bagian gliserol lemak, asam amino dan sumber non-karbohidrat lainnya. Peningkatan pelepasan glukosa oleh ginjal dalam keadaan puasa menunjukkan fungsi ginjal yang terlibat dalam sintesis glukosa.
4. Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh
Fungsi ginjal dalam menjaga dan menstabilkan volume cairan dalam tubuh dibuktikan dengan pengaruh banyaknya minum terhadap buang air kecil. Ketika seseorang minum terlalu banyak, maka ia menjadi sering buang air kecil. Dan sebaliknya, jika seseorang kurang minum, maka volume urin menurun dan buang air kecil lebih jarang.
5. Mengatur Tekanan Darah
Tubuh memiliki beberapa sistem untuk mengendalikan tekanan darah termasuk reseptor saraf, respons iskemik dan sistem volume cairan ginjal. Pengaturan tekanan darah tersebut dipengaruhi oleh enzim renin yang dihasilkan ginjal yang selanjutnya mempengaruhi angiotensinogen dan aldosteron.
Sebagai hasilnya, tingkat peregangan (menyempit dan melebarnya) pembuluh darah serta keseimbangan garam dan air dalam darah dapat dikendalikan. Semua mekanisme ini sangat berpengaruh terhadap tekanan darah.
Fungsi ginjal dalam mengatur tekanan darah
Maka tak heran, apabila seseorang memiliki penyakit ginjal atau gagal ginjal, maka muncullah tekanan darah tinggi.
6. Mengatur Osmolaritas Cairan Tubuh
Osmolaritas adalah banyaknya jumlah partikel terlarut dalam satu liter larutan. Dalam hal ini fungsi ginjal mengatur osmolaritas cairan tubuh yang tepat terutama dengan menjaga keseimbangan air.
Ketika osmolaritas cairan tubuh tidak berbeda jauh dengan sel tubuh, maka fluks osmotik masuk atau keluar dari sel dapat dicegah. Fluks osmotik ke dalam sel menyebabkan pembengkakan sementara proses sebaliknya menyebabkan penyusutan sel.
7. Mengatur Konsentrasi Ion Cairan Ekstrasel
Tahukah Anda bahwa fluktuasi kecil pada konsentrasi ion dan elektrolit dapat memiliki efek yang besar pada keseluruhan kerja tubuh? Misalnya, perubahan jumlah ion K+ dalam cairan ekstra seluler berpotensi menyebabkan disfungsi jantung fatal. Fungsi ginjal lah yang mengatur konsentrasi ion untuk menjaga fungsi normal tubuh.
8. Menyeimbangkan Asam Basa (pH darah dan Cairan tubuh)
Konsentrasi asam dan basa yang tidak normal dalam tubuh dapat merugikan kerja sehat tubuh. Ginjal memiliki fungsi penting dalam mempertahankan keseimbangan asam basa yang tepat. Caranya, dengan menyesuaikan output ion HCO3 dan H + dalam urin.
Bayangkan jika ginjal tidak berfungsi dengan baik! Tubuh akan lebih rentan terkena penyakit yang berkaitan dengan kelebihan kadar asam atau basa tubuh.
9. Mengaktifkan Vitamin D
Sebagai antioksidan dan komponen makanan penting, vitamin D, membantu melindungi sel dari kerusakan. Vitamin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan. Seperti kita ketahui bahwa kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pengeroposan tulang, kelemahan otot dan lebih dari selusin jenis kanker dalam tubuh.
Ginjal juga berfungsi dalam mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif biologisnya, calcitriol. Aktivasi vitamin terjadi dengan bantuan enzim dalam bagian ginjal yang disebut tubulus proksimal. Lebih lanjut, Vitamin D yang telah aktif dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dari usus yang juga penting dalam mineralisasi tulang.
10. Menjaga Produksi sel darah Merah
Belum banyak yang tahu mengenai fungsi ginjal satu ini. Ya, ginjal memang berperan dalam merangsang produksi sel darah merah karena ia menghasilkan hormon eritropoietin.
Produksi hormon ini dipengaruhi oleh kadar oksigen darah yang menuju ginjal. Ketika hanya ada sedikit sel darah merah, maka otomatis oksigen dalam darah menjadi rendah. Ginjal pun merespon kejadian ini dengan meningkatkan produksi eritropoietin yang selanjutnya merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah yang baru.
Pada pasien gagal ginjal, hormon ini tidak dapat diproduksi dengan optimal, akibatnya tubuh kekurangan sel darah merah atau anemia. Baca juga: 10 Ciri-Ciri dan Gejala Gagal Ginjal yang Harus Anda Tahu
11. Mendaur ulang zat dalam tubuh
Selanjutnya, fungsi ginjal yang juga penting yaitu mendaur ulang zat yang ada di dalam tubuh seperti glukosa, asam amino, dan garam. Jika zat tersebut sudah tidak diperlukan lagi, maka akan dibuang bersamaan dengan urin. Namun, jika masih dibutuhkan tubuh, maka akan langsung diedarkan kembali ke dalam aliran darah.
12. Produksi Enzim
Enzim adalah katalis biologis yang diproduksi di mulut, pankreas, perut, ginjal dan organ lainnya. Kelenjar ludah di mulut menghasilkan air liur yang juga mengandung enzim ptialin untuk mencerna karbohidrat.
Fungsi ginjal tidak terbatas pada ekskresi limbah metabolik dan pemeliharaan homeostasis. Ternyata ginjal juga berfungsi menghasilkan beberapa enzim. Misalnya, renin yang merupakan hormon enzimatik. Renin membantu ginjal dalam memulai reaksi berantai untuk menghemat garam sehingga berpengaruh terhadap tekanan darah, seperti dijelaskan pada poin sebelumnya.
13. Sinstesis dan Degradasi Hormon
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa ginjal memproduksi hormon eritropoietin untuk merangsang produksi sel darah merah. Selain itu, ginjal juga menghasilkan hormon Calcitriol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D (Vitamin D3), serta hormon prostaglandin yang mempengaruhi banyak proses di ginjal.
Tidak hanya itu, di dalam ginjal juga terjadi degradasi atau penghancuran hormon, seperti hormon insulin dan paratiroid.
Mengingat pentingnya fungsi ginjal, maka marilah kita jaga selalu. Diantaranya dengan banyak minum air putih, mengonsumsi makanan sehat yang menunjang fungsi ginjal, serta melakukan pemeriksaan atau check up rutin.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.