Mungkin hampir setiap perokok tahu dampak buruk rokok seperti serangan jantung, impotensi, kanker serta gangguan kehamilan. Tetapi, kebanyakan dari mereka acuh dan tetap melakukan kebiasaannya itu.
Padahal yang bisa terkena dampaknya bukan hanya perokok aktif itu sendiri, tetapi ada pula perokok pasif yang ada di sekitarnya. Ya, orang lain yang ikut menghirup asap rokok dari perokok aktif juga bisa terkena dampaknya!
Yang bisa terjadi pada perokok Pasif
Anda boleh berpikir bahwa perokok pasif tidak akan terkena dampak langsung dan masih aman dari risiko terkena penyakit keras. Namun justru anggapan tersebut salah.
Sebab meskipun perokok pasif tidak ikut merokok, namun menghirup kepulan asap rokok tetap dapat menimbulkan dampak negatif pada tubuh. Tidak berbeda halnya dengan si perokok aktif.
Penyebabnya sudah pasti karena racun-racun yang ikut terhirup ke dalam tubuh melalui asap rokok, seperti nikotin misalnya. Penyakit yang diderita oleh perokok pasif juga bisa separah perokok aktif, lho, misalnya kanker paru-paru.
Selain itu ada pula beberapa jenis kanker yang mengancam seorang perokok pasif antara lain kanker tenggorokan, kanker laring, kanker hidung, kanker payudara, kanker rektum, kanker lambung, kanker kandung kemih, hingga kanker otak.
Asap rokok sebagai penyebab Kanker
Ketika seseorang hanya duduk saja di sekitar perokok aktif, dia bisa ikut menghirup partikel-partikel dari asap yang ada di sekitarnya. Risiko dia terkena kanker pun bertambah hingga 20-30%. Jadi, sudah tahu kan betapa berisikonya seorang perokok pasif?
Pada poin sebelumnya tadi, dapat Anda baca bahwa asap rokok yang terhirup ternyata berpotensi menimbulkan beragam gangguan. Bahkan perempuan yang belum menopause pun bisa memicu timbulnya kanker payudara dan kanker nasal sinus. Walau demikian, masih harus ada penelitian lebih lanjut mengenai fakta ini.
Asap Rokok sebagai penyebab Gangguan Jantung
Bukan hanya kanker, tetapi seorang perokok pasif sama-sama berisiko mengalami gangguan jantung seperti halnya mereka yang perokok aktif. Peningkatan risikonya bisa mencapai 25-30 persen dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar asap rokok.
Gambarannya adalah Anda menghirup asap rokok, kemudian asap tersebut masuk ke dalam tubuh. Di dalam tubuh asap rokok dapat mengakibatkan masalah pada pembuluh darah sehingga terjadi pengentalan.
Akibatnya, aliran darah menjadi tidak lancar dan distribusi oksigen ke seluruh tubuh jadi terhambat. Lalu yang akan terjadi adalah kerusakan jangka pendek hingga permanen pada jantung.
Sementara itu apabila dibiarkan dalam jangka waktu cukup lama, di dalam tubuh perokok pasif dapat ditemukan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah. Dengan begitu, risiko terburuknya adalah terkena stroke atau serangan jantung.
Anak-Anak dan Wanita Hamil harus hindari Asap Rokok
Jika perokok pasif adalah seorang ibu hamil, kemungkinan yang terjadi adalah:
- kelahiran secara prematur,
- bayi terlalu ringan saat lahir rendah,
- meninggal mendadak,
- mengalami cacat secara mental,
- Kurang pandai atau gangguan belajar,
- ADHD (attention deficit hyperactivity syndrome).
Jika perokok pasif adalah anak-anak, kemungkinan yang bisa terjadi adalah:
- penyakit paru-paru (pneumonia, infeksi paru-paru, bronkhitis),
- batuk parah,
- kanker darah,
- menyerang daya tahan tubuh,
- limfoma,
- tumor otak,
- kanker darah,
- asma.
Lantas apa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan agar tidak menjadi korban para perokok aktif? Perlu diingat bahwa semakin tebal asap rokoknya, maka semakin besar pula kemungkinan Anda terpapar suatu penyakit.
Yang harus Anda lakukan adalah beradaptasi ulang, dengan menjauh dari asap rokok dan perokok aktif.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.