Seringkali beberapa orang menyalahkan usianya yang sudah lanjut atas gejala ringan yang ia derita, entah itu nafas pendek, batuk, atau lainnya. Padahal gejala ringan seperti gangguan pernafasan hingga batuk yang tak kunjung sembuh pun bisa jadi merupakan salah satu gejala penyakit paru paru.
Sesuai namanya, penyakit paru-paru membuat organ paru-paru tak bisa berfungsi maksimal sehingga menghambat sistem pernafasan. Kalau sistem pernafasan sampai bermasalah, maka itu bisa mencegah tubuh mendapatkan asupan oksigen yang memadai.
Penyakit paru-paru sendiri terbagi menjadi beragam jenis, beberapa di antaranya seperti:
- Asma, bronkitis kronis, dan emfisema
- Infeksi, misalnya seperti influensa, dan pneumonia
- Kanker paru-paru
- Sarkoidosis dan fibrosis paru
- dll
Penyakit paru-paru memang kerap diidentikkan dengan kebiasaan merokok sehingga banyak yang beranggapan bahwa kaum prialah korban terbesarnya. Akan tetapi, penyakit ini juga menyerang para wanita, bahkan tak sedikit perempuan yang meninggal karenanya.
Kenali Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Paru-paru
Walau tergantung dari jenisnya, namun ciri-ciri penyakit paru-paru sebenarnya sangat mudah ditengarai. Beberapa gejala umum sakit paru-paru adalah:
- Gangguan pernafasan.
- Nafas pendek.
- Merasa kekurangan udara (nafas megap-megap).
- Batuk yang tak kunjung sembuh.
- Batuk disertai dahak atau darah.
- Rasa sakit atau tidak nyaman ketika bernafas.
- Mudah lelah dan menurunnya kemampuan berolahraga.
Pastikan Anda segera menghubungi dokter bila merasakan beberapa gejala di atas.
Ciri-ciri Sakit Paru-paru sesuai Jenisnya
Survei menunjukkan paling tidak terdapat 3 jenis penyakit paru-paru yang paling banyak diderita seseorang, yaitu:
1. Asma
Penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini biasanya ditandai dengan sesak nafas yang bisa datang dan pergi sewaktu-waktu. Saat penderitanya menghirup alergen tertentu seperti asap rokok, polusi udara, jamur, debu, dan bahan kimia lainnya, maka itu bisa membuat saluran nafasnya yang sensitif bereaksi sehingga menyempit. Kondisi ini membuat hanya sedikit saja udara yang bisa masuk dan keluar dari paru-paru sehingga ia jadi susah bernafas.
Di samping sesak nafas, ciri-ciri penyakit paru-paru asma lainnya adalah muncul bunyi mencuit (mengi) saat bernafas, batuk, nafas pendek hingga dada terasa sesak. Dibanding laki-laki, wanita khususnya yang masih lebih berisiko terkena asma. Mengenai hal ini, sayangnya para ahli belum dapat memastikan penyebabnya.
Sayangnya asma bisa sulit didiagnosa karena gejalanya serupa dengan COPD, pneumonia (paru-paru basah), bronkitis, emboli paru, kegelisahan, dan penyakit jantung. Untuk memastikan kalau deretan gejala di atas memang disebabkan oleh asma, maka dokter akan melakukan tes seperti spirometri, bronchoprovocation, X-ray, EKG, atau tes lainnya. Begitu hasil diagnosanya positif, pasien dapat menjalani pengobatan untuk merawatnya. Namun obat-obatan yang diberikan tak bisa menyembuhkannya, sebab hanya dapat mencegah gejalanya saja.
Baca juga:
- Ciri-Ciri dan Gejala Paru-Paru Basah Sesuai Jenisnya
- Kenali 6 Gejala Bronkitis Berikut
2. COPD
COPD (Chronic Obstructive pulmonary disease) merupakan penyakit paru-paru yang merujuk pada bronkitis kronis dan emfisema. Gangguan yang juga membatasi sirkulasi udara dari dan ke paru-paru ini seringkali muncul bersamaan. Dan biasanya, COPD akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Penderita COPD biasanya mengalami radang pada saluran bronkialnya sehingga semakin banyak saja jumlah sel yang menghasilkan lendir. Ketika produksi lendir meningkat, maka penderitanya bisa batuk-batuk. Dan seiring berjalannya waktu, iritasi tersebut juga membuat dinding saluran pernafasan menebal sehingga timbul bekas luka. Menebalnya saluran pernafasan inilah yang menghambat keluar-masuknya udara sehingga memicu COPD.
Lain halnya dengan emfisema yang membuat jaringan paru-paru melemah sehingga merusak dinding kantung udara di paru-paru. Biasanya, oksigen dari udara luar akan masuk dalam darah melalui dinding kantung udara ini. Namun bila dindingnya rusak, maka itu berarti hanya sedikit saja oksigen yang dapat disalurkan ke dalam darah.
Sama seperti asma, COPD ini lebih banyak diderita kaum wanita, dan lagi-lagi para ahli masih berusaha mencari tahu penyebabnya. Karena salah satu pemicu COPD adalah asap rokok, maka beberapa ahli menduga kalau efek samping rokok lebih berbahaya bagi wanita ketimbang pria.
Gejala penyakit paru-paru COPD antara lain:
- Batuk berkepanjangan disertai banyaknya dahak
- Nafas pendek, terutama ketika melakukan aktivitas yang melibatkan fisik
- Timbul bunyi mencuit (mengi) saat bernafas
- Dada terasa sesak
Untuk mendeteksi keberadaan COPD, pasien biasanya diminta menjalani tes spirometri, CT scan, atau analisa gas darah arteri. Walau kerusakan paru-paru tak dapat diperbaiki, namun ada banyak metode perawatan yang bisa meminimkan gejala COPD di antaranya dengan bantuan bronkodilator, inhaled steroid, terapi oksien, operasi, antibiotik, dll.
3. Kanker paru-paru
Sama seperti kanker lainnya, kanker paru-paru muncul karena adanya sel abnormal yang berkembang di luar kendali pada organ tersebut. Bila tak segera diobati, sel kanker di paru-paru ini juga bisa menyebar dan menginfeksi organ tubuh lainnya. Ditinjau dari seberapa cepat penyebarannya, kanker paru-paru dibagi menjadi 2 jenis, yakni yang menyebar dengan cepat, dan yang tidak.
Untungnya, kebanyakan kasus kanker paru-paru termasuk golongan kedua yang tidak penyebarannya tidak terlalu cepat. Lagi-lagi penggunaan tembakau atau rokok yang menjadi penyebab utama timbulnya jenis penyakit paru-paru ini.
Gejala penyakit paru-paru akibat kanker biasanya meliputi:
- Batuk yang tak kunjung sembuh (malah memburuk)
- Gangguan pernafasan
- Batuk darah
- Sakit dada
- Timbul bunyi mencuit
- Paru-paru basah yang kambuh-kambuhan
- Mudah lelah
- Hilangnya nafsu makan
- Berat badan turun drastis
Untuk mendeteksi ada-tidaknya kanker paru-paru, maka pasien perlu melakukan tes seperti x-ray, CT scan, pemeriksaan sample dahak, bronkoskopi, torakotomi, hingga biopsi aspirasi jarum halus. Pasien kanker paru-paru kemungkinan harus menjalani serangkaian terapi untuk perawatannya seperti kemoterapi, radiasi, hingga operasi.
Jenis penyakit paru-paru lainnya
Di samping 3 penyakit di atas, masih ada penyakit paru-paru lainnya yang juga berisiko menyerang namun kejadiannya lebih jarang, yaitu:
4. Emboli paru
Penyakit paru-paru ini ditandai dengan adanya penyumbatan pembuluh darah arteri pulmonalis yang bertugas membawa darah dari jantung ke paru-paru. Penyebab penyumbatannya biasanya berasal dari gumpalan darah di kaki atau area tubuh lainnya.
Beberapa faktor pemicunya antara lain karena sedang hamil, baru melahirkan, efek pil KB, hingga dampak terapi hormon. Bila emboli yang terjadi terlalu besar, maka penyakit paru-paru ini bisa membawa kematian bagi penderitanya.
5. Hipertensi paru
Sesuai namanya, hipertensi paru disebabkan karena tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang membawa darah ke paru-paru. Sama seperti penyakit paru-paru lainnya, hipertensi paru juga bisa mengurangi aliran oksigen ke darah.
6. Sarkoidosis dan fibrosis paru
Penyakit radang ini membuat paru-paru mengeras.
7. LAM (lymphangioleiomyomatosis)
Untungnya penyakit paru-paru yang kepanjangannya agak susah dieja ini merupakan kasus yang jarang terjadi. Penderitanya biasanya wanita berusia 30-40 tahunan, dan penyakit ini timbul karena semacam otot tumbuh di luar kendali pada beberapa organ, termasuk paru-paru.
Penyebab Penyakit Paru-Paru
Walau tak semua penyebabnya diketahui, namun beberapa faktor berikut sering dianggap sebagai pemicunya:
- Kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif
- Radium – gas tak berwarna dan tak berbau ini bisa ada di mana saja termasuk rumah Anda. Untuk mendeteksi keberadaannya, Anda bisa membeli alat khusus.
- Asbes –bahan pembuat isolasi, rem mobil, bahan anti-api, dll ini memuat banyak serat mineral alami yang sering tak kasat mata sehingga mudah terhirup. Kalau sampai terhirup, maka asbes dapat membahayakan sel paru-paru sehingga memicu penyakit paru-paru, salah satunya adalah kanker.
- Polusi udara/ alergen tertentu
- Beberapa penyakit yang berimbas pada paru-paru seperti flu atau yang disebabkan infeksi kuman
Untuk mencegah timbulnya penyakit paru-paru, tentu saja Anda harus menghindari penyebab di atas dan menjalani gaya hidup yang sehat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.