Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak dan Balita

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mei 17, 2019 Waktu baca: 4 menit
Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak dan Balita

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti
  • Penyakit demam berdarah dapat dialami siapa saja, tapi balita dan anak-anak cenderung lebih rentan terkena DBD.
  • Gejala demam berdarah pada anak muncul 4 hari sampai 2 minggu setelah digigit nyamuk Aedes, lalu berlangsung selama 2-7 hari.
  • Ciri-ciri DBD pada anak dan balita adalah demam tinggi hingga 40° C, ruam di sebagian besar tubuh, kulit mudah memar, hingga mimisan.
  • Sebagian besar kasus demam berdarah pada anak biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
  • Lakukan 3M Plus untuk mencegah demam berdarah.

Memasuki musim penghujan, Anda perlu waspada dengan banyak penyakit yang mengintai. Salah satunya adalah penyakit demam berdarah atau DBD. Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, namun balita dan anak-anak lebih rentan terkena DBD. Karena DBD bisa mengancam nyawa bila terlambat ditangani, Anda sebagai orangtua perlu mengenali gejala demam berdarah pada anak dan balita sejak dini.

Sekilas tentang penyakit demam berdarah

Demam berdarah adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, ruam, dan nyeri di seluruh tubuh. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Balita dan anak-anak lebih rentan terkena penyakit DBD. Sayangnya, gejala demam berdarah pada anak tidak selalu muncul, sehingga kerap terlewatkan.

Sebagian anak yang terkena demam berdarah tidak menunjukkan gejala berarti. Sementara beberapa anak lainnya memiliki gejala ringan yang bisa muncul kapan saja, bisa 4 hari sampai 2 minggu setelah digigit nyamuk penyebab DBD.

Secara umum, gejala demam berdarah biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Setelah anak sembuh dari DBD, mereka bisa lebih kebal terhadap jenis virus tertentu. Namun, tetap ada kemungkinan anak masih bisa terinfeksi salah satu dari 3 jenis virus dengue lainnya.

Sebagian besar kasus DBD yang tergolong ringan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 minggu. Namun, dalam kasus yang jarang, demam berdarah dapat memicu kondisi serius berupa Dengue Shock Syndrome (DSS).

Dengue Shock Syndrome (DSS) harus segera ditangani dengan perawatan medis. Sebab jika tidak, hal ini bisa menyebabkan syok bahkan kematian.

Waspadai gejala demam berdarah pada anak dan balita

Sebagai orangtua, Anda perlu lebih waspada dengan ciri-ciri demam berdarah pada anak maupun balita. Jangan sampai terlewatkan agar tidak membahayakan diri si anak.

Iklan dari HonestDocs
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Secara umum, tanda dan gejala demam berdarah pada anak maupun balita antara lain:

  • Mendadak demam tinggi, bisa mencapai 40° C
  • Sakit di belakang mata, nyeri sendi, otot, dan/atau tulang
  • Sakit kepala yang hebat
  • Ruam di sebagian besar tubuh
  • Perdarahan ringan dari hidung (mimisan) atau gusi
  • Kulit mudah memar
  • Kadang disertai batuk dan pilek, tidak nafsu makan, mual, dan muntah serta gatal pada telapak kaki.

Jika anak baru pertama terkena DBD, gejalanya biasanya cenderung lebih ringan. Sedangkan anak-anak yang lebih tua, orang dewasa, atau orang yang pernah terkena demam berdarah sebelumnya mungkin akan merasakan gejala yang berat hingga berat.

Anak yang mengalami gejala demam berdarah dengue (DBD) berat atau dengue shock syndrome akan memiliki gejala biasa seperti di atas selama 2-7 hari. Akan tetapi, setelah demam reda, gejala bisa terus memburuk bahkan sampai menyebabkan perdarahan yang lebih parah.

Tanda dan gejala demam berdarah yang mulai parah meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut yang parah
  • Masalah pernapasan seperti kesulitan bernapas (sesak)

Bila tidak segera ditangani, anak dapat mengalami dehidrasi, perdarahan berat, dan tekanan darah menurun dengan cepat (syok). Nah, syok yang tak teratasi ini bisa berujung pada kematian.

Oleh karena itu, kenali gejala-gejala demam berdarah pada anak dan balita agar bisa segera mendapatkan pertolongan medis. Semakin cepat diketahui, maka ini akan menyelamatkan buah hati Anda dari bahaya penyakit.

Iklan dari HonestDocs
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Diagnosis demam berdarah pada anak dan balita

Jika anak Anda mengalami gejala demam berdarah (DBD), segera hubungi dokter. Ini juga penting dilakukan apabila si kecil baru saja berkunjung ke daerah yang sedang musim demam berdarah, kemudian mengalami demam atau sakit kepala parah setelahnya.

Dokter akan melihat gejala yang anak alami. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan si kecil dan riwayat perjalanan yang baru dilakukan belakangan ini.

Bila perlu, dokter akan melakukan pemeriksaan darah anak untuk memastikan apakah si kecil benar terkena demam berdarah atau tidak. 

Pengobatan demam berdarah pada anak dan balita

Pada dasarnya, tidak ada obat khusus yang dapat menyembuhkan demam berdarah dengue. Untuk kasus DBD ringan, berikan banyak cairan (air putih) untuk mencegah dehidrasi pada anak dan biarkan ia beristirahat.

Hindari memberikan obat pereda nyeri maupun penurun panas yang mengandung aspirin atau ibuprofen. Allih-alih menyembuhkan, hal ini malah bisa meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.

Sebagian besar kasus demam berdarah pada anak biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Namun, apabila anak mengalami DBD yang tergolong berat atau gejala memburuk di hari pertama dan kedua setelah demam hilang, amka segera cari pertolongan medis. 

Bila anak harus dirawat di rumah sakit, dokter akan memberikan cairan dan elektrolit lewat infus. Hal ini bertujuan untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah atau diare. Dalam kasus yang lebih berat, transfusi darah mungkin juga dilakukan untuk menggantikan darah yang hilang.

Cara mencegah demam berdarah dengue

Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah demam berdarah. Satu-satunya cara untuk melindungi anak dari risiko DBD adalah meminimalisir kemungkinan ia digigit oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya: Ciri-Ciri Nyamuk Demam Berdarah Disertai Gambar

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah demam berdarah pada anak, yaitu:

  • Pakaikan baju lengan panjang, celana panjang, sepatu, dan kaus kaki ketika anak pergi ke luar rumah.
  • Batasi waktu bermain anak di luar rumah, terutama di pagi dan sore hari. Sebab kedua waktu tersebut merupakan saat-saat nyamuk Aedes paling aktif. 
  • Oleskan losion anti nyamuk pada kulit anak, terutama pada pagi dan siang hari, untuk mencegah gigitan nyamuk.
  • Berikan kelambu di sekitar tempat tidur anak.
  • Singkirkan genangan air pada ban bekas, pot, dan barang-barang bekas lainnya, sebab sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu, jangan lupa juga untuk melakukan 3M Plus, yaitu:

  • Menguras bak mandi dan tempat penampungan air lainnya seperti kendi, toren air, drum, pot bunga, tempat minum burung, dan penampung air di dispenser.
  • Menutup tempat penampungan air atau mengubur barang bekas.
  • Mendaur ulang barang-barang bekas.
  • Plus, menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan mengoleskan losion anti nyamuk.

Yang terpenting, kenali gejala demam berdarah pada anak sejak awal. Bila anak mengalami demam tinggi dan muncul bintik-bintik merah pada kulit, segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat.

6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pembedayaan Masyarakat. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. (http://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus). 13 Juni 2019.
Kids Health. Dengue Fever. (https://kidshealth.org/en/parents/dengue.html). November 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app