Kontrasepsi spiral atau IUD dapat mengalami pergerakan keluar Rahim dan mencapai area perut. Kondisi ini disebut Dr. Hodon Mohamed sebagai kondisi komplikasi perforasi uterus. Meski begitu, tidak semua wanita bisa merasakan tanda ketika kontrasepsi spiralnya berpindah dari uterus.
Meski begitu, untuk lebih memahami apa saja tanda ketika alat kontrasepsi spiral bergerak, berikut ini adalah tanda-tandanya.
Sakit saat berhubungan seksual
Ketika alat kontrasepsi seksual bergeser misalnya ke leher Rahim, maka anda dapat merasakan rasa tidak nyaman maupun sakit ketika berhubungan seksual. Anda tentunya dapat mengenali rasa sedikit sakit ketika berhubungan badan yang biasanya anda rasakan dengan sakit yang baru anda rasakan akibat pergeseran IUD.
Dirasakan oleh pasangan saat berhubungan seksual
Harus dipahami bahwa pasangan anda tentu tidak akan dapat merasakan keberadaan IUD atau alat kontrasepsi spiral ketika berhubungan badan. Hal ini tidak dipengaruhi oleh panjang tidaknya ukuran kejantanannya.
Sehingga, jika suami anda merasakan keberadaan IUD yang tersentuh oleh alat kelaminnya saat penetrasi, maka mungkin saat IUD telah berpindah ke leher Rahim.
Rasa kram hebat
Setelah pemasangan IUD, anda bisa saja mengalami kram hebat pada perut anda ketika sedang datang bulan. Ada dua jenis IUD yang biasa dipasang dan efeknya berbeda pada wanita ketika sedang datang bulan.
Wanita yang menggunakan IUD tembaga umumnya akan merasakan kram yang lebih parah ketika datang bulan ketimbang ketika tidak memakainya. Sementara jika anda menggunakan IUD hormonal, umumnya rasa sakit akibat menstruasi justru menjadi lebih ringan.
Sehingga, jika anda merasakan rasa sakit berlebihan ketika sedang menstruasi setelah pemasangan IUD sebaiknya segera hubungi dokter karena bisa saja IUD bergeser.
Menstruasi menjadi tidak normal
Umumnya kondisi menstruasi yang berbeda akan dirasakan oleh wanita setelah memasang IUD. Pada IUD hormonal, maka umumnya aliran darah haid menjadi lebih sedikit.
Sementara jika menggunakan IUD tembaga maka aliran darah menstruasi justru menjadi lebih deras. Jika anda menemukan ada ketidakwajaran pada aliran darah menstruasi anda, maka sebaiknya anda segera memeriksakan diri ke dokter.
Keputihan menjadi tidak normal
Keputihan sebenarnya normal dialami oleh semua wanita. Karena keputihan sendiri sebenarnya merupakan tanda siklus ovulasi maupun siklus reproduksi lainnya yang sedang berlangsung dalam organ reproduksi. Hanya saja keputihan yang normal adalah keputihan yang tidak berbau dengan warna yang putih hingga bening.
Sehingga jika anda menemukan adanya keputihan berwarna kehijauan, coklat hingga kuning maka sebaiknya anda segera periksa ke dokter. Karena dikhawatirkan terjadi pergeseran pada IUD.
Dapat dirasakan oleh jari
Ini merupakan tanda yang jelas dan tak terbantahkan jika IUD anda bergeser. Ketika anda tengah berjalan, buang air maupun duduk-duduk dan anda merasakan keberadaan IUD bergeser, maka sudah pasti IUD bergeser. Sebaiknya anda segera menghubungi dokter.
Cara untuk mencegah IUD Bergeser
IUD (Intra Uterine Device) yang dipasang di rahim bisa mengalami pergeseran. Meski begitu anda tidak perlu khawatir. Berikut ini tips untuk mencegah IUD bergeser.
- Pastikan sebelum pemasangan bahwa syarat pemasangan sudah terpenuhi, seperti tidak terdapat infeksi dan keputihan yang terus menerus. Anda juga harus menjalani pemeriksaan fisik sebelumnya.
- Kontrol rutin setelah pemasangan. Anda disarankan untuk kontrol ke dokter kandungan minimal 6 bulan sekali meskipun masa pakai IUD anda termasuk lama.
- Anda mematuhi masa pakai IUD dan tidak boleh melebihinya. Misal jika masa pakai 5 tahun maka harus segera dilepas ketika sudah lima tahun.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.