Serangan jantung dapat menimpa siapa saja tanpa pandang bulu. Kondisi ini sering muncul secara mendadak tanpa diawali oleh gejala yang khas. Lebih mengejutkannya lagi, seseorang bisa terkena serangan jantung kapan saja, bahkan termasuk saat tidur. Lantas, bagaimana cara mengenali gejala serangan jantung saat tidur?
Mungkinkan terkena serangan jantung saat tidur?
Menurut Jeffrey H. Johnson, MD, seorang ahli saraf dari University of Tennessee Medical Center di Knoxville, serangan jantung terjadi ketika arteri koroner tersumbat oleh plak yang menumpuk sehingga aliran darah jadi tidak lancar. Kondisi ini bisa terjadi secara spontan, baik saat siang atau malam hari.
Tergantung dari jenis dan intensitas gejala serangan jantung, beberapa penderita masih bisa terbangun setelah terkena serangan jantung saat tidur. Sayangnya, ada pula yang meninggal dunia akibat mengalami serangan jantung senyap.
Serangan jantung senyap atau silent heart attack adalah jenis serangan jantung yang umumnya tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, ada juga penderita yang mengalami gejala minimal atau bahkan gejala yang sebelumnya tidak dikenali sebagai pertanda serangan jantung. Hati-hati, silent heart attack yang terjadi saat tidur berisiko tinggi memicu kematian jantung mendadak dan dapat menyebabkan penderitanya meninggal dunia.
Baca juga: Jika Jantung Berdebar Saat Tidur, Apakah Itu Normal?
Tanda dan gejala serangan jantung saat tidur
Nyeri dada adalah salah satu gejala serangan jantung yang khas. Meski begitu, belum tentu semua penderita pasti akan mengalami nyeri dada atau gejala yang sama.
Gejala serangan jantung saat tidur sering kali terlewatkan karena beberapa di antaranya mirip seperti penyakit lainnya. Beberapa orang kerap mengalami tanda-tanda berikut beberapa hari atau minggu sebelumnya:
- Kelelahan yang tak biasa;
- Kecemasan;
- Flu;
- Otot tegang;
- Gangguan pencernaan.
Cara membedakannya adalah perhatikan jangka waktu munculnya gejala tersebut. Jika gejala berlangsung selama beberapa hari, Anda mulai perlu waspada. Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis, terutama jika Anda terbangun dengan gejala berikut:
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada;
- Napas pendek (ngos-ngosan);
- Mual dan muntah;
- Nyeri di rahang, pundak, leher, lengan, punggung, atau area di bawah pusar;
- Pusing atau merasa ingin pingsan;
- Keringat dingin.
Baca selengkapnya: Ciri-Ciri dan Gejala Serangan Jantung yang Mudah Dikenali
Cara mencegah terkena serangan jantung saat tidur
Setiap orang bisa saja mengalami serangan jantung saat tidur. Risikonya pun semakin besar jika Anda memiliki kebiasaan merokok, makan makanan yang tinggi lemak dan natrium, malas gerak, dan jarang olahraga.
Kabar baiknya, ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari risiko terkena serangan jantung, terutama saat tidur. Berikut tips-tipsnya:
- Makan makanan ramah jantung. Perbanyak asupan sayuran dan protein serta kurangi gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans;
- Olahraga teratur. Mulailah dengan latihan berjalan keliling komplek atau taman dan naikkan intensitasnya setiap hari. Bila perlu, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu sebelum mulai berolahraga;
- Berhenti merokok. Jika ingin jantung tetap sehat, mulailah berhenti merokok dari sekarang. Mintalah dukungan orang-orang terdekat supaya Anda lebih mudah dan sukses menghentikan kebiasaan buruk ini.
Karena gejalanya sering tak disadari, waspadai risiko serangan jantung saat tidur terutama jika Anda memiliki riwayat sebelumnya. Jangan ragu untuk periksa ke dokter jika tubuh mulai merasakan gejala-gejala yang tak biasa. Semakin cepat terdeteksi, gangguan jantung dapat segera ditangani dan meminimalkan risiko perburukan di masa mendatang.
Baca selengkapnya: 5 Kunci Penting Menjaga Jantung agar Terhindar dari Penyakit
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.