Globus Pharyngeus, Tenggorokan Terasa Mengganjal Saat Menelan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Globus Pharyngeus, Tenggorokan Terasa Mengganjal Saat Menelan

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Globus pharyngeus adalah kondisi atau sensasi adanya sesuatu yang mengganjal seolah membuat tenggorokan sedikit tersumbat. Rasa mengganjal di tenggorokan ini disertai dengan sensasi bisa berbeda, padahal tidak ada benjolan atau benda asing di tenggorokan
  • Penyebab tenggorokan terasa mengganjal bisa dakibatkan oleh Gastroesophageal reflux disease (GERD), perubahan mood, gangguan otot skeletal, eosinophilic esophagitis, diverticulum zenker, atau sariawan di tenggorokan
  • Globus pharyngeus yang tidak memiliki benjolan di tenggorokan seringkali disamakan dengan beberapa gejala lain padahal berbeda, di antaranya disfagia atau kesulitan menelan serta odynophagia atau sakit saat menelan
  • Umumnya globus pharyngeus terjadi terutama pada saat stres. Jika globus pharyngeus tidak sampai menyebabkan tersedak, maka sensasi tenggorokan yang mengganjal mungkin hilang dengan sendirinya

Jika Anda merasakan sensasi mengganjal di tenggorokan secara terus menerus, padahal tidak ada benjolan atau sesuatu di tenggorokan, maka hal itu dicurigai sebagai sensasi globus pharyngeus. Faktor psikis diduga kuat menjadi penyebab sensasi mengganjal di tenggorokan ini.

Globus pharyngeus adalah sensasi adanya sesuatu yang mengganjal seolah membuat tenggorokan tersumbat sebagian. Rasa mengganjal di tenggorokan ini disertai dengan sensasi yang berbeda-beda, misalnya seperti ada pil yang tertahan, rasa tegang, atau terasa adanya benjolan. Padahal tidak ada benjolan atau benda asing yang bersarang di tenggorokan.

Penyebab umum dari sensasi globus adalah kecemasan, stres, atau gangguan psikologis.

Sensasi globus tidak menyakitkan, tetapi berpotensi mengganggu. Perbedaan mendasar antara globus pharyngeus dan masalah tenggorokan lainnya adalah bahwa tidak ada benjolan di tenggorokan ketika seseorang mengalami sensasi globus.

Sensasi globus berbeda dari disfagia, atau kesulitan menelan. Namun, beberapa orang dengan globus pharyngeus melaporkan seolah dirinya mengalami kesulitan menelan, padahal itu karena kecemasan bahwa menelan akan menyebabkan rasa tak nyaman hingga bahaya tersedak. Beberapa penderitanya mengaku merasa lebih baik setelah minum atau makan.

Apa penyebab sensasi globus?

Seorang dokter dapat mendiagnosis globus pharyngeus setelah tidak ditemukannya tanda-tanda adanya benjolan atau benda lain yang tersangkut di tenggorokan. Dalam banyak kasus, dokter tidak dapat menemukan penyebab sensasi yang jelas. Bahkan peradangan ringan di tenggorokan sudah dapat menyebabkan sensasi mengganjal.

Tenggorokan kering, misalnya akibat obat-obatan, juga dapat memicu sensasi globus, menyebabkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan. Kecemasan juga dapat memperberat tenggorokan kering dan memicu sensasi ini.

Penyebab potensial lainnya yang menyebabkan tenggorokan terasa mengganjal yaitu:

  • Gastroesophageal reflux disease (GERD) : GERD adalah refluks asam lambung yang menyebabkan isi lambung kembali naik ke kerongkongan dan terkadang sampai ke tenggorokan. Peradangan dari asam dapat menyebabkan globus pharyngeus. GERD juga dapat menyebabkan kejang otot yang memicu sensasi adanya benda yang tersangkut di tenggorokan.
  • Masalah kesehatan psikologis atau perubahan mood : Pada beberapa orang, gangguan kecemasan dan depresi dapat memicu sensasi globus. Begitu pula saat mood berubah, seketika sensasi mengganjal di tenggorokan pun muncul.
  • Gangguan otot skeletal : Orang dengan kelainan otot skeletal tertentu, seperti miastenia gravis dan myotonia, mungkin mengalami masalah pada otot tenggorokan yang menyebabkan sensasi globus.
  • Eosinophilic esophagitis : Ini adalah peradangan kronis pada kerongkongan, biasanya karena alergi.
  • Diverticulum Zenker : Ini adalah kantong atau kantung di dinding tenggorokan.
  • Sariawan di tenggorokan: Adanya luka berupa sariawan di tenggorokan akan menimbulkan sensasi tenggorokan terasa mengganjal saat menelan yang terkadang disertai nyeri.

Kondisi apa yang mirip dengan sensasi Globus?

Disfagia, kesulitan menelan. Orang dengan disfagia mungkin memiliki sensasi bahwa ada benjolan di tenggorokan, tetapi kebanyakan dari mereka yang mengalami globus pharyngeus tidak mengalami disfagia sungguhan.

Odynophagia, sakit saat menelan. Dapat menyebabkan kesulitan menelan. Orang-orang dengan globus pharyngeus tidak melaporkan adanya rasa sakit ketika mereka menelan.

Kapan harus ke dokter?

Dalam banyak kasus, globus pharyngeus mungkin menghilang dengan sendirinya. Namun, jika ada rasa sakit atau gejala serius yang menyertainya, maka diperlukan pertolongan medis.
Jika globus pharyngeus tidak sampa menyebabkan tersedak, maka tergolong masih aman untuk menunggu sampai sensasi tenggorokan yang mengganjal hilang dengan sendirinya.

Beberapa kondisi yang mengharuskan ke dokter yaitu:

  • sakit di tenggorokan atau leher
  • penurunan berat badan
  • gejala mendadak setelah usia 50 tahun
  • muntah
  • kesulitan menelan
  • sakit saat menelan
  • tersedak saat menelan
  • kelemahan otot di tenggorokan atau di tempat lain di tubuh
  • ada massa yang dapat dilihat atau dirasakan di dalam atau di sekitar leher atau tenggorokan
  • gejala yang semakin memburuk
  • gejala yang menandakan infeksi atau masalah kesehatan serius lainnya, seperti demam atau pembengkakan kelenjar getah bening

Bagaimana menghilangkan sensasi mengganjal di tenggorokan? 

Tidak ada obat khusus atau perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengobati globus pharyngeus. Orang-orang yang sebelumnya mengalami globus pharyngeus mungkin mengalaminya lagi, terutama pada saat stres.

Ketika sensasi globus disebabkan oleh kondisi medis lain, mengobati kondisi itu dapat menghilangkan globus pharyngeus. Sebagai contoh, antasida dan pengobatan gaya hidup dapat membantu mengatasi globus pharyngeus yang berhubungan dengan GERD.


24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app