Kemoterapi merupakan metode pengobatan menggunakan bahan-bahan kimia yang memiliki efek kuat pada tubuh. Kemoterapi dilakukan pada pasien pengidap kanker untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker pada tubuh.
Kemoterapi dapat dilakukan di rumah dengan mengkonsumsi obat kemoterapi yang diminum. Selain pengobatan dari rumah, kemoterapi juga dilakukan dari rumah sakit menggunakan selang infus yang sudah diberi larutan kemoterapi.
Semua prosedur ini tentu di bawah pengawasan ketat dokter. Bagi Anda atau keluarga yang akan menjalani pengobatan kemoterapi, berikut adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui.
Biaya pengobatan kemoterapi
Biaya pengobatan dengan kemoterapi tentu berbeda-beda, bergantung kepada tingkat keparahan kanker yang diderita. Selain biaya obat, maupun terapi yang dibutuhkan, biaya yang termasuk ke dalam pengobatan kemoterapi yang harus Anda pertimbangkan adalah biaya inap di rumah sakit.
Biaya perawatan untuk mengatasi efek samping kemoterapi seperti infeksi hingga kondisi lainnya tentu harus dipertimbangkan.
Sebaiknya tanyakan kepada pihak rumah sakit mengenai rincian biaya perawatan pengobatan menggunakan kemoterapi karena umumnya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Tujuan pengobatan dengan cara kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu metode utama dalam pengobatan kanker. Tujuan dari pengobatan kemoterapi adalah sebagai berikut:
- Menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker pada tubuh
- Menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh
- Untuk meringankan gejala yang timbul akibat adanya kanker
- Sebagai penunjang keberhasilan pengobatan lainnya, kemoterapi berfungsi agar metode pengobatan lain untuk menyembuhkan kanker seperti radioterapi dapat sembuh dan berhasil
- Kemoterapi juga dilakukan sebagai prosedur pasca operasi untuk membunuh sisa sel kanker yang ada di dalam tubuh. Sehingga kanker dapat sembuh secara keseluruhan.
Prosedur pengobatan kemoterapi
Kemoterapi umumnya ditawarkan dalam dua bentuk yaitu melalui selang infus yang disebut sebagai kemoterapi intravena maupun kemoterapi melalui obat oral yang diminum.
Metode kemoterapi intravena dilakukan dengan cara menyalurkan satu kantong berisi cairan obat menggunakan selang infus yang kemudian akan dimasukkan menuju saluran pembuluh darah vena.
Cairan obat akan diberikan melalui selang PICC (peripherally inserted central catheter) yang dihubungkan ke pembuluh darah vena di lengan pasien.
Umumnya pasien harus terhubung dengan selang infus yang telah diberikan cairan obat ini selama beberapa minggu hingga bulan, tergantung dengan kebutuhan. Untuk mengatur dosis obat yang masuk ke tubuh, selang ini akan dihubungkan dengan pompa kecil di dekat lengan.
Selain terhubung dengan pembuluh vena di lengan, cairan obat juga dapat diberikan melalui selang yang kemudian dimasukkan ke pembuluh vena di bagian dada. Pembuluh vena ini umumnya dicari yang dekat dengan bagian jantung (central line).
Selain metode intravena, penyaluran obat kemoterapi juga dapat dilakukan melalui pembuluh darah arteri di dekat lokasi kanker (intra arterial).
Selain menyalurkan obat melalui pembuluh darah, khusus untuk penderita kanker pada lambung, usus, hati, dan indung telur, maka kemoterapi akan diberikan pada rongga perut (intraperitoneal chemotherapy).
Adakah efek samping kemoterapi pada tubuh?
Sama halnya dengan kebanyakan obat-obatan medis, kemoterapi juga menimbulkan efek samping pada tubuh. Karena dibuat dari bahan kimia yang memiliki efek kuat di tubuh, kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, namun juga berisiko membunuh sel kulit hingga sel rambut.
Oleh sebab itu Anda mungkin sering melihat orang yang mengalami kerontokan rambut setelah menjalani kemoterapi.
Selain itu, efek samping seperti gangguan pencernaan juga bisa dialami. Misalnya diare, sembelit hingga sariawan dan luka pada bagian dalam mulut juga menjadi salah satu efek samping kemoterapi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.