Menjelang akhir kehamilan, hampir semua calon ibu akan merasakan suasana hati yang campur aduk terlebih menjelang kelahiran bayi mereka. Edukasi mengenai proses melahirkan adalah hal penting yang layak untuk diketahui semua calon ibu, namun yang tak kalah penting dari itu adalah bagaimana sang ibu akan menghadapi berbagai hal baru dalam merawat sang bayi.
Memberi asupan nutrisi untuk bayi merupakan salah satu prioritas utama perkembangan bayi. Perdebatan mengenai apakah menyusui atau pemberian susu formula yang merupakan asupan nutrisi terbaik untuk bayi masih berlanjut sampai saat ini. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi. Hal ini membuktikan bahwa ASI lebih dari sekedar nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi.
ASI benar-benar mempengaruhi banyak faktor dalam kehidupan bayi, seperti pengaruh terhadap berat badan, imunitas dan IQ. Yang jarang diketahui oleh para calon ibu adalah bahwa produksi ASI sendiri memiliki banyak manfaat pada kesehatan dan kesejahteraan para ibu.
Banyak hal yang tidak diketahui calon ibu mengenai betapa bermanfaatnya ASI. Berikut adalah fakta- fakta menakjubkan tentang ASI yang mungkin dapat mengubah pemikiran Anda tentang pentingnya menyusui.
1. Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon
Produksi ASI merupakan salah satu proses yang paling luar biasa di dalam tubuh manusia. Produksi ASI dimulai dan dikendalikan oleh hormon. Selama proses kehamilan, hormon estrogen dan progesteron meningkat di otak sehingga memberikan respon negatif terhadap hormon oksitosin selama kehamilan.
Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya hormon ini menyebabkan terstimulasinya hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini merupakan hormon yang berperan penting dalam proses menyusui. Kadar kedua hormon tersebut akan meningkat saat kehamilan dan bertanggung jawab atas pembentukan saluran ASI serta produksi ASI itu sendiri.
Hormon prolaktin distimulasi oleh isapan bayi saat menyusui secara langsung. Hormon inilah yang akan memberi sinyal pada payudara Anda untuk memproduksi ASI. Kadar hormon prolaktin meningkat pada malam hari, sehingga jika Anda ingin melakukan penyimpanan ASI melalui pumping dapat dilakukan antara pukul 01.00 hingga 04.00 subuh.
Hormon oksitosin yang disebut juga dengan hormon "ikatan" berperan penting dalam ikatan antara ibu dengan bayinya. Hormon ini dilepaskan selama proses menyusui setelah bayi lahir. Menariknya, hormon ini bertanggung jawab dalam proses kontraksi yang terjadi saat melahirkan dan membantu mengeluarkan bayi. Setelah bayi lahir, hormon ini menggeser perannya untuk mendukung proses menyusui dan mengurangi perdarahan pasca melahirkan.
2. Seorang ibu membutuhkan asupan cairan yang cukup saat menyusui
Ibu menyusui biasanya akan merasa lebih haus dari biasanya. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk ibu menyusui agar meminum satu gelas air untuk setiap sesi menyusui dengan jumlah air yang harus diminum minimal 4 liter sehari.
3. Kelenjar ASI berkembang pada trimester kedua
Payudara Anda berperan dalam menghasilkan ASI selama trimester kedua kehamilan. Kelenjar ASI Anda tumbuh berkat peningkatan kadar estrogen, laktogen, dan hormon lainnya.
Begitu seorang ibu melahirkan bayinya dan mulai menyusui, hormon prolaktin akan aktif dan memicu produksi hormon oksitosin yang juga berperan dalam produksi ASI.
4. Kandungan ASI tiap wanita berbeda-beda
ASI selalu berubah dan tidak bisa diduplikasi. Tidak ada dua ibu yang memiliki komposisi ASI yang sama. ASI yang diambil dari satu wanita tidak akan sama dengan ASI yang akan diambil dari wanita tersebut di kemudian hari.
5. ASI mengandung dua jenis protein utama
ASI yang diproduksi seorang ibu mengandung dua jenis protein utama, whey dan kasein. Jumlah protein whey lebih banyak daripada kasein, dan berguna dalam melawan infeksi.
Apabila bayi Anda menggunakan susu formula, pastikan kandungan protein whey dan kasein di dalamnya sama seperti di dalam ASI murni, atau bayi Anda mungkin akan memiliki tingkat kemungkinan terkena infeksi yang lebih tinggi dan kesulitan dalam mencerna susu.
6. Payudara akan selalu menghasilkan susu yang cukup
Hebatnya, payudara hanya akan menghasilkan susu sebanyak yang dibutuhkan bayi Anda, tidak lebih dan tidak kurang. Saat seorang ibu mulai menyusui, payudaranya akan mulai memproduksi lebih banyak susu. Di saat proses menyusui mulai berkurang, tubuh akan secara alami berhenti memproduksinya.
7. ASI hanya mengandung vitamin sebanyak yang dikonsumsi ibu hamil
ASI hanya mengandung kadar vitamin sebanyak vitamin yang dikonsumsi. Oleh karena itu penting bagi ibu hamil dan menyusui untuk mengonsumsi suplemen dan makanan sehat untuk mendapatkan vitamin A, D, E, K, C, riboflavin, niasin dan asam panthothenic yang cukup.
8. ASI dapat bertahan hingga 4 jam pada suhu ruangan (25°C)
ASI dapat bertahan hingga 4 jam pada suhu ruangan dan 4 hari di dalam kulkas, namun pastikan ASI itu diberi label untuk memastikan kesegarannya. Setelah diminum dan bercampur dengan ludah maka ASI hanya bertahan 2 jam.
9. ASI dapat dibekukan
Jika Anda khawatir tidak dapat memberikan makan pada bayi Anda tepat waktu dikarenakan kesibukan atau pekerjaan Anda, Anda dapat membekukan ASI tersebut.
Anda dapat membekukan ASI di dalam wadah aman di kulkas. ASI dapat bertahan sampai 6 bulan dan di dalam freezer biasa dan sampai 12 bulan di dalam freezer dengan suhu antara 0 hingga -18°C. Pastikan untuk menyimpannya di dalam freezer khusus ASI.
ASI harus dikonsumsi dalam 24 jam setelah dicairkan dan jika dipanaskan dengan air hangat ASI harus dihabiskan dalam 2 jam.
10. Memanaskan ASI di microwave bukanlah pilihan terbaik
Jangan pernah memanaskan ASI atau mencairkannya di dalam microwave. Karena pada umumnya microwave akan memanaskan secara tidak merata, ASI mungkin menjadi terlalu panas hanya di satu sisi saja.
11. Kolostrum atau “susu pertama”
"Susu pertama" yang dikeluarkan ibu beberapa hari pertama setelah kelahiran bayi disebut kolostrum, dilepaskan dalam jumlah kecil agar tidak lebih dari yang dibutuhkan bayi. Kolostrum mengandung protein dan antibodi yang tinggi, namun rendah lemak dan gula yang tidak terlalu dibutuhkan bayi Anda.
12. Anda bisa membuat keju dari ASI
Mungkin kedengaran aneh bagi Anda, namun seorang koki di New York terkenal menggunakan ASI istrinya untuk membuat keju dan menyajikannya di restorannya.
Seorang kritikus makanan dari The Daily Beast telah mencobanya dan mengatakan bahwa, "meskipun rasa kejunya cukup hambar dan sedikit manis, namun teksturnya lembut, seperti panna cotta. "
13. ASI dapat meningkatkan IQ anak
Selain menurunkan risiko obesitas pada anak, ASI juga bisa meningkatkan IQ pada bayi yang menyusu. IQ mereka bahkan bisa mencapai 8 poin lebih tinggi daripada bayi yang tidak diberikan ASI, terutama dalam evaluasi verbal.
Nutrisi dalam ASI membantu perkembangan otak dan keterampilan mental, sementara tindakan menyusui sebenarnya juga membantu dalam perkembangan kecerdasan bayi .
14. ASI memberikan sistem pertahanan tubuh
Bayi menerima semua nutrisi yang mereka butuhkan dari ASI. ASI juga memiliki kandungan yang membantu menjaga bayi dari infeksi dan penyakit lainnya. Jika Anda beralih antara pemberian susu formula dan ASI, bayi tidak akan mendapatkan manfaat yang sama. Menyusui bayi saat enam bulan pertama sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi pada tahun pertama kehidupan bayi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.