Hari Anak Nasional dan 5 Isu Global Kesehatan Anak

Dipublish tanggal: Jul 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 22, 2019 Waktu baca: 5 menit
Hari Anak Nasional dan 5 Isu Global Kesehatan Anak

Setiap tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional di mana pemerintah memiliki harapan agar setiap anak di Indonesia mendapatkan perlindungan dan terjamin kesejahteraan serta hak-haknya. Bersamaan dengan itu, Hari Anak Nasional juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak atas hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada orang tua, keluarga, agama, lingkungan masyarakat, serta bangsa dan negara.

Selain itu, Hari Anak Nasional juga menjadi kesempatan bagi setiap elemen, mulai dari orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap setiap anak di Indonesia. Hal ini juga berlaku dalam rangka upaya perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan anak, di mana hal ini termasuk hak untuk hidup serta keberlangsungan hidup dan perkembangan anak.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

5 Isu utama berkaitan dengan anak-anak

Honestdocs merangkum 5 persoalan utama yang melibatkan anak-anak berdasarkan data UNICEF dan Departemen Kesehatan. Hal tersebut memerlukan perhatian khusus dari orang tua, pemerintah, serta masing-masing anak terutama dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional untuk mencegah dampak buruk bagi kesehatan dan masa depan anak:

1. Eksploitasi dan pelecehan seksual

Eksploitasi seksual merupakan tindakan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan untuk tujuan kepuasan seksual ataupun untuk mendapatkan keuntungan baik berupa uang, kekuasaan, dan lainnya. Praktik ini kerap bersinggungan dengan aktivitas prostitusi ataupun pornografi.

Sementara itu, pelecehan seksual adalah tindakan seksual baik melalui sentuhan fisik maupun non fisik dengan sasaran organ seksual seseorang. Hal ini termasuk tindakan siul, main mata, ucapan bernuansa seksual, pertunjukkan materi pornografi, colekan atau sentuhan di bagian tubuh, serta gerakan yang bersifat seksual dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Baca juga: Pengaruh Penganiayaan dan Kekerasan pada Anak

Eksploitasi dan pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada wanita dewasa saja, tetapi juga pada anak-anak yang masih di bawah umur, bahkan menurut data Ending The Sexual Exploitation of Children (ECPAT) Indonesia, 30% pekerja seks komersil adalah anak-anak. Perhatian lebih juga diperlukan terutama berkaitan dengan perkawinan anak di bawah umur serta kekerasan pada anak yang tak boleh dilakukan dengan alasan apapun.

Berkaitan dengan hal tersebut, setiap anak perlu dibekali dengan pendidikan seksual secara dini, termasuk pengenalan bagian-bagian tubuh termasuk organ seksual dan memahami bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak disentuh orang lain. Selain itu, pengawasan orang tua juga sangat diperlukan untuk mencegah kasus eksploitasi dan pelecehan seksual terjadi pada anak.

2. Kekerasan dan diskriminasi terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Interseks (LGBTI)

Setiap orang memiliki hal yang sama untuk hidup bebas dari ancaman kekerasan, penganiayaan, diskriminasi, dan stigma negatif, begitu pun mereka yang memiliki kondisi sebagai lesbian, gay, biseksual, transgender, dan interseks. Tetapi penerimaan masyarakat dan keluarga terhadap hal tersebut terkadang masih menjadi persoalan dikarenakan dianggap bertentangan dengan ajaran agama, sosial, dan budaya.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Jika melihat dari beberapa kasus, LGBTI dapat mempengaruhi aspek kehidupan termasuk isu agama, sosial ekonomi (dalam hal mendapatkan pekerjaan yang layak serta penerimaan oleh pihak keluarga dan masyarakat), masalah kesehatan (kemungkinan meningkatnya risiko terinfeksi HIV hingga gangguan kesehatan lain, termasuk efek psikologi yang mungkin timbul).

Sehingga penting bagi para orang tua untuk membentuk karakter dan kepribadian anak melalui ajaran agama dan pemahaman pola pikir yang tepat untuk menjadi dasar perkembangan anak. Selain itu, peranan orang tua juga sangat diperlukan dalam membentuk pola komunikasi yang baik antara anak dan orang tua sehingga anak menjadi lebih terbuka, memberikan contoh yang baik pada anak, memberikan pendidikan seks, memberikan bacaan ataupun film secara selektif dan membatasi penggunaan gadget, serta melakukan pengawasan terhadap pergaulan anak.

3. Keberadaan anak yatim

Anak yatim merupakan anak berusia di bawah 18 tahun yang kehilangan satu atau kedua orang tuanya karena sebab kematian. Bahkan menurut data UNICEF, hampir 140 juta anak-anak yang diklasifikasi sebagai anak yatim dan 15,1 juta kehilangan kedua orang tuanya. 

Sebagian besar anak yatim tersebut hidup dengan kakek nenek dari orang tua yang selamat atau anggota keluarga lainnya. Berdasarkan data, 95 persen dari semua anak yatim berusia di atas lima tahun. Perasaan sedih akibat kehilangan yang dirasakan anak mungkin dapat berdampak pada kondisi psikologis anak, seperti berkurangnya rasa percaya diri anak dan timbulnya rasa iri jika melihat anak lain dengan orang tuanya.

Menyambut Hari Anak Nasional, dukungan secara moral dan material sangat dibutuhkan bukan hanya oleh anak-anak yatim secara individu saja, tetapi juga terhadap keluarga dan masyarakat yang membantu merawat anak yatim.

Karena pada dasarnya, setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dalam lingkungan keluarga agar mereka menyadari nilai dan pentingnya keluarga dalam kehidupan yang penuh kasih, perhatian, dan suportif. Hal ini juga berhubungan dengan isu lain, yakni pengadopsian anak antar negara di mana hal perlindungan terhadap anak-anak menjadi tanggung jawab negara terutama dalam keadaan konflik, perang, atau bencana alam.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

4. Persoalan kurang gizi pada anak

Setiap anak memerlukan kebutuhan yang cukup untuk perkembangannya, baik secara fisik maupun dari sisi psikologis. Untuk memastikan terpenuhinya nutrisi anak, pemberian asupan harian harus seimbang dan dapat dimulai sejak dalam kandungan hingga bayi lahir. Baca juga: Manfaat ASI Bagi Ibu dan Bayi

Karena jika kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi maka dapat menyebabkan gizi buruk pada anak sehingga berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembangnya, antara lain mempengaruhi gangguan kesehatan mental dan emosional anak, mengganggu kemampuan berpikir anak, menyebabkan risiko penyakit infeksi akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh, serta terganggunya perkembangan dan pertumbuhan anak yang tidak optimal. 

Secara garis besar, anak kurang gizi umumnya mempunyai berat badan kurang (underweight), kurus (wasting), pendek (stunting), serta kekurangan vitamin dan mineral. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk terus memantau kesehatan anak dan memeriksakan anak ke dokter secara rutin.

5. Hak atas air bersih dan sanitasi di daerah

Hak atas air bersih dan sanitasi yang layak merupakan hak dari setiap individu, termasuk anak-anak di manapun berada. Tetapi hingga saat ini diperkirakan 2,5 miliar orang di dunia masih kekurangan fasilitas sanitasi dan 768 juta orang masih belum memiliki akses ke sumber air minum yang bersih.

Kontaminasi arsenik dalam air tanah telah terdeteksi setidaknya di 70 negara dan diperkirakan mempengaruhi lebih dari 140 juta orang. Pengaruh dan efek konsumsinya memang tidak terlihat secara langsung, tidak berbau, dan tidak terasa dalam jangka pendek tetapi paparan arsenik tingkat tinggi yang terus menerus dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit berbahaya dan meningkatnya risiko kanker, penyakit jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.

Tak hanya itu, ketidaktersediaan air bersih dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko gizi buruk dan menyebabkan diare yang sering menyerang anak-anak. Bahkan Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan 5 pendekatan, yaitu berhenti bab sembarangan, cuci tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair. 

Hal ini juga memerlukan perhatian dan bantuan ekstra dari pemerintah dan pejabat berwenang sehingga akses air bersih dan fasillitas sanitasi dapat dirasakan oleh seluruh anak di Indonesia tanpa terkecuali sehingga dapat  memenuhi standar kehidupan masyarakat yang sehat dan berkualitas.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Nemours KidsHealth - the Web's most visited site about children's health. Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/)
Children's Health: Growth, Common Injuries & Illnesses. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/childrens_health/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app