Masa kehamilan merupakan sebuah momen yang paling ditunggu oleh seorang wanita yang telah menikah. Namun terkadang ketika hamil ada saja kondisi tertentu yang mungkin membuat ibu hamil menjadi resah, salah satunya ketika mengalami infeksi. Hal ini tentunya akan menjadi permasalahan bagi ibu hamil, apalagi jika infeksi tersebut mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan. Oleh karena itu, seorang ibu hamil tentunya perlu mengetahui penyebab dan cara mencegah kondisinya.
Sebenarnya tubuh manusia memiliki antibodi yang berperan penting dalam melawan virus, infeksi, ataupun bakteri tertentu. Selain itu, ibu hamil juga umumnya telah memiliki kekebalan terhadap infeksi tertentu karena pernah mendapat imunisasi sebelumnya, namun terkadang ada beberapa virus atau infeksi yang kebal terhadap antibodi dan imunisasi tertentu. Virus dan infeksi tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dan janin dalam kandungan.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Infeksi yang membahayakan janin
Saat hamil, ibu hamil berpotensi menularkan infeksi yang diderita kepada janin yang dikandungnya. Penularan ini dapat terjadi melalui plasenta atau pada saat proses melahirkan. Jika tidak segera ditangani dengan benar, infeksi saat kehamilan dapat menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur pada bayi.
Beberapa bentuk infeksi kehamilan yang patut diwaspadai ibu hamil, antara lain:
Cacar air
Infeksi cacar air dapat menyebabkan masalah yang serius pada ibu hamil karena bisa menular pada janin. Selain dapat menular pada Janin, infeksi cacar air yang terjadi pada saat hamil dapat meningkatkan risiko keguguran serta cacat lahir. Seorang ibu hamil sebetulnya sudah memiliki kekebalan terhadap cacar air, namun bagi ibu hamil yang belum pernah terkena cacar air dan bersinggungan dengan penderita cacar air, serta tidak melakukan imunisasi, maka ibu hamil berpotensi untuk terkena cacar air. Jika mengalami cacar air saat kehamilan, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter agar segera diberi penanganan.
Baca juga: Tak Hanya Menyerang Anak-anak, Cacar Air Juga Dapat Terjadi pada Orang Dewasa
Streptococcus grup B
Seorang ibu hamil yang menderita Streptococcus grup B berpotensi untuk menularkannya pada bayi saat proses persalinan. Ibu hamil yang menderita infeksi ini sebaiknya segera melakukan pemeriksaan sebelum persalinan. Pemeriksaan dapat dilakukan pada minggu ke-35 sampai ke-37 masa kehamilan. Jika terdeteksi adanya infeksi Streptococcus grup B, maka dokter akan memberikan antibiotik yang aman bagi ibu dan janin sebelum persalinan.
CMV (cytomegalovirus)
Infeksi CMV (cytomegalovirus) dapat membahayakan janin jika diidap oleh ibu hamil, apalagi jika ibu hamil belum pernah mengidap infeksi ini sebelumya. CMV (cytomegalovirus) dapat menyebabkan epilepsi, gangguan pendengaran, kebutaan, hingga kesulitan belajar pada anak. Infeksi ini dapt ditularkan melalui air ludah, darah, maupun urine dari penderita CMV.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Hepatitis B
Seorang ibu hamil yang mengidap penyakit hepatitis B dapat menularkan kepada bayi yang dikandungnya dan menyebabkan bayi berisiko membawa penyakit menular ini. Janin yang terinfeksi hepatitis B beresiko untuk menderita penyakit hati parah jika tidak ditangani dengan segera bahkan menimbulkan risiko penyakit kanker hati.
Baca juga: Jenis Vaksinasi untuk Orang Dewasa
Hepatitis C
Infeksi hepatitis C hampir sama bahayanya dengan hepatitis B, walaupun resikonya lebih rendah namun infeksi hepatitis C tetap berbahaya bagi janin yang ada di kandungan. Hepatitis C ini dapat ditularkan kepada ibu hamil melalui virus yang mengalir lewat darah, hal ini biasanya tertular melalui suntikan.
Herpes genital
Infeksi herpes genital dapat tertular kepada bayi lewat proses persalinan sehingga ibu hamil yang memiliki infeksi ini lebih baik menjalani proses persalinan caesar daripada normal. Infeksi ini dapat tertular melalui hubungan seksual dengan pasangan yang lebih dulu mengidap infeksi herpes genital.
Baca juga: Resiko Penyakit Herpes pada Ibu Hamil
Rubella
Rubella atau campak Jerman dapat dicegah dengan melakukan imunisasi MMR, namun imunisasi ini tidak dapat diberikan kepada ibu hamil. Untuk mencegah penularannya sebaiknya ibu hamil melakukan imunisasi sebelum berencana untuk hamil. Rubella yang diderita oleh ibu hamil pada usia 4 bulan awal kehamilan dapat menyebabkan kecacatan janin hingga keguguran. Rubella sendiri dapat ditularkan ketika penderita batuk atau bersin.
Toksoplasma
Infeksi lain yang ditakuti oleh ibu hamil adalah toksoplasma yang disebabkan oleh kotoran hewan, baik kucing dan hewan lainnya. Oleh sebab itu, ibu hamil yang memiliki kucing atau hewan peliharaan hendaknya menjaga kebersihan hewan peliharaan dan lingkungan karena bayi yang tertular infeksi ini dapat mengalami masalah kebutaan maupun kerusakan otak.
Tips mengurangi resiko infeksi saat hamil
Untuk mengurangi tertularnya infeksi saat hamil, ibu hamil hendaknya menjaga kebersihan dan kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan menghindari atau memberi jarak dengan kerabat atau saudara yang sedang sakit. Selain itu, ibu hamil juga dapat melakukan beberapa tips sederhana di bawah ini untuk mengurangi resiko tertularnya infeksi penyakit:
- Hindari membersihkan kotoran atau kandang hewan peliharaan seperti kucing dan anjing
- Hindari kontak langsung dengan hewan yang sedang sakit
- Melakukan vaksinasi sebelum memulai program kehamilan
- Gunakan sarung tangan saat berkebun atau bercocok tanam
- Cuci bersih sayur dan buah yang akan dikonsumsi
- Masak telur, ikan, dan daging hingga matang sempurna
- Cuci tangan dengan sabun sehabis dari toilet dan sebelum makan
Walaupun membahayakan, beberapa jenis infeksi di atas dapat dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Jika Anda mengalami gejala atau gangguan kesehatan, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter agar kehamilan dapat berjalan lancar dan terhindar dari penyakit apapun.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.