Memiliki miss V yang harum merupakan impian setiap wanita. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, mulai dari menggunakan sabun pembersih khusus area kewanitaan maupun penggunaan bedak tabur. Amankah penggunaan bedak tabur di area kewanitaan? Berikut pembahasannya.
Kandungan bedak tabur
Bedak tabur atau talcum powder merupakan produk kosmetik yang sering digunakan untuk bayi, wajah dan badan. Beberapa orang juga menggunakan bedak ini pada area kewanitaan agar tetap adem, harum dan kesat.
Bedak tabur terbuat dari mineral lembut yang disebut hydrous magnesium silikat. Mineral ini akan digiling dan dihancurkan hingga menghasilkan bubuk halus yang nantinya akan digunakan sebagai produk kosmetik.
Kandungan bedak tabur ini adalah magnesium, silikon dan asbes. Asbes sendiri merupakan mineral yang memiliki sifat karsinogenik.
Karsinogenik berarti zat yang dapat memicu kanker. Menghirup asbes secara terus menerus dapat mengakibatkan kanker paru-paru. Beberapa Negara secara tegas sudah melarang penggunaan asbes secara berlebihan.
Namun bagaimana efeknya jika digunakan pada area kewanitaan?
Efek bedak tabur pada area kewanitaan
Beberapa waktu lalu, seorang wanita dari Amerika melaporkan produsen bedak tabur karena mengalami kanker ovarium. Wanita ini mengatakan bahwa kanker yang dideritanya terjadi akibat kandungan bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam bedak tabur tersebut.
Ia sudah menggunakan bedak tabur untuk area kewanitaannya selama bertahun-tahun lamanya.
Hal ini didukung dengan Jurnal Cancer Prevention Research menunjukan bahwa 40 persen wanita menggunakan bedak tabur di area kewanitaan mereka.
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dari 8.525 wanita yang penderita kanker ovarium, 27 persen diantaranya rutin menggunakan bedak tabur di area kewanitaan setelah mandi.
Kanker ovarium merupakan jenis kanker yang sangat sulit disembuhkan ketika sudah memasuki stadium lanjut. Selama satu tahun, lebih dari 6000 wanita mengidap kanker ovarium di Inggris dan 5 persen diantaranya mengalami kematian.
Penggunaan bedak tabur di sekitar area kewanitaan memungkinkan partikel bedak masuk ke mulut rahim dan menyebar keseluruh saluran kelami, bahkan pernah ditemukan jauh berada di dalam panggul wanita.
Partikel ini sangat sulit larut dan dapat bertahan di dalam tubuh bertahun-tahun. Butuh waktu sekitar 8 tahun untuk melarutkan partikel ini.
Menghindari resiko kanker ovarium
Hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir resiko kanker ovarium adalah dengan menghindari penggunaan zat-zat yang bersifat karsinogenik. Salah satunya yang terkandung dalam bedak tabur.
Anda tak perlu khawatir dengan aroma yang dikeluarkan organ intim Anda, karena itu merupakan aroma yang normal dan tidak terlalu mengganggu.
Menjaga kebersihan area kewanitaan juga sebaiknya tidak menggunakan bedak tabur maupun sabun pembersih khusus area kewanitaan. Cukup dengan menggunakan air hangat dan lakukan dua sampai tiga kali sehari.
Setelah dibersihkan langsung keringkan dengan menggunakan handuk atau tisu untuk menjaga area kewanitaan Anda tetap kering.
Pada saat menstruasi Anda bisa menggunakan antiseptik yang mengandung providine-iodine untuk membersihkan area kewanitaan, agar terhindar dari infeksi bakteri, jamur maupun parasit. Jangan lupa untuk mengelap area kewanitaan Anda dengan handuk agar tetap kering.
Pastikan juga area kewanitaan Anda tetap kering dengan menggunakan pakaian dalam berbahan katun dan gantilah pakaian dalam lebih sering saat Anda merasa area kewanitaan Anda lembab atau berkeringat.
Gunakan pakaian dalam yang kering dan bersih serta hindari pakaian dalam yang ketat atau jika perlu lepas celana dalam ketika tidur malam.
Bedak tabur memang bukan penyebab tunggal kanker ovarium, namun tidak ada salahnya untuk menghindari hal-hal yang berpotensi mengakibatkan kanker. Maka dari itu sebaiknya tidak menggunakan bedak tabur untuk area kewanitaan Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.