Hidroklorotiazid atau disingkat HCT adalah obat diuretik yang termasuk ke dalam kelas tiazid. Hidroklorotiazid sering digunakan sebagai obat anti hipertensi yang bekerja dengan cara mengurangi kemampuan ginjal untuk menyerap terlalu banyak natrium yang bisa menyebabkan penumpukan cairan. Selain itu obat ini juga menurunkan tahanan pembuluh darah seluruh tubuh sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Manfaat Hidroklorotiazid
Berbagai manfaat Hidroklorotiazid adalah sebagai berikut:
- Sebagai anti hipertensi lini pertama baik terapi tunggal atau dikombinasikan dengan obat anti hipertensi lain untuk meningkatkan efektivitasnya.
- Mengobati diabetes insipidus
- Mengurangi risiko batu ginjal pada pasien yang memiliki kadar kalsium yang tinggi dalam urin.
- Mengobati osteoporosis karena obat-obat kelas tiazid bisa menurunkan kehilangan mineral sekaligus merangsang pembentukan mineral tulang.
- Penting dalam pengobatan edema (bengkak karena kelebihan cairan) yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif, sirosis hati, pemakaian kortikosteroid atau terapi estrogen, dan berbagai bentuk gangguan ginjal seperti sindrom nefrotik, asidosis tubulus, glomerulonefritis akut, termasuk gagal ginjal kronis.
Dosis Hidroklorotiazid
Untuk orang dewasa, Hidroklorotiazid diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Untuk edema: 1-2 x sehari 25-100 mg
- Untuk hipertensi:
- Dosis awal: 12,5 mg/hari
- Dosis pemeliharaan: dapat ditingkatkan menjadi 25-50 mg/hari, sebagai dosis tunggal atau dibagi 2 x dosis.
Efek Samping Hidroklorotiazid
Sejumlah risiko efek samping Hidroklorotiazid yang mungkin terjadi antara lain:
- Gangguan keseimbangan elektrolit
- Penurunan tekanan darah mendadak
- Efek samping pada saluran pencernaan misalnya mual, muntah, diare, kram pada perut, sembelit, iritasi lambung, dan kuning
- Efek samping lain yang sering terjadi seperti pusing, sakit kepala, gelisah dan vertigo.
- Anemia aplastik, agranulositosis, leukopenia, anemia hemolitik, trombositopenia, efek pada kulit misalnya ruam, dermatitis eksfoliatif terutama pada pemakaian melebihi dosis yang dianjurkan.
- Pengguna alkohol, barbiturat, dan narkotika bisa meningkatkan efek samping hidroklorotiazid berupa penurunan tekanan darah yang drastis.
- Gangguan sistem metabolisme akibat pemakaian hidroklorotiazid seperti peningkatan level asam urat, gula darah dan kolestrol.
Interaksi Obat Hidroklorotiazid
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Hidroklorotiazid adalah:
- Jika digunakan bersamaan dengan barbiturat, atau anda pengguna alkohol dan narkotika, efek samping berupa hipotensi (penurunan tekanan darah mendadak) dapat terjadi.
- Penyesuaian dosis obat anti diabetes maupun insulin mungkin perlu dilakukan jika diberikan bersamaan dengan hidroklorotiazid.
- Cholestyramine mengurangi penyerapan hidroklorotiazid di usus sehingga bisa mengurangi efektivitasnya.
- Pemberian bersama obat kortikosteroid dan salbutamol bisa meningkatkan gangguan elektrolit terutama hipokalemia.
- Diuretik termasuk hidroklorotiazid mengurangi klirens lithium dari ginjal sehingga meningkatkan resiko efek toksiknya
- Hidroklorotiazid dan NSAID jika digunakan bersamaan, mengganggu fungsi ginjal
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Hidroklorotiazid adalah:
- Kadar elektrolit harus dipantau secara berkala terutama pada pasien usia lanjut atau pemakaian hidroklorotiazid dosis tinggi.
- Gunakan hidroklorotiazid pada pagi hari. Jika dosis anda 2x sehari, dosis kedua sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum tidur
- Hidroklorotiazid harus digunakan dengan hati-hati pada pengobatan penyakit ginjal berat, penyakit hati yang progresif, atau jika dikombinasikan dengan obat anti hipertensi lain. Gunakan dengan pengawasan dokter.
- Diuretik termasuk Hidroklorotiazid, harus dihentikan atau diturunkan dosisnya selama 2 - 3 hari sebelum dimulainya penggunaan obat-obat ACE inhibitor untuk mengurangi resiko hipotensi (penurunan tekanan darah secara mendadak).
- Hidroklorotiazid diekskresikan bersama ASI. Jangan menggunakan obat ini selama menyusui.
- Penggunaan hidroklorotiazid dapat menyebabkan hipokalemia (kadar kalium yang rendah), dokter biasanya akan memberikan suplemen kalium atau dengan mengkombinasikan hidroklorotiazid dengan diuretik hemat kalium.
- Jangan menggunakan hidroklorotiazid pada pasien yang mempunyai riwayat alergi terhadap hidroklorotiazid atau obat-obat derivat sulfonamid.
- Tidak untuk penderita gangguaan ginjal parah
Toleransi terhadap kehamilan
KATEGORI B. penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.