Hindari Stroke dan Penyakit Jantung dengan Diet Rendah Garam

Dipublish tanggal: Sep 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Hindari Stroke dan Penyakit Jantung dengan Diet Rendah Garam

Garam alias natrium memang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, bila asupannya berlebihan, hal ini bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu berbagai penyakit lainnya seperti hipertensi. Bahkan bila terus dibiarkan, risiko stroke dan penyakit jantung akan semakin besar. Untuk mengatasinya, pasien hipertensi dan berisiko dianjurkan untuk melakukan diet rendah garam.

Manfaat garam bagi kesehatan tubuh

Garam mengandung natrium yang berfungsi untuk:

  • Mengontrol tekanan darah dalam tubuh
  • Menjaga kadar cairan dalam tubuh
  • Membantu kerja otot dan saraf dengan cara mengirim impuls saraf dari otak ke seluruh tubuh

Walaupun memiliki banyak manfaat penting yang dibutuhkan oleh tubuh, garam juga bisa menjadi zat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Ada sejumlah penyakit yang bisa muncul akibat terlalu banyak mengonsumsi garam, yaitu:

  • Meningkatkan risiko hipertensi atau darah tinggi.
  • Peningkatan volume dan tekanan darah karena ginjal bekerja ekstra untuk menyesuaikan kadar cairan dan garam dalam darah.
  • Darah tinggi memicu penyakit stroke dan penyakit jantung.
  • Tekanan darah yang meningkat mau tidak mau harus membuat jantung bekerja lebih keras untuk menyuplai darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat memicu penyakit jantung.

Penumpukan cairan dalam tubuh yang disebabkan oleh tingginya kadar garam juga dapat menimbulkan penyakit berikut:

Baca Selengkapnya: Bahaya Makanan Asin Tinggi Garam yang Dikonsumsi Berlebihan

Makanan pantangan untuk Anda yang menjalankan diet garam

Jika akan ingin melakukan diet garam, hal terpenting yang harus dilakukan adalah hindari makanan cepat saji. Meski rasanya tidak asin, jenis makanan tersebut mengandung kadar garam yang tinggi sehingga bisa berisiko untuk tubuh Anda. 

Selain menghindari makanan cepat saji, beberapa jenis makanan lain juga harus Anda hindari selama diet rendah garam, di antaranya:

  • Makanan beku
  • Makanan ringan
  • Daging olahan
  • Sup kalengan
  • Keju
  • Sereal
  • Roti

Seperti apa diet rendah garam itu?

Kadar asupan garam pada setiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia dan jenis kelamin. Namun, setiap orang rata-rata membutuhkan sekitar 6 gram garam per hari, mulai dari kategori anak usia 11 tahun sampai orang dewasa. 

Untuk menghindari penumpukan kadar garam dalam tubuh, Anda dapat melakukan diet rendah garam dengan cara berikut ini:

  1. Mengurangi pemakaian garam saat memasak agar kandungan garam pada makanan tidak terlalu asin.
  2. Baca label kemasan produk makanan olahan yang Anda beli. Meski rasanya tidak asin, ternyata ada beberapa produk yang diam-diam mengandung tinggi garam. 
  3. Perbanyak konsumsi makanan segar seperti sayuran, buah-buahan, dan daging segar. 
  4. Hindari daging olahan seperti bacon atau sosis. 
  5. Ganti garam dengan bumbu masakan lainnya, seperti lada, bawang putih, jahe, cabai, jeruk nipis, adas, tomat, paprika, oregano, hingga seledri untuk memperkaya cita rasa masakan.
  6. Saat makan di restoran, mintalah pelayan untuk mengurangi asupan garam, penyedap rasa, saus, kecap, saus tomat, hingga mostar. 

Ketika menjalankan diet garam, bukan berarti Anda benar-benar menjauhi garam sama sekali. Jangan sampai tubuh Anda kekurangan garam karena kadar garam terlalu rendah dalam darah malah bisa memicu berbagai gangguan kesehatan lainnya, seperti:

Baca Juga: Kenali Apa Itu Diet Mayo dan Menu Makanan yang Dianjurkan

Bila masih bingung untuk melakukan diet rendah garam, mintalah bantuan dokter atau ahli gizi. Mereka akan membantu Anda menentukan mana makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama diet garam.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Get the Scoop on Sodium and Salt. American Heart Association. (https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/sodium/sodium-and-salt)
Heart failure and salt: The great debate. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/blog/heart-failure-and-salt-the-great-debate-2018121815563)
Low salt intake may raise risk of heart attack, stroke, and death. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/310447)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Mana yang Lebih Efektif Mengurangi Berat Badan? Mengurangi Kalori atau Karbohidrat?
Mana yang Lebih Efektif Mengurangi Berat Badan? Mengurangi Kalori atau Karbohidrat?

Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan metode mana yang akan dipakai untuk diet, alangkah baiknya Anda mengetahui pro dan kontra diet dengan membatasi asupan karbohidrat.

Buka di app