Pernah dengar Inbumin? Suplemen herbal asal Indonesia yang memiliki kandungan ekstrak ikan gabus ini belakangan marak terdengar karena dinilai efektif untuk mempercepat penyembuhan luka.
Memangnya, apa hubungan antara ikan gabus dan penyembuhan luka? Buat tahu jawabannya, simak ulasan berikut.
Mengapa ekstrak ikan gabus efektif mempercepat penyembuhan luka?
Ikan gabus yang memiliki nama ilmiah Channa striata ini memiliki kandungan protein hingga 25 persen. Ikan ini juga mengandung albumin yang bisa mencapai 6,200 gram per 100 gram berat ikan gabus.
Albumin juga terdapat dalam tubuh manusia. Albumin yang merupakan protein utama dalam darah manusia ini berfungsi untuk mengatur tekanan dalam pembuluh darah dan menjaga agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitarnya.
Karena kaya akan protein, tentu ikan gabus kaya akan asam amino. Jangan lupa bahwa asam amino merupakan senyawa organik yang bergabung menjadi protein.
Nah, asam amino yang terdapat dalam ikan gabus dapat mendorong produksi kolagen. Fungsi utama kolagen adalah sebagai penyokong dan memberikan struktur pada kulit. Akan tetapi, kolagen tidak bekerja sendirian. Protein yang satu ini bekerja sama dengan elastin, protein yang bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan elastisitas pada kulit. Cara kerja yang seperti inilah yang membuat kolagen dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka.
Dalam proses penyembuhan luka, kolagen bertugas untuk mendorong tepi luka agar menyusut dan menutup. Pembuluh darah kecil (kapiler) lantas akan terbentuk pada luka. Pembuluh kapilerlah yang membuat kulit yang baru terberbentuk menerima asupan darah.
Baca juga: Begini Proses Penyembuhan Luka dari Awal hingga Sembuh
Produksi kolagen secara kontiniu membuat jaringan yang rusak alias luka pulih secara bertahap. Proses pematangan pada penyembuhan luka ditandai dengan bekas luka yang semakin lama semakin memudar. Dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa semakin banyak kolagen yang diproduksi dalam tubuh, proses penyembuhan luka akan semakin cepat.
Tak cuma berperan dalam proses penyembuhan luka, kolagen pun dapat diandalkan untuk membangun massa otot, mendukung kesehatan jantung, meredakan masalah sendi dan pencernaan, serta sebagai penyusun utama tulang, tendon, otot, dan ligamen.
Yang perlu diperhatikan, kandungan kolagen dalam tubuh kita menurun sekitar 1,5% setiap tahunnya sejak usia 25 tahun. Oleh karena itu, kita memerlukan asupan vitamin dan suplemen untuk membantu memicu pembentukan kolagen dalam tubuh.
Tidak semua protein dalam ikan gabus bisa digunakan. Karena itulah dalam proses produksi Inbumin, hanya protein-protein yang diperlukan saja yang diekstrak. Selain bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka, Inbumin digunakan sebagai nutrisi untuk membantu menjaga kesehatan.
Baca juga: Beragam Manfaat Kolagen yang Tidak Hanya untuk Kulit
Seperti apa aturan konsumsi Inbumin?
Dalam setiap kapsul Inbumin terkandung 250 mg ekstrak ikan gabus. Dosis yang lazim digunakan oleh orang dewasa adalah 1 hingga 2 kapsul per hari.
Bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang dalam masa perawatan dan penyembuhan, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi Inbumin. Sementara, bagi Anda yang memiliki hipersensitivitas pada kandungan Inbumin, disarankan tidak mengonsumsi suplemen ini.
Supaya selalu aman, berikut cara aman minum obat dan suplemen herbal--termasuk Inbumin--yang bisa Anda jadikan sebagai panduan:
- Pastikan Anda membeli produk resmi terdaftar di BPOM RI;
- Selalu periksa tanggal kedaluarsa produk;
- Ikuti semua petunjuk penggunaan dengan dosis yang tertera pada paket;
- Hubungi layanan pelanggan produk jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang produk mereka. Pada kemasan produk resmi pasti tercantum nomor layanan pelanggan;
- Bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang dalam masa perawatan dan penyembuhan, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat maupun suplemen herbal.
Baca juga: 5 Cara Alami Meningkatkan Kolagen dalam Tubuh
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.