Pekerjaan Anda yang menuntut mata harus selalu tertuju dan fokus pada layar komputer atau laptop yang terang, dapat dengan mudah membuat Anda mengalami kondisi sindroma Computer Vision atau Digital Eye Strain. Masalah mata dan penglihatan ini juga bisa terjadi pada Anda yang terlalu lama menatap tablet, membaca apa pun dari layar, dan penggunaan telepon genggam.
Gejala Sindroma Computer Vision
Gejala-gejala yang dapat muncul pada mata yang mengalami sindroma Computer Vision ini meliputi:
1. Mata lelah
2. Sakit kepala
3. Pandangan yang mengabur
4. Mata kering
5. Rasa sakit pada leher dan bahu
Penyebab Sindroma Computer Vision
Penyebab dari terjadinya berbagai gejala tersebut biasanya adalah adanya lampu ruangan yang redup, adanya pantulan cahaya pada layar alat digital, adanya jarak pandang yang tidak sesuai, adanya postur tubuh yang kurang baik, masalah pada penglihatan yang belum tertangani serta kombinasi dari semua penyebab tersebut.
Tingkat Keparahan Sindroma Computer Vision
Berat atau tidaknya kondisi sindrom Computer Vision sendiri amat tergantung pada kondisi mata normal seseorang serta berapa banyak waktu yang dihabiskan melihat layar digital. Adanya masalah awal pada mata seperti rabun jauh, astigmatism, fokus mata yang tidak berimbang, serta masalah koordinasi mata atau pertambahan usia dapat menjadi faktor penentu bagaimana kondisi sindrom Computer Vision ini terjadi pada mata seseorang.
Cara Mengatasi Sindroma Computer Vision
1. Berhenti menggunakan atau menatap layar digital sementara
Gejala sindrom Computer Vision ini sendiri hanya dapat diatasi dengan berhenti menggunakan atau menatap layar digital selama beberapa waktu lamanya dan penglihatan pun akan kembali normal. Namun demikian, pada beberapa kasus, dapat terjadi penurunan kemampuan penglihatan yang berkelanjutan, seperti pandangan yang kabur saat melihat jarak jauh.
Mata manusia dituntut untuk bekerja lebih keras saat menatap layar ke layar digital dibandingkan dengan saat melihat kehidupan biasa. Dibutuhkan kemampuan visual yang lebih bagi mata untuk menyesuaikan diri dengan layar digital sehingga lama-kelamaan mata juga menjadi terlalu diforsir.
Berbeda juga dengan saat membaca buku atau tulisan dalam kertas, huruf-huruf dalam layar digital terkadang tidak setajam tulisan tangan, disertai pula dengan kontrasnya huruf dengan latar belakang yang berkurang drastic, akibat adanya pantulan cahaya yang mendistraksi mata. Perbedaan ini juga membuat titik fokus dan pergerakan mata lebih bekerja keras. Orang-orang yang paling mungkin menderita kondisi ini adalah mereka yang menghabiskan waktu dua jam hingga lebih di depan layar digital setiap harinya, atau pendek kata, hampir semua orang.
2. Pemeriksaan mata oleh dokter
Untuk mengetahui adanya kondisi ini, pemeriksaan mata perlu dilakukan. Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan mata serta kesehatan tubuh secara menyeluruh, pengukuran keakuratan penglihatan serta tes refraction untuk menentukan berapa banyak ukuran lensa pembantu mata yang dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi. Tes untuk mengatahui kemampuan fokus mata serta gerak mata juga akan dilakukan.
3. Perawatan mata
Jika Anda sudah memakai kacamata, gantilah kacamata Anda dengan kacamata yang membantu Anda dalam melihat layar digital. Anda juga dapat menyesuaikan lensa kontak Anda agar layak untuk melihat layar digital.
4. Terapi penglihatan
Terapi penglihatan atau visual training merupakan program terstruktur yang berisikan berbagai aktivitas visual untuk memperbaiki kemampuan visual, melatih mata dan otak untuk bekerja secara serempak dan lebih efektif.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.