Bila musim hujan telah tiba biasanya diikuti dengan munculnya nyamuk yang semakin banyak. Tidak heran bila banyak para produsen yang menawarkan berbagai macam benda yang dapat menghindari dari serangan nyamuk.
Mulai dari raket listrik pengusir nyamuk, obat nyamuk bakar, losion anti nyamuk, obat nyamuk listrik dan semprotan anti nyamuk. Meskipun banyak produk yang ditawarkan untuk mencegah serangan nyamuk, ternyata produk tersebut menggunakan campuran bahan kimia yang bisa berbahaya.
Padahal untuk mengusir nyamuk tidak harus menggunakan bahan kimia, ada beberapa bahan alami yang bisa dimanfaatkan.
Kandungan yang terkenal untuk mencegah dari gigitan nyamuk adalah DEET. Kandungan bahan kimia ini memang bisa mencegah dari serangan nyamuk tetapi memiliki efek negatifnya yaitu jika menghirup atau menelan DEET dalam jumlah banyak akan menimbulkan efek samping terutama pada pernapasan.
Efek samping tersebut berupa kesulitan bernapas, batuk, muntah, gemetar, sakit perut hingga kejang-kejang.
Sedangkan efek samping jika DEET terkena kulit dalam jumlah yang banyak dan waktu yang berkepanjangan maka dimungkinkan teerjadi iritasi berupa kulit seperti terbakar, melepuh, dan luka permanen pada kulit.
Begitu membahayakannya penggunaan bahan kimia pada alat pengusir nyamuk membuat Anda harus waspada. Bila Anda tidak ingin menggunakan bahan kimia tersebut, maka bisa beralih untuk mencegah nyamuk ada di sekeliling kita dengan cara alami.
Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu memasang kasa pada jendela rumah, menggunakan kelambu di tempat tidur, mencegah adanya genangan air, menaburkan bubuk pembunuh jentik nyamuk di penampungan air yang sulit dijangkau, menutup rapat tempat penampungan air, dan menanam tanaman yang dibenci oleh nyamuk seperti lavender.
Yang paling penting, Anda harus selalu menjaga kebersihan di sekeliling tempat tinggal agar tidak dijadikan sarang nyamuk. Selain itu dengan adanya sensor visual dan suhu pada nyamuk dapat dimanfaatkan untuk memancing nyamuk masuk ke jebakan yang Anda buat.
Jebakan seperti apa yang dimaksud? berikut adalah penjelasannya.
Pancing dengan sinar UV
Salah satu sinar yang dapat menarik nyamuk adalah sinar UV. Sinar UV yang sudah terbukti menarik perhatian serangga dan nyamuk adalah sinar UV-A. Dengan menghadirkan sinar ini maka Anda bisa memasang perangkap untuk mengusir nyamuk dari ruangan.
Nyamuk suka warna gelap
Dulu mungkin Anda pernah mendengar wejangan dari orang tua bahwa jangan menggunakan pakaian berwarna gelap agar tidak digigit nyamuk. Memang benar, nyamuk suka dengan warna gelap terutama nyamuk yang menggigit di siang hari. Warna gelap cenderung memiliki suu yang hangat dan disukai oleh nyamuk
Alasan mengapa nyamuk menyukai warna gelap adalah warna hitam mampu menyerap semua gelombang sinar dan mengubahnya menjadi panas. Oleh karena itu benda yang berada di sekitar objek berwarna hitam akan lebih hangat dibandingkan yang lain.
Disinilah sensor suhu nyamuk bekerja, dimana nyamuk menyukai area yang hangat. Dengan begitu tidak heran bila nyamuk menyukai warna gelap.
Tentu Anda sekarang sudah tahu bahwa nyamuk menyukai sinar UV dan objek berwarna gelap. Oleh karena itu, Anda dapat membuat jebakan sendiri dengan menempatkan objek berwarna gelap dan sinar UV pada bagian tertentu. Ketika nyamuk sudah berdatangan, maka Anda bisa membunuh dengan cara:
- Memukul nyamuk dengan kedua tangan
- Membunuh nyamuk dnegan raket listrik
- Menempatkan lem serangga di dekat sinar UV dan objek berwarna gelap
Mengingat bahayanya gigitan nyamuk membuat Anda harus waspada dengan binatang yang satu ini. Hanya dengan satu gigitan saja, nyamuk yang tercemari dapat menularkan penyakit seperti chikungunya, demam berdarah, malaria, penyakit kuning, hingga virus zika.
Penyakit-penyakit tersebut bukan penyakit biasa, melainkan butuh penanganan yang intensif agar cepat sembuh. Oleh karena itu sangat penting bagi Anda untuk melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk.
Hal ini bisa dimulai dengan menjaga lingkungan sekitar rumah agar tidak dijadikan sarang berkembang biak bagi nyamuk. Sebelum menggunakan cara yang mengandung bahan kimia, usahakan terlebih dahulu menggunakan cara yang alami tanpa bahan kimia.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.