BAB menjadi kejadian alamiah yang terjadi pada seseorang. Namun bila BAB disertai dengan darah maka Anda perlu waspada.
BAB berdarah menandakan ada gangguan serius di dalam tubuh yang menyebabkan feses keluar bersama darah.
Untuk penanganannya sendiri tidak bisa disepelekan, harus diketahui terlebih dahulu riwayat kesehatan yang menyebabkan BAB berdarah, setelah itu baru ditentukan obat yang tepat digunakan oleh si penderita.
Bila Anda mengalami temuan feses disertai dengan darah maka tandanya ada masalah pada bagian pencernaan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Namun perlu diingat bahwa beda penyebab maka beda juga penanganan yang dilakukan untuk kondisi BAB berdarah.
Penyebab BAB Berdarah
BAB berdarah bisa ditandai dengan tinja yang disertai dengan darah segar atau berwarna kehitaman. Berikut adalah beberapa penyebab tinja berwarna merah terang:
- Fisura ani adalah kondisi luka terbuka pada jaringan kulit dan mukosa yang melapisi saluran anus serta lubang anus. Untuk penderita fisura ani yang masih ringan dapat ditangani dengan meningkatkan asupan serat sedangkan yang sudah kronis bisa diobati dengan pengobatan rutin bahkan bisa sampai operasi. Bila kondisi ini tidak diatasi maka dikhawatirkan akan menggangu kondisi kesehatan tubuh lebih parah.
- Polip usus merupakan benjolan yang berada di lapisan usus besar. Meskipun biasanya tidak berbahaya namun ada jenis polip ganas yang dapat berubah menjadi kanker. Oleh karena itu untuk mencegah berubahnya polip ganas menjadi kanker, maka Anda perlu rutin cek kesehatan agar gangguan sekecil mungkin bisa diatasi lebih cepat dan tepat.
- Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di usus besar bagian rectum, dubur atau anus. Benjolan yang disebabkan oleh wasir ini beragam ukurannya. Cara penanganan wasir biasanya dengan pola makan sehat, obat hingga operasi.
- Infeksi di usus adalah peradangan yang terjadi di usus kecil atau besar yang dapat disebabkan oleh bakteri, parasit atau virus. Gejala infeksi ini biasanya adanya rasa nyeri perut, diare, mual, demam hingga berat badan menurun.
- Kelainan pembuluh darah merupakan masalah yang tidak boleh disepelekan karena pembuluh darah sebagai bagian dari sistem sirkulasi di tubuh manusia.
- Penyakit radang usus seperti crohn atau colitis ulseratif. Radang usus terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang saluran cerna yang normal dan sehat.
- Divertikulosis atau radang adanya kantong abnormal di usus besar. Pada beberapa kasus, peradangan di usus besar bisa memicu luka sehingga terjadi pendarahan lalu terjadilah BAB berdarah.
- Trauma atau adanya benda asing
Untuk tinja yang berwarna hitam disebabkan oleh:
- Luka di kerongkongan atau lambung
- Varises di kerongkongan
- Peradangan di lapisan lambung (gastritis)
- Pendarahan pada tukak lambung
- Terputusnya suplai darah ke bagian usus
- Pembuluh darah tidak normal
Gejala yang dialami oleh orang yang mengalami BAB berdarah adalah lemah, diare, sakit perut, pingsan dan penurunan berat badan.
Pengobatan BAB Berdarah
Pengobatan BAB berdarah tergantung pada penyebab dari kondisi tersebut. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lanjutan seperti endoskopi lambung, pemeriksaan feses, hingg CT scan.
Biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan berserat untuk membantu feses agar lunak.
Pengobatan lainnnya juga dimungkinkan untuk disarankan oleh dokter sesuai dengan kebutuhan pasien. Berikut adalah obat BAB berdarah yang biasa diberikan:
- Obat antibiotik, obat ini berfungsi untuk mengobati dari infeksi bakteri H. pylori
- Obat antiradang, obat ini berfungsi untuk mengobati radang usus
- Pembedahan, obat ini berfungsi untuk mengobati
- Krim dan obat supositoria, obat ini berfungsi untuk mengobati wasir
Pada kondisi BAB berdarah berat, pendarahan tersebut berpotensi menyebabkan syok hipovolemik. Kondisi berbahaya ini perlu segera mendapat penanganan di rumah sakit untuk mendapat terapi cairan melalui infus dan transfusi darah sesegera mungkin. Bagi penderita BAB berdarah dengan kondisi yang parah juga perlu pantauan yang ketat dari dokter.
Untuk Anda yang mulai menemukan tinja yang berubah warna, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini tentu akan membuat Anda akan jauh lebih tenang dan merasa lega karena akan mendapatkan solusi penanganan yang tepat dari dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.