Pernakah Anda mendengar ungkapan bahwa lebih baik sakit hati daripada sakit gigi? Bagi Anda yang pernah mengalaminya, mungkin akan setuju bahwasanya sakit gigi tidak hanya membuat Anda kesulitan saat makan dan berbicara, untuk istirahat saja rasa sakitnya akan tetap terasa dan beberapa mempengaruhi suasana hati.
Sakit gusi pun juga tidak kalah menyakitkan dibanding sakit gigi. Radang gusi seringkali disebabkan oleh kurangnya kebersihan gigi sehingga menimbulkan plak gigi yang kemudian menjadi karang gigi.
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan resiko iritasi gusi yang terlihat dari pembengkakan dan pendarahan.
Anda dapat memeriksakan sakit gusi tersebut pada dokter. Namun Anda juga dapat meracik obat sakit gusi sendiri yang mudah dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah.
Obat Sakit Gusi alami
Apabila radang gusi Anda belum terlalu parah dan masih dapat Anda tangani, terdapat beberapa pilihan obat gusi yang dapat Anda ramu sendiri dirumah, seperti:
Larutan baking soda
Campurkan baking soda ke dalam air. Kemudian, gunakan larutan ini untuk menyikat gigi. Larutan baking soda berperan dalam mentralkan asam yang ada di mulut.
Larutan garam
Campurkan ½ atau ¾ sendok teh garam ke dalam segelas air hangat. Kemudian, gunakan larutan ini untuk berkumur selama 30 detik.
Sebelum Anda berkumur, lakukan flossing gigi untuk membersihkan sisa makanan yang masih menempel Anda dianjurkan untuk melakukan hal ini sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sehari ketika mengalami radang gigi.
Larutan garam dapat membunuh bakteri, mengurangi peradangan karena dapat mengempeskan gusi yang bengkak.
Berkumurlah dengan secukupnya dan jangan berlebihan karena larutan garam juga dapat merusak enamel gigi. Enamel gigi yang terkikis dapat menimbulkan masalah lain pada gigi Anda.
Larutan garam ini tidak untuk ditelan, sehingga Anda wajib memuntahkannya setelah berkumur.
Minyak serai dan cengkeh
Larutkan 2 sampai 3 tetes minyak serai dan cengkeh dalam segelas air. Kemudian, gunakan larutan ini untuk berkumur selama 30 detik.
Larutan minyak serai dan cengkeh mengurangi plak yang menempel di gigi serta dapat berperan dalam meredakan radang gusi.
Cengkeh mengandung senyawa eugenol yang berperan sebagai antiseptik alami sehingga dapat membantu meredakan peradangan dan rasa sakit.
Teh hijau
Tumbuk teh hijau dan larutkan ke dalam segelas air hangat. Kemudian, gunakan larutan ini untuk berkumur. Teh hijau mengandung antioksidan yang dapat mengurangi radang dan meredakan rasa nyeri.
Rebusan daun jambu biji
Anda dapat mengunyah daun jambu biji secara langsung setelah dicuci bersih. Namun, apabila Anda tidak suka menguyah daun jambu biji, maka Anda dapat menumbuk 5 sampai 6 helai daun jambu biji muda.
Rebus dalam air yang mendidih selama 15 menit kemudian didinginkan. Tambahkan sedikit garam dan gunakan larutan ini untuk berkumur selama 30 detik sebanyak 2 sampai 3 kali sehari.
Daun jambu biji memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu dalam mengurangi jumlah kuman di gigi serta sifat anti radang sehingga dapat mengurangi pembengkakan dan menyembuhkan luka.
Minyak kelapa
Oleskan minyak kelapa murni pada bagian gusi yang radang dan biarkan selama 20 sampai 30 menit. Usahakan jangan sampai menelan minyak tersebut.
Setelah itu, berkumurlah dengan air. Anda dapat meminum segelas air dan menyikat gigi seperti biasa.
Kandungan asam laurat yang bersifat antibakteri ditemukan dalam minyak kelapa, sehingga penggunaan larutan ini dapat efektif dalam membantu mengurangi plak yang menempel serta meredakan rasa sakit akibat radang gusi.
Apabila kondisi radang Anda belum juga sembuh setelah melakukan penanganan awal secara mandiri, maka segeralah periksakan kesehatan mulut Anda ke dokter gigi kepercayaan Anda.
Jagalah kebersihan gigi dengan rajin menyikat gigi dan gunakan benang gigi. Bersihkan gigi Anda minimal 2 kali sehari dengan teknik menyikat gigi yang baik dan benar sehingga kebersihan gigi Anda dapat selalu terjaga.
Selain itu, Anda juga perlu menghindari dalam mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin. Lakukan pula periksa gigi secara rutin dengan dokter gigi, minimal 6 bulan sekali.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.