Banyaknya aktivitas dan pekerjaan sehingga membuat Anda kurang istirahat dapat menyebabkan sering mengantuk dan mungkin berdampak pada kondisi kesehatan yang serius.
Kebanyakan orang masih sering menyepelekan mengenai pentingnya istirahat bagi tubuh, dan banyak dari kita yang sering kali melewatkan waktu istirahat karena tuntutan aktivitas atau mengalami gangguan tidur.
Sering mengantuk akibat kurangnya waktu istirahat dapat menyebabkan kesalahan dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan dan bahkan mungkin bisa menyebabkan kecelakaan.
Kekurangan waktu tidur dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, dan gangguan tidur juga dapat berpotensi dalam meningkatkan risiko depresi dan kecemasan berlebihan.
Kebutuhan tidur sesuai usia
Setiap orang memiliki kebutuhan waktu tidur yang berbeda-beda dan sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan juga usia seseorang. Berdasarkan berbagai penelitian, kebutuhan tidur yang direkomendasikan sesuai dengan usia, yakni:
- Usia orang dewasa dengan usia diatas 65 tahun, membutuhkan waktu tidur antara 7 sampai 8 jam
- Usia remaja hingga dewasa pada rentang umur 18 sampai 64 tahun, membutuhkan waktu tidur antara 7 sampai 9 jam
- Usia anak sekolah antara 6 sampai 17 tahun, membutuhkan waktu tidur atara 9 sampai 11 jam
- Anak-anak usia prasekolah dengan umur sekitar 3 sampai 5 tahun, memerlukan waktu istirahat selama 10 sampai 13 jam
- Balita pada umur 1 sampai 2 tahun, membutuhkan waktu tidur selama 11 sampai 14 jam
- Bayi dengan usia 4 sampai 11 bulan, membutuhkan waktu 12 sampai 15 jam untuk tidur
- Bayi yang baru lahir sampai berusia 3 bulan, menghabiskan waktu 14 sampai 17 jam untuk tidur
Penyebab mengantuk yang jarang disebut-sebut
Jet lag mungkin dapat menyebabkan orang mengantuk akibat hanya sedikit waktu yang digunakan untuk dapat beristirahat akibat padatnya jadwal atau kebutuhan aktivitas dan pekerjaan yang mengharuskan Anda melawan dari kebiasaan jam tidur biasanya. Akan tetapi, terdapat banyak orang yang memang memiliki gangguan tidur.
Gangguan tidur yang mungkin mengidap Anda adalah insomnia dan sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur). Masih terdapat berbagai penyakit lain yang juga dapat menyebabkan kurangnya waktu tidur Anda, seperti:
Depresi
Depresi mungkin dapat membuat Anda lebih sering megantuk, dan terkadang juga dapat menimbulkan rasa kurang bertenaga, tidak ada semangat hidup, dan kehilagan ketertarikan dari aktivitas yang disukai.
Konsumsi minuman alkohol
Seseorang umumnya akan merasakan kantuk setelah meminum minuman beralkohol, namun ternyata minuman ini dapat mengacaukan pola tidur Anda dan bahkan dapat membuat Anda menjadi lebih sering mengantuk dari biasanya.
Orang yang sering meminum alkohol memiliki waktu tidur yang sangat singkat dengan kualitas tidur yang buruk, serta cenderung mudah terbangun dari tidur.
Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS)
Sindrom kaki gelisah juga dapat mengakibatkan Anda kesulitan untuk tidur, karena Anda merasa ada dorongan yang tidak dapat ditahan untuk terus menggerak-gerakkan kaki saat tidur, sehingga pada saat pagi hari, tubuh akan terasa lemah dan tidak bertenaga.
Narkolepsi
Apabila Anda seringkali merasakan mengantuk secara berlebihan padahal sedang di waktu siang hari, kemungkinan Anda sedang mengalami gejala kondisi narkolepsi.
Kondisi ini juga ditandai dengan rasa tidak mampu untuk bertahan tetap bangun dan rasa segera ingin tidur dan terjadi secara terus-menerus di luar waktu tidur yang seharusnya.
Gejala kondisi lainnya adalah merasakan otot lemas secara tiba-tiba saat mengalami kegembiraan hingga terjatuh.
Narkolepsi akut juga dapat mengakibatkan kelumpuhan saat tidur. Kelumpuhan ini terjadi ketika Anda merasa tidak mampu menggerakkan tubuh saat tidur, atau ketika terbangun.
Anda juga mungkin merasa mimpi seolah terjadi di kehidupan nyata, atau mengalami halusinasi saat tidur atau baru bangun.
Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku tidur yang tidak normal, seperti tidur sambil berjalan, mengigau, membenturkan kepala saat tidur, dan merasakan ketakutan berlebih saat malam hari.
Perilaku tersebut dapat sangat mengganggu kualitas tidur seseorang dengan tiba-tiba terbangun dalam kondisi panik dan ketakutan, memukul-mukul ke udara dengan tidak terkontrol, serta berteriak-teriak. Gangguan tidur parasomnia seringkali dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit Parkinson.
Apabila Anda mengalami gangguan tidur dan sudah mengganggu aktivitas dan pekerjaan sehari-hari, maka Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk menangani hal tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.