Menjaga kebersihan area intim wanita menjadi suatu keharusan agar kesehatannya tidak terganggu. Namun seringkali masalah datang diluar perkiraan. Meski sudah melakukan perawatan dengan benar, rasa gatal pada vagina tidak bisa dihindari. Kondisi tersebut sebenarnya wajar dialami oleh wanita dan bukan hal yang berbahaya.
Namun jika rasa gatal diikuti oleh gejala lainnya, sebaiknya periksakan ke dokter untuk memperoleh penanganan secepatnya.
7 Penyebab Gatal Pada Vagina
Rasa gatal pada vagina bisa disebabkan oleh hal-hal yang sepele misalnya kesalahan pemakaian produk pembersih. Selain itu ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari bisa memicu gatal-gatal pada vagina. Lantas apa saja hal yang dapat menyebabkan vagina terasa gatal?
Infeksi jamur
Infeksi jamur disebabkan karena ketidakseimbangan pH dan bakteri koloni pada vagina. Perkembangan ragi vagina yang sangat cepat memicu rasa gatal yang cukup mengganggu. Selain itu faktor kehamilan, pemakaian antibiotik, hubungan seks, serta kekebalan tubuh yang melemah juga membuat wanita lebih rentan terkena infeksi jamur. Bagi wanita yang mengalami infeksi jamur, tidak hanya rasa gatal yang dirasakan tetapi juga keluar cairan keputihan dari vagina dengan tekstur kental seperti susu.
Dermatitis kontak
Jenis iritasi kulit yang satu ini disebabkan oleh karena alergi pada produk tertentu misalnya seperti pembalut, kondom, lubrikan, detergen, dan lain sebagainya. Selain ditandai dengan rasa gatal pada vagina, juga akan muncul pembengkakan, kemerahan, dan penebalan kulit.
Eksim
Eksim merupakan gangguan kulit yang bersifat genetik. Wanita yang didiagnosis menderita eksim rentan mengalami vagina gatal yang disertai dengan belang dan ruam kemerahan.
Kecelakaan saat bercukur
Rasa gatal pada area vagina akan terasa ketika rambut pubis mulai tumbuh kembali. Untuk mencegah gatal pada vagina, sebaiknya trim ujung rambutnya saja atau melalui bikini wax.
Lichen sclerosus
Bercak putih yang ditimbulkan oleh kondisi Lichen sclerosus biasa terjadi pascamenopause. Jika tidak ditangani secepatnya, bercak putih akan menjadi luka permanen. Lichen sclerosus bisa diobati menggunakan resep obat dari dokter.
Penyakit kelamin
Melakukan seks yang tidak aman bisa memicu penyakit kelamin menular. Jenis penyakit menular yang sering muncul diantaranya seperti gonore, trikomoniasis, klamidia, dan herpes genital. Gejala dari masalah kesehatan tersebut berupa rasa gatal pada vagina disertai nyeri dan panas seperti terbakar.
Menopause
Wanita yang mengalami menopause, kondisi dinding vagina menjadi kering dan menipis. Perubahan hormon lah yang menyebabkan masalah tersebut. Gatal yang tak kunjung hilang saat masa menopause bisa diatasi dengan mengaplikasikan krim hormon atau dengan mengkonsumsi versi pil.
Tips Mencegah Gatal-gatal pada Vagina
Gatal pada vagina tidak hanya dialami oleh wanita dewasa saja, remaja dan anak-anak pun bisa merasakan masalah tersebut. Ada tips yang bisa dipraktikkan jika ingin mencegah vagina gatal, diantaranya adalah:
- Jangan menggunakan pembalut, pantyliner, ataupun produk pembersih kewanitaan yang mengandung pewangi.
- Bersihkan vagina menggunakan air bersih dan sabun tanpa pewangi
- Ganti pembalut sesering mungkin saat menstruasi
- Gunakan celana dalam yang berbahan katun dan ganti setiap hari
- Jangan melakukan hubungan seks saat vagina terasa gatal
- Jangan menggaruk saat vagina terasa gatal
- Pakai kondom saat berhubungan seks untuk mencegah penyakit menular seksual
Gatal pada vagina sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun jika gejalanya tak kunjung membaik dan semakin parah sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui sumber masalahnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.