Menstruasi pasti dialami oleh wanita subur setiap bulan sekali. Keluarnya darah haid merupakan hasil peluruhan dinding rahim. Kebanyakan wanita kurang memperhatikan mengenai siklus menstruasi. Padahal perannya sangat penting terutama bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan.
Siklus haid membantu Anda memprediksi haid di bulan selanjutnya, hal ini penting diketahui apabila Anda sedang program hamil.
Tidak semua wanita memiliki siklus bulanan yang normal. Tingkat stres, kecapekan, dan perubahan hormon bisa mempengaruhi keluarnya darah haid. Untuk mengetahui berapa lama siklus menstruasi yang Anda miliki, simak ulasan singkatnya dibawah ini.
Apa itu Siklus Menstruasi
Hampir sebagian besar wanita mengalami menstruasi saat menginjak usia remaja. Namun sayangnya, pengetahuan akan siklus haid kurang dipahami. Beberapa malah tidak bisa memprediksi kapan datangnya menstruasi di bulan selanjutnya.
Padahal, jika Anda telat datang bulan, bisa menjadi tanda munculnya penyakit. Apabila tidak segera ditangani, bisa mempengaruhi kesehatan organ reproduksi.
Setiap bulannya, masa haid berlangsung rata-rata 3 hingga 7 hari. Tentu saja setiap wanita mengalami masa yang berbeda. Lantas apa itu siklus menstruasi? Perhitungannya dimulai dari hari pertama haid sampai dengan menstruasi pertama pada bulan selanjutnya. Untuk memudahkan perhitungan, sebaiknya Anda menandai kalender saat datang bulan pertama.
Siklus menstruasi umumnya berlangsung selama 28 hari. Tapi ada juga wanita yang memiliki siklus haid antara 21 hingga 35 hari. Selama berada direntang tersebut, siklus menstruasi Anda masih dikatakan normal. Namun jika datangnya haid tidak teratur, Anda jangan terlalu khawatir. Karena banyak faktor yang mempengaruhi menstruasi. Bisa saja bulan ini tidak sesuai siklus, namun pada bulan selanjutnya kembali normal.
Menghitung Siklus Haid yang Benar
Masih bingung cara menghitung siklus menstruasi? Tenang saja karena langkahnya cukup mudah. Hitung mulai hari pertama haid keluar di bulan ini sampai dengan menstruasi pada bulan selanjutnya. Misalnya saja haid bulan ini jatuh pada tanggal 15 Mei. Lantas tunggu mestruasi pada bulan berikutnya. Contohnya haid selanjutnya jatuh pada 12 Juni.
Kemudian hitung rentang antara 15 Mei hingga satu hari sebelum haid bulan selanjutnya yaitu 11 Juni. Mengapa bukan 12 Juni? Ini karena tanggal 12 tersebut haid sudah keluar. Jadi sudah termasuk pada siklus selanjutnya.
Setelah dihitung dihasilkan rentang 28 hari. Jadi siklus menstruasi yang Anda miliki adalah 18 hari sekali. Bagaimana menurut Anda, mudah bukan? Tandai hari pertama Anda menstruasi setiap bulannya untuk memudahkan perhitungan siklus haid.
Cara Menghitung Siklus Haid yang Tidak Teratur
Tidak sedikit wanita yang memiliki rentang haid tidak teratur. Misalnya pada bulan ini siklusnya 28 hari. Dan pada bulan berikutnya rentangnya lebih cepat, hanya 25 hari saja. Bagaimana menghitung siklus menstruasi jika kasusnya seperti itu?
Perhitungannya secara umum sama. Anda tetap menghitung rentang hari pertama haid bulan ini sampai dengan satu hari sebelum menstruasi bulan selanjutnya. Khusus bagi Anda yang siklusnya tidak teratur, wajib mencatat rentang menstruasi selama 6 bulan berturut-turut. Lantasnya hasilnya dirata-rata dan rentang tersebut menjadi patokan menentukan haid selanjutnya.
Ada banyak manfaat yang Anda dapatkan jika mengetahui siklus haid. Bagi yang sedang merencanakan kehamilan, bisa dijadikan patokan terpercaya. Apabila datang bulan telat, menandakan program Anda cukup berhasil. Namun untuk memastikan apakah Anda hamil atau tidak, sebaiknya periksakan ke dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.