Kondom sebagai salah satu solusi yang mampu mencegah proses ovulasi dan menyebabkan kehamilan. Menghambat proses bertemunya sel telur dan sperma karena terpisah oleh penghalang elastis berbahan latex.
Penggunanya juga terbilang cukup banyak salah satunya para pasangan muda yang hendak menunda kehamilan akibat beberapa faktor tertentu. Pertimbangan usia buah hati masih kecil atau istri belum siap untuk kembali hamil.
Kurangnya pembelajaran soal kontrasepsi seperti kondom ke khalayak ramai, mengakibatkan banyak terjadinya kesalahpahaman atau miskonsepsi. Sehingga menyebarkan beberapa fakta yang belum tentu kebenarannya secara medis.
Dimana beberapa mitos tentang kontrasepsi kondom adalah tidak benar. Simak penjelasan selengkapnya tentang fakta-fakta yang harus anda ketahui soal kondom berikut ini.
1. Kondom bukan satu-satunya alat kontrasepsi
Sebuah penelitian yang membahas soal efektifitas kondom sebagai kontrasepsi, menemukan bahwa orang yang menggunakan kondom saat berhubungan seksual bersama pasangan dapat menurunkan 87% risiko terkena beberapa penyakit menular seperti HIV/AIDS.
Dengan demikian anda bisa memilih berbagai macam alat kontrasepsi yang lebih optimal seperti menggunakan KB Implan, Injeksi berkala, pil dan KB IUD.
2. Kondom memiliki berbagai macam ukuran yang bervariatif
Varietas kondom memiliki ukuran yang bermacam-macam tergantung panjang dan bentuknya tersendiri. Meskipun pada umumnya kondom mampu merenggang hingga 45 cm, dengan demikian apabila kondom yang anda gunakan tidak membuat nyaman atau terlalu longgar.
Maka segera ganti pada ukuran yang lebih pas karena kondom dibuat untuk seluruh jenis dan ukuran penis, sehingga tidak ada istilah kondom merupakan kontrasepsi yang terlalu kecil untuk digunakan.
3. Kondom tidak mudah sobek
Sebagian orang berpendapat bahwa penggunaan kondom lebih rentan untuk mengalami robek. Padahal sebenarnya sifat elastis kondom diciptakan untuk memberikan kenyamanan kepada para penggunanya.
Selain itu perhatikan tanggal kadaluarsa kemudian simpan kondom di tempat yang aman dengan suhu yang normal. Kondom yang rusak akan memiliki risiko sobek saat anda gunakan, sehingga sperma akan bocor di dalam rahim dan sangat memungkinkan terjadinya prose pembuahan.
4. Gunakan satu lapis Kondom
Sebuah mitos yang beredar bahwa anda harus menggunakan 2 lapis kondom sekaligus. Faktanya adalah tidak benar, sebab penggunaan dua lapis kondom dapat membuat gesekan yang lebih berisiko pada salah satu kondom. Sehingga dikhawatirkan terjadi robekan pada salah satu lapisan yang anda gunakan.
Dengan demikian gunakan 1 lapis kondom saja untuk satu kali hubungan seksual bersama pasangan. Perhatikan kualitas dan harga kondom itu sendiri, sehingga dapat menghilangkan rasa khawatir yang terlalu berlebihan soal kondom yang robek.
5. Jangan gunakan pelumas berbahan minyak
Apabila anda hendak berhubungan seksual bersama pasangan menggunakan kondom, maka hindari penggunaan pelumas berbahan dasar minyak. Tindakan tersebut dapat merusak bahan lateks dari kondom itu sendiri.
Dengan demikian penggunaan pelumas seperti Vaselin dan bahan pelumas minyak lainnya saat berhubungan seksual menggunakan kondom adalah mitos. Gunakan pelumas berbahan dasar air apabila anda dan pasangan membutuhkan pelumas saat berhubungan seksual menggunakan kondom.
6. Kondom bukan untuk seks penetratif saja
Mitos terakhir yang sering beredar di masyarakat adalah kondom hanya bisa digunakan untuk seks penetratif saja, jawabannya adalah tidak benar. Meskipun kegunaan kondom sangat efektif untuk mencegah kehamilan.
Namun kondom juga berlaku sebagai pelindung seks oral ataupun anal seks. Sehingga anda tidak akan terkena bakteri pada bagian uretra akibat penis yang masuk ke area anus. Penggunaan kondom ini juga akan membuat anda terhindar infeksi pada area saluran kemih.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.