Terdapat berbagai macam tipe alat kontrasepsi yang dapat dipakai dewasa ini. Di Indonesia sendiri, alat kontrasepsi sering di singkat KB (Keluarga berencana) dimana merupakan adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran, jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua.
KB sendiri terdapat banyak tipe, dimulai dari alat kontrasepsi sederhana seperti kondom, alat kontrasepsi hormonal seperti KB suntik dan KB pil, KB susuk/implan, serta alat kontrasepsi non-hormonal seperti IUD.
Terdapat pula KB mantap atau KB yang diperoleh dari hasil pembedahan dimana kontrasepsi melalui KB mantap adalah bersifat permanen (tidak dapat memiliki keturunan kembali).
IUD atau yang lebih dikenal dengan istilah KB spiral sendiri merupakan AKDR yaitu alat kontrasepsi dalam rahim. IUD akan diletakkan didalam rahim, hal ini akan dilakukan oleh tenaga medis ahli dan tidak bisa dilakukan oleh kita sendiri.
Pemasangan IUD biasanya akan memakan waktu sekitar 10 – 20 menit. Sebelum memasang IUD, anda bisa mengonsumsi obat Pereda nyeri untuk mengurangi nyeri yang akan dirasakan saat pemasangan IUD. Walaupun sedikit nyeri, namun sebagian besar wanita dapat menahan rasa nyeri tersebut sampai pemasangan IUD ini selesai.
Pada umumnya, IUD akan berbentuk seperti angka 7 ataupun huruf T dan berukuran sekitar 5 cm yang akan dimasukkan kedalam rahim.
Fungsi dari IUD ini sendiri adalah untuk menciptakan suasana peradangan pada rahim sehingga rahim tidak menjadi tempat ideal bagi sperma yang akan membuahi sel telur, dengan begitu pembuahan atau kehamilan dapat dicegah.
Terdapat dua jenis KB IUD, yaitu KB IUD yang berlapiskan tembaga dan KB IUD yang mengandung hormonal.
KB IUD berlapis tembaga
Pada tipe KB ini, alat berlapis tembaga akan dimasukkan kedalam rahim untuk mencegah kehamilan. Cara alat ini mencegah kehamilan antara lain adalah melepaskan unsur tembaga dari lapisannya untuk menghalangi sperma membuahi sel telur dan membuat sperma tidak dapat bertahan hidup didalam rahim.
IUD tipe ini tidak mengandung hormon sama sekali. Daya tahan IUD tipe ini adalah sekitar 8 – 10 tahun sejak pemasangan.
Keuntungan pemakaian IUD berlapis tembaga adalah antara lain seperti, dapat digunakan sebagai alat kb darurat, dapat dilepas sewaktu-waktu tanpa harus memikirkan jadwal, anda dapat langsung merencanakan kehamilan sesaat setelah IUD dilepas karena tidak mempengaruhi kesuburan, efek samping yang ditimbulkan sangat sedikit atau bahkan tidak ada efek samping sama sekali.
KB IUD Hormonal
Walaupun memiliki bentuk yang hamper sama dengan IUD berlapis tembaga (non-hormonal), IUD tipe ini dilapisi oleh hormone progestin. Progestin akan mencegah penebalan dinding rahim sehingga sel telur yang akan atau telah dibuahi tidak dapat berkembang dengan baik.
Selain itu, IUD tipe ini juga akan membuat rahim lebih berlendir sehingga sperma tidak dapat mencapai sel telur. Tidak seperti IUD berlapis tembaga, daya tahan IUD hormonal ini adalah sekitar 3 -5 tahun saja, tentunya merek juga akan berpengaruh terhadap daya tahannya.
Keuntungan pemakaian IUD hormonal antara lain dapat mengurangi nyeri haid, mengurangi resiko terkena kanker serviks, dapat dilepas kapan saja, kesuburan akan kembali secara cepat setelah pelepasan IUD tipe ini, dapat mengurangi perdarahan saat haid, tidak menyebabkan kenaikan berat badan seperti KB hormonal lainnya.
Pada umumnya, terdapat beberapa sisi negative yang akan disebabkan baik oleh IUD berlapis tembaga maupun IUD hormonal.
Sisi negatifnya antara lain adalah, seperti
- Tidak semua orang cocok memakai IUD. Kondisi kondisi seperti penderita radang panggul, kanker serviks, kelainan anatomi rahim, perdarahan vagina, dan yang lainnya tidak dianjurkan untuk memakai KB IUD.
- Biaya. Diperlukan biaya yang relatif cukup besar untuk memasang KB IUD dibanding KB yang lainnya karena KB ini harus dipasang oleh tenaga medis.
- Kerepotan mencari jadwal dokter untuk memasang IUD juga menjadi salah satu pertimbangan pemakaian IUD ini sendiri.
- KB IUD sendiri juga diperuntukkan untuk wanita yang sudah pernah memiliki anak, hal ini dipertimbangkan karena pemasangan IUD cukup nyeri dan alat ini akan masuk ke dalam rahim. Pemasangan IUD pada wanita yang belum pernah hamil juga meningkatkan resiko lepas.
- Tidak memiliki proteksi terhadap infeksi menular seksual.
- Meningkatkan sedikit resiko terjadinya kehamilan ektopik.
- IUD hormonal akan sedikit meningkatkan resiko terjadinya kista ovarium.
Walaupun memiliki beberapa sisi negatif, KB IUD masih merupakan salah satu pilihan alat kontrasepsi yang dianggap efektif dan dapat bertahan lama.
Sebelum memilih KB IUD sebagai alat kontrasepsi atau alat KB bagi anda, sebaiknya anda memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter kandungan guna mendapatkan informasi mengenai pilihan pilihan alat kontrasepsi yang dapat anda gunakan dan alat kontrasepsi apa yang cocok bagi kondisi medis anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.