Jadwal Ganti Pembalut yang Benar Saat Haid
Setiap bulan, wanita yang sudah pubertas akan mengalami haid atau menstruasi. Menstruasi adalah luruhnya darah endometrium akibat sel telur yang tidak kunjung dibuahi sperma, keluar melalui vagina.
Tahukah Anda, ketika haid terjadi maka dalam tubuh wanita mengalami perubahan hormon. Perubahan hormon inilah yang akan berpengaruh terhadap perubahan mood wanita. Hal ini memang sudah wajar terjadi.
Namun, ketika haid datang, apakah Anda sudah yakin merawat kebersihan organ intim dengan benar? Jika iya, berapa kali Anda mengganti pembalut tiap harinya? Yuk simak selengkapnya ulasan berikut!
Berapa Kali Pembalut Harus Diganti Setiap Hari?
Ketika haid datang, maka wanita wajib menyiapkan pembalut untuk menampung darah yang keluar dari vagina. Pembalut ini tidak dapat dilepas sebelum haid selesai. Aliran darah haid tiap wanita berbeda-beda tiap harinya sehingga mempengaruhi pemilihan jenis pembalut yang akan dipakai.
Saat ini, tersedia berbagai pembalut dengan bentuk, panjang, dan ketebalan yang berbeda. Setiap wanita bebas memilih jenis pembalut tersebut sesuai dengan kondisi aliran darahnya.
Namun, terlepas dari pilihan bentuk, panjang, dan ketebalan pembalut yang dipakai, pastikan Anda menggantinya secara teratur. Sebab, pembalut yang tidak kunjung diganti ketika haid akan menimbulkan bau hingga infeksi bakteri pada darah haid. Selain itu, ketika aliran darah haid sangat deras dengan pembalut yang sudah tidak mampu menampung darah haid, dapat menyebabkan kebocoran pembalut.
Tentu, hal ini tidak ingin Anda alami bukan? Apalagi ketika sedang berada di keramaian. Untuk menghindari hal tersebut, kenalilah seberapa deras darah haid Anda mengalir.
Apabila darah haid Anda sedang mengalir deras sedangkan pembalut tidak cukup menampung darah haid, disarankan untuk mengganti pembalut lebih sering. Sementara itu, waktu ganti pembalut yang disarankan yaitu setiap 4-6 jam setelah pemakaian. Maka dari itu, setiap hari, sebaiknya Anda mengganti pembalut setidaknya 4-6 kali.
Cara Membersihkan Vagina Ketika Haid
Tidak hanya pembalut saja yang harus diganti secara teratur, melainkan vagina juga harus dijaga kebersihannya. Namun, jangan sampai Anda salah cara membersihkan vagina.
Sebab, vagina sebenarnya sudah cukup bersih dengan air dan sabun polos saja saat mandi, tanpa perlu produk kewanitaan. Nah, saat haid, setidaknya Anda dapat membersihkannya lebih dari sekali sehari demi menjaga kebersihannya.
Dalam pemilihan produk sabun untuk membersihkan vagina, hindari kandungan pewangi maupun antiseptik. Sebab, kandungan ini hanyalah akan mengganggu keseimbangan bakteri dan pH normal vagina. Lebih parahnya, produk tersebut menyebabkan iritasi pada organ vagina beberapa orang.
Sedangkan sabun wangi untuk memberikan aroma wangi pada vagina sebenarnya tidak sepenuhnya perlu. Bau vagina dapat dihindari hanya dengan membersihkannya secara rutin.
Disarankan, untuk membersihkan vagina dengan air hangat. Satu lagi, perlu Anda tahu, bahwa sebenarnya vagina mampu membersihkannya sendiri dengan cairan yang diproduksinya sehingga, produk sabun antiseptik tidak diperlukan.
Sebelum mengganti pembalut, bersihkan area vagina terlebih dulu. Apabila, ketika haid, darah bisa masuk ke area vagina terutama ruang-ruang kecil seperti labia, perineum, dan sekitar anus. Terakhir, jangan salah arah dalam membersihkan vagina. Bersihkanlah dari arah vagina ke anuh untuk menghindari bakteri anus masuk ke vagina dan uretra.
Ruam pada Kulit Saat Menstruasi
Perhatikanlah kondisi vagina dan area kulit sekitarnya saat haid. Jangan sampai terjadi ruam pada kulit. Hal ini terjadi ketika aliran darah deras sedangkan pembalut sudah penuh dan terlalu lama dipakai. Akibatnya, terjadi gesekan dengan paha. Untuk menghindari hal ini, jagalah supaya vagina tetap kering dengan mengganti pembalut secara teratur. Jika terlanjur terjadi ruam, oleskan salep antiseptik setelah mandi maupun sebelum tidur di area ruam.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.