Ketika melihat sinar matahari, kebanyakkan orang memang akan menutupi kulit atau berdiam di dalam rumah untuk melindungi diri dari sengatan panasnya.
Alasannya tentu saja karena takut kulit akan menjadi lebih gelap, terbakar bahkan bisa terkenal kanker kulit. Padahal di balik hal buruk ini, sinar matahari juga mempunyai manfaat baik bagi kesehatan.
Waktu terbaik terpapar sinar matahari
Sinar matahari merupakan sumper utama asupan vitamin D. Untuk waktu terbaik terpapar matahari adalah ketika jam 9 pagi. Hal ini dikarenakan, kawasan Indonesia memiliki intensitas sinar UVB paling tinggi pada pukul 11 hingga 1 siang.
Sinar matahari ampuh mengobati beberapa penyakit
Beberapa penyakit yang bisa sembuh karena sinar matahari adalah sebagai berikut:
Rakitis
Penyakit rakitis adalah penyakit yang menyebabkan tulang anak menjadi lunak karena tidak memperoleh asupan kalsiun secara cukup. Salah satu penyebab umum terjadinya penyakit rakitis ialah kurangnya vitamin D.
Keberadaan vitamin D sangat diperlukan untuk menyerap zat kalsium dari dalam makanan kemudian membawanya ke tulang di dalam tubuh. Dengan bantuan paparan sinar radiasi matahari yang efektif merangsang produksi vitamin D di kulit, maka resiko terserang penyakit rakitis bisa diminimalisir.
Vitiligo
Vitiligo merupakan suatu kondisi yang bisa memicu hilangnya pigmen pada beberapa bagian tubuh. Kondisi ini dapat terjadi sewaktu sel penghasil pigmen kulit tidak bisa berfungsi dengan baik atau mati.
Seseorang yang menderita penyakit vitiligo bisa diobati dengan menjalani terapi sinar UV. Terapi yang satu ini memang terbukti efektif, namun sayangnya dapat menikmatkan seseorang terkena kanker kulit.
Psoriasis
Psoriasis tergolong sebagai penyakit autoimun. Kondisi ini bisa membuat seseorang mengalami luka dan penebalan lapisan kulit sehingga kulit tersebut akan menjadi luka psoriasis yang memicu rasa gatal dan perih. Salah satu alternatif pengobatan penyakit ini sama seperti vitiligo, yakni dengan memanfaatkan terapi sinar UV.
Lupus vulgaris
Penyakit ini juga bisa disebut dengan istilah tuberkulosis kulit. Suatu kondisi yang menyebabkan borok besar pada area wajah dan leher. Seseorang yang menderita penyakit ini membutuhkan obat antituberkulosis untuk mengobatinya. Akan tetapi dengan lampu UVB, penyakit lupus vulgaris bisa disembuhkan.
Tips bersenang-senang dengan matahari
Dengan beberapa cara yang dibahas di bawah ini, Anda tetap bisa merasakan manfaat besar dari sinar matahari:
Jangan sampai kulit terbakar
Jika kulit tubuh sampai terbakar, bukan manfaat lagi yang akan Anda peroleh, melainkan bencana. Saat berjemur di bawah sinar matahari, Anda tentunya harus tahu kapan waktunya untuk berhenti.
Durasi waktu terbaik untuk terkena paparan sinar matahari adalah sekitar 15 hingga 30 menit, tanpa menggunakan pelindung kulit. Setelahnya, bila Anda tetap ingin berada di bawah sinar matahari, silahkan gunakan pelindung seperti topi, kacamata hingga pakaian yang berwarna cerah.
Gunakan tabir surya
Pakailah tabir surya yang setidaknya mengandung SPF 15 pada bagian kulit tubuh yang dirasa terlalu sering terkena sengatan matahari, termasuk lengan, kaki, bagian wajah maupun leher. Silahkan pakai tabir surya anti air jika Anda mudah sekali berkeringat, sedang ingin berenang atau bermain di area pantai.
Atur kadar paparan matahari
Anggaplah sinar matahari yang dibutuhkan oleh tubuh seperti obat-obatan. Untuk memperoleh manfaat baik dari sinar matahari, Anda perlu menggunakan dosis yang pas dan efektif.
Namun yang perlu diperhatikan adalah semua orang memiliki dosis berbeda-beda, tergantung pada jenis kulit yang dimiliki serta umur seseorang. Bagi orang berkulit putih, durasi 10 hingga 15 menit sudah cukup. Sementara bagi Anda yang berkulit gelap membutuhkan waktu lebih lama.
Teratur terkena sinar matahari
Jika ingin melakukan aktivitas ini, Anda perlu mengatur jadwal terkena sinar matahari. Misalnya saja, 2 hingga 3 kali dalam seminggu dalam durasi waktu sekitar 15 hingga 30 menit, tanpa adanya pelindung pada kulit.
Manfaat dari sinar matahari atau sinar UV tentu saja akan terasa jika sinar ini langsung terkena kulit dan dilakukan secara rutin. Manfaat tentu saja tidak akan bisa Anda peroleh bila berjemur di balik jendela, karena sinar matahari akan terserap oleh kaca.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.