Mengontrol kadar gula darah wajib hukumnya bagi para penderita diabetes. Bagi para pengidap diabetes tipe 2, Jardiance merupakan salah satu obat yang memungkinkan untuk diresepkan dokter demi tujuan tersebut. Untuk berkenalan lebih jauh dengan Jardiance, simak ulasan berikut.
Memahami diabetes tipe 2 dan cara kerja Jardiance
Sebelum memahami cara kerja Jardiance, ada baiknya kita mengingat kembali seperti apa diabetes tipe 2 itu. Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes melitus yang menyebabkan kadar gula darah tinggi akibat pola hidup yang tidak sehat.
Penyakit tersebut juga dikenal sebagai adult-onset diabetes karena, umumnya, menyerang orang dewasa dan lansia. Akan tetapi, anak-anak muda tidak boleh abai. Toh, dalam sejumlah kasus, penyakit ini juga menyerang orang-orang usia muda.
Pada kasus diabetes tipe 2, pankreas masih dapat memproduksi hormon insulin. Masalahnya, tubuh tidak mampu mendeteksi insulin tersebut. Bandingkan dengan kasus diabetes tipe 1 yang ditandai dengan ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin.
Jardiance memberi sinyal atau perintah kepada ginjal untuk mengurangi penyerapan kembali glukosa. Penurunan tingkat penyerapan (reabsropsi) gula bakal membuat gula dibuang lewat urin sehingga tidak kembali beredar dalam darah. Dengan cara itulah Jardiance bekerja membantu mengurangi kadar gula darah para penderita diabetes tipe 2.
Berikut merupakan gejala yang dialami oleh pengidap diabetes tipe 2:
- Buang air kecil terus-menerus;
- Sering haus dan minum lebih banyak;
- Cepat lapar walau sudah makan banyak;
- Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas;
- Luka sulit sembuh dan mudah terinfeksi;
- Masalah kulit, seperti gatal-gatal dan kulit kehitaman, terutama bagian lipatan ketiak, leher, dan selangkangan;
- Gangguan mata, seperti pandangan kabur;
- Tangan dan kaki sering sakit, kesemutan, dan kebas (mati rasa);
- Disfungsi seksual, seperti gangguan ereksi.
Jardiance juga dapat diandalkan dalam pengobatan pasien diabetes yang memiliki komplikasi penyakit jantung untuk menurunkan risiko serangan jantung.
Baca juga: Diabetes Pemicu Terjadinya Kanker, Apakah Benar?
Baca juga: 4 Tips agar Kadar Gula Darah Kembali Normal
Bagaimana dosis penggunaan Jardiance?
Jardiance tersedia dalam bentuk tablet dan biasaya dikonsumsi sekali sehari, terutama pada pagi hari. Anda dapat meminumnya bersamaan atau tidak dengan makan. Catatan pentingnya, jangan mengubah dosis sendiri. Kalaupun dosisnya harus ditingkatkan atau diturunkan, dokter Andalah yang melakukan tindakan tersebut.
Pada umumnya, dosis awal penggunaan Jardiance adalah 10 mg satu kali per hari. Dokter dapat meningkatkan dosis hingga menjadi 25 mg per hari bagi para pasien dengan toleransi terhadap empagliflozin (zat aktif dalam Jardiance) yang memiliki eGFR ≥60 ml/min/1,73 m2 dan memerlukan peningkatan kontrol glikemik. Jangan lupa bahwa dosis maksimal harian Jardiance adalah 25 mg.
Anda harus mengonsumsi Jardiance secara rutin. Selalu usahakan agar Anda mengonsumsi Jardiance di waktu yang sama setiap harinya. Konsumsi Jardiance juga harus diimbangi dengan pola hidup sehat. Biasakan untuk berolahraga, beristirahat, dan mengonsumsi makanan serta minuman sehat sesuai yang disarankan dokter supaya kadar gula darah Anda tetap optimal.
Jangan menggunakan Jardiance jika Anda memiliki gangguan pada ginjal atau dalam perawatan cuci darah, mengidap diabetes tipe 1, dan diabetes ketoasidosis.
Baca juga: Penyebab Munculnya Rasa Kantuk Setelah Makan
Waspadai efek samping Jardiance
Meski efektif mengontrol kadar gula darah pengidap diabetes tipe 2, Jardiance tentu memiliki risiko efek samping. Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Akan tetapi, pengenalan akan efek samping penting untuk menimimalkan risiko dan memastikan Anda mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut adalah risiko efek samping pengguaan Jardiance:
- Gemetar;
- Berkeringat;
- Sangat cemas atau bingung;
- Detak jantung cepat;
- Sangat lapar;
- Sakit kepala;
- Lemas.
Berkonsultasilah dengan dokter dan beri tahukan kondisi medis Anda secara rinci sebelum menggunakan Jardiance. Segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat jika mengalami salah satu atau sejumlah efek samping tersebut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Pentingnya Hormon Insulin dalam Tubuh
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.