Jengkol yang punya nama ilmiah Archidendron pauciflorum atau Pithecellobium jiringa, adala tanaman khas Asia Tenggara. Jengkol adalah salah satu jenis buah yang dicinta tapi sekaligus dibenci. Jengkol dicinta karena rasanya yang sangat enak di lidah para penggemarnya. Namun, buah berbentuk pesawat UFO ini juga banyak dicela karena dapat menyebabkan bau mulut dan bau urin yang cukup menyengat. Di luar masalah kontroversi karena baunya, ternyata ada banyak manfaat jengkol bagi kesehatan, lho!
Manfaat jengkol yang tak sebanding baunya
1. Mencegah anemia
Anemia adalah keadaan saat seseorang kekurangan sel darah merah. Kondisi ini ditandai dengan wajah pucat, cepat lelah, sering pusing dan kadang ada penderita yang sampai terganggu emosinya. Jengkol mengandung zat besi yang bermanfaat memicu produksi sel darah merah. Di dalam 100 gram jengkol terkandung 4,7 gram zat besi. Karena kekayaannya ini, jengkol dipercaya dapat memulihkan kondisi sekaligus mencegah anemia.
2. Membantu mengatasi wasir dan diare
Satu lagi manfaat lain dari jengkol datang dari kandungan tanin di dalamnya, demikian menurut penelitian yang pernah dimuat di dalam Journal Science Food Agriculture 2011. Tanin adalah senyawa yang baik untuk meredakan gejala wasir dan diare.
Diare sendiri jika tidak ditangani dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan pada tubuh kita. Dengan kondisi seperti itu, tentunya kegiatan harian bisa sangat terganggu.
3. Sumber protein
Kandungan protein di dalam jengkol cukup tinggi yaitu sekitar 23,3 gram perseratus gram jengkol. Jumlah ini lebih tinggi dari protein yang terdapat di dalam kacang kedelai dan kacang hijau.
Protein sangat dibutuhkan untuk mengganti dan memperbaiki sel-sel yang rusak di dalam tubuh. Selain itu, protein juga berkhasiat untuk membantu pembentukan otot, sesuatu yang diidamkan para pecinta olahraga.
4. Mambantu penyembuhan kanker
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nahdzatul Muslim dan Dr. Amin Malik Shah Abdul Majid dari Department of Pharmacology, School of Pharmaceutical Sciences, Universiti Sains Malaysia dan telah dimuat di Webmed Central Inggris menemukan bahwa jengkol memiliki jumlah serat yang tinggi. Selain itu, buah ini juga mengandung spektrum antijamur dan mikroba yang mampu menghambat aktivasi virus Epstein-Barr (EBV) penyebab tumor in-vitro. Kehadiran senyawa saponin P. racemosum di dalam jengkol juga dapat menghambat toksisitas terhadap sel kanker ovarium.
5. Kaya bermacam-macam vitamin
Di dalam 100 gram jengkol terdapat 658 mg vitamin A yang berfungsi menjaga kesehatan mata dan 80 mg vitamin C sebagai antioksidan penangkal radikal bebas. Jengkol juga mengandung Vitamin B2 dan B1 untuk menjaga metabolisme dan perangsang nafsu makan.
Meski jengkol sarat manfaat, Anda tetap tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya secara berlebihan. Pasalnya, jengkol mengandung asam amino-asam djenkolic (S, S'-methylenebiscysteine) yang dapat membentuk kristal tajam di saluran kemih, menyebabkan rasa sakit dan hematuria.
Methylenebiscysteine juga tidak bisa dicerna oleh tubuh sehingga kadarnya yang tinggi dapat menyebabkan keracunan pada jantung, hati, liver, dan pankreas dengan gejala awal pusing dan muntah. Kondisi keracunan ini, di masyarakat kita disebut jengkolan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.