Gangguan pendengaran terjadi ketika Anda tidak dapat mendengar suara, baik sebagian maupun seutuhnya. Gangguan pendengaran biasanya terjadi secara bertahap. The National Institute of Deafness and Other Communication Disorders (NICD) melaporkan, sekitar 25 persen orang berusia 65 hingga 74 tahun menderita gangguan pendengaran.
Sebelum mengenal jenis-jenis gangguan pendengaran, ada baiknya kita memahami struktur telinga. Nah, tiga bagian utama telinga adalah telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Proses mendengar dimulai ketika gelombang suara melewati telinga bagian luar menuju gendang telinga yang merupakan kulit tipis antara telinga luar dan tengah. Saat gelombang suara mencapai gendang telinga, gendang telinga bergetar.
Tiga buah tulang pada telinga bagian tengah disebut osikel: The hammer, anvil, dan stirrup. Gendang telinga dan osikel bekerja bersama memperbesar getaran ketika gelombang suara masuk ke telinga bagian dalam.
Saat gelombang suara mencapai telinga bagian dalam, gelombang suara akan melewati cairan pada koklea. Koklea adalah struktur pada telinga bagian dalam yang berbentuk seperti siput. Di dalam koklea terdapat sel saraf dengan ribuan rambut kecil yang menempel. Rambut kecil itu berfungsi untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal elektrik yang disalurkan ke otak Anda.
Otak akan menginterpretasikan sinyal elektrik sebagai suara. Getaran suara yang berbeda menyebabkan reaksi yang berbeda pada rambut kecil, memberi sinyal ada suara berbeda menuju otak Anda.
Baca juga: Apa Itu Cairan yang Keluar dari Telinga?
Apa yang menyebabkan gangguan pendengaran?
The American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) melaporkan, ada tiga tipe dasar gangguan pendengaran yang masing-masing jenisnya disebabkan faktor utama yang berbeda.
1. Gangguan pendengaran konduktif
Gangguan pendengaran konduktif terjadi saat suara tidak dapat tersalurkan dari telinga bagian luar menuju gendang telinga dan tulang-tulang pada telinga bagian tengah. Saat mengalami gangguan pendengaran konduktif, Anda akan merasa kesulitan mendengar suara yang lembut atau pelan.
Gangguan pendengaran konduktif tidak selalu permanen alias dapat disembuhkan dengan pertolongan medis. Pengobatan dapat melibatkan penggunaan antibiotik atau operasi implan koklea. Implan koklea adalah mesin elektrik yang diletakkan di bawah kulit di belakang telinga Anda.
Implan koklea akan mengartikan getaran suara menjadi sinyal elektrik yang dapat diinterpretasikan otak Anda menjadi suara yang memiliki arti. Gangguan pendengaran konduktif dapat terjadi karena:
- Infeksi telinga;
- Alergi;
- Swimmer’s ear;
- Penumpukan kotoran telinga;
- Benda asing yang terjebak di dalam telinga;
- Tumor tak ganas;
- Luka pada saluran telinga karena infeksi.
2. Sensori Neural Hearing Loss (SNHL)
SNHL terjadi ketika terdapat kerusakan pada struktur telinga bagian dalam atau pada jalur saraf menuju otak. SNHL biasanya bersifat permanen. SNHL dapat menyebabkan suara yang berbeda, normal atau keras menjadi pelan dan tidak jelas. SNHL dapat terjadi karena:
- Cacat lahir yang mengubah struktur telinga;
- Penuaan;
- Bekerja di daerah yang berisik;
- Trauma pada kepala atau tulang tengkorak;
- Penyakit meniere, yaitu gangguan pada telinga bagian dalam yang dapat mempengatuhi pendengaran dan keseimbangan;
- Neuroma akustik, yaitu tumor non-kanker yang tumbuh pada saraf yang menghubungkan telinga ke otak yang disebut saraf vestibular koklear.
Infeksi berikut dapat merusak saraf pada telinga dan menyebabkan SNHL:
- Campak;
- Meningitis;
- Gondong;
- Demam scarlet.
Beberapa obat yang termasuk obat ototoksik juga dapat memicu SNHL. Berdasarkan ASHA, terdapat 200 obat yang dijual bebas dan obat resep yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Jika Anda mengonsumsi obat untuk kanker, penyakit jantung, atau infeksi serius, tanyakan pada dokter mengenai risiko pengonsumsian obat.
3. Gangguan pendengaran gabungan
Gangguan pendengaran gabungan adalah kombinasi gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif. Kondisi ini disebabkan oleh masalah di telinga dalam, luar, atau tengah.
Apa saja gejala gangguan pendengaran?
Gangguan pendengaran biasanya terjadi bertahap. Awalnya Anda tidak menyadari adanya perubahan pada pendengaran Anda. Yang pasti, Anda harus segera memeriksakan ke dokter jika menyadari gangguan pendengaran.
Baca juga: Cara Tepat Membersihkan Telinga Tanpa Bikin Luka
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.