Sebelum berangkat mudik Lebaran, tentunya ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Mulai dari membawa tiket transportasi, baju, keperluan anak, hingga persediaan makanan. Satu hal yang tak kalah penting adalah jangan lupa selalu sedia obat-obatan kemana pun Anda pergi. Lantas, jenis obat apa saja yang harus dibawa saat mudik? Berikut daftarnya.
Daftar obat yang harus dibawa saat mudik
Faktor cuaca, stres, dan kondisi puasa membuat para pemudik rentan sakit selama di perjalanan. Nah, disinilah pentingnya membawa obat-obatan saat mudik supaya Anda dan keluarga tetap sehat dan nyaman.
Baca selengkapnya: 5 Masalah Kesehatan Saat Mudik yang Perlu Anda Waspadai
Meskipun nantinya tidak digunakan, obat-obatan setidaknya bisa menjadi pertolongan pertama jika nantinya Anda atau keluarga Anda tiba-tiba jatuh sakit saat mudik. Berikut berbagai jenis obat yang wajib dimasukkan ke dalam tas Anda, di antaranya:
- Obat pilek dan flu, seperti dekongestan, supresan batuk, atau obat isap.
- Obat pereda nyeri, seperti paracetamol, ibuprofen, atau aspirin.
- Obat alergi, contohnya antihistamin atau epinephrine.
- Obat diare.
- Obat maag, misalnya antasida atau laksatif.
- Obat pereda mual, untuk mengatasi mabuk perjalanan.
- Krim atau salep jamur.
- Krim hidrokortison 1% untuk mengatasi iritasi kulit ringan, seperti gatal akibat gigitan nyamuk atau serangga.
- Tabir surya
Bila Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, ada baiknya periksakan kesehatan Anda ke dokter terlebih dahulu. Dokter mungkin akan meresepkan jenis obat tertentu yang juga harus Anda bawa saat mudik.
Misalnya, apabila Anda mengidap diabetes, Anda tentu harus bawa insulin saat mudik. Begitu juga bila Anda punya sakit asma, maka Anda harus selalu siap sedia inhaler untuk mengatasi gejala asma yang kambuh sewaktu-waktu. Jika Anda mudik dengan lansia, anak-anak atau ibu hamil, bisa jadi akan lebih banyak obat-obatan yang harus dibawa karena kondisi tubuhnya lebih rentan sakit.
Baca juga: 6 Tips Mudik Dengan Lansia Agar Nyaman dan Sehat Sampai di Tujuan
Selain obat-obatan di atas, penting juga bagi Anda untuk membawa kotak P3K. Setiap kotak P3K biasanya terdiri dari:
- Perban (dengan berbagai ukuran) dan plester
- Tisu pembersih bebas alkohol
- Pembersih luka antiseptik, misalnya alkohol atau bantalan yodium
- Sarung tangan lateks atau vinil sekali pakai
- Kain kasa steril
- Peniti
- Gunting
- Pinset
- Cairan untuk membersihkan benda asing pada luka, seperti larutan garam atau air steril
- Krim atau salep antiseptik
- Salep luka bakar
- Termometer (digita lebih baik)
- Obat tetes mata
- Penutup mata (eye shield / pad)
- Bola kapas (cotton ball)
- Kantong plastik
- Sabun atau hand sanitizer
- Masker hidung dan mulut
- Pipet
- Garam rehidrasi oral
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan yang mungkin terjadi selama Anda mudik lebaran. Alat-alat tersebut bisa jadi sangat berguna kalau ada anggota keluarga yang cedera, terkena luka bakar, atau sakit mendadak selama perjalanan mudik.
Perlu dicatat bahwa sebagian isi kotak P3K di atas memiliki tanggal kedaluwarsa. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengeceknya secara berkala agar tahu mana yang perlu diganti atau ditambahkan.
Tips membawa obat-obatan saat mudik Lebaran
Nah, sekarang Anda tentu tidak bingung lagi harus membawa jenis obat apa saja sebelum mudik. Selain itu, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan supaya tidak repot membawa obat-obatan saat mudik, yaitu:
- Agar lebih praktis, pindahkan obat-obatan ke dalam kotak obat kecil yang bisa ditutup rapat. Jangan lupa diberi label supaya jenis obatnya tidak tertukar.
- Untuk obat resep dokter, biarkan obat tersebut di dalam kemasan aslinya. Kalau perlu, bawa serta salinan resep dari dokter. Tujuannya jika sewaktu-waktu obat Anda habis saat sedang di kampung halaman, Anda bisa mendapatkan obat yang sama dengan resep tersebut.
- Tak perlu membawa 1 strip untuk masing-masing obat. Bawa 2 tablet atau sesuaikan dengan jumlah anggota keluarga dan seberapa lama Anda mudik.
- Masukkan semua obat di dalam tas yang selalu Anda bawa atau tas khusus obat-obatan. Kemudian letakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh Anda dan keluarga, jangan di bagasi atau kabin. Kotak P3K bisa Anda masukkan ke dalam koper atau tas yang lebih besar.
Baca selengkapnya: 5 Menu Buka Puasa Praktis Saat Harus Berbuka di Jalan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.