Kadar hematokrit adalah kondisi kadar sel darah merah dalam darah. Bila kadar sel darah merah dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah maka Anda harus waspada.
Hal ini karena kondisi hematokrit yang tidak normal dapat menjadi tanda bahwa seseorang mengalami penyakit tertentu seperti anemia dan penyakit lainnya.
Memiliki peran membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, sel darah merah memang harus dijaga betul agar tidak mengalami masalah.
Bila sel darah ini mengalami masalah maka akan mengakibatkan kondisi yang tidak baik pada sistem yang lain.
Mengingat pentingnya sel darah merah dalam tubuh, maka diperlukan proporsi jumlah sel darah merah dalam rentang standar nilai normal.
Hal ini dapat dilihat dari hematokrit (Ht) yang akan menunjukkan jumlah persentase perbandingan sel darah merah terhadap volume darah.
Kadar hematokrit dinyatakan dalam satuan persen, misalnya hematokrit 25% artinya ada 25 militer sel darah merah dalam 100 mililiter darah.
Perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki kadar hematokrit yang berbeda-beda. Perbedaan ini bisa dipicu oleh usia, jenis kelamin dan tempat laboratorium pengujiannya.
Berikut adalah rentang nilai normal hematokrit dilihat dari usia dan jenis kelamin:
- Bayi baru lahir : 55% sampai 68%
- Usia 1 minggu : 47% sampai 65%
- Usia 1 bulan : 37% sampai 49%
- Usia 3 bulan: 30% sampai 36%
- Usia 1 tahun : 29% sampai 41%
- Usia 10 tahun : 36% sampai 40%
- Dewasa pria : 42% sampai 54%
- Dewasa perempuan : 38% sampai 46%
Hematokrit tidak normal pertanda Anda mengidap penyakit ini
Untuk mengetahui kondisi sel darah merah seseorang biasanya akan dilakukan tes hematokrit. Tes ini merupakan bagian dari pemeriksaan darah lengkap yang dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit seseorang.
Selain itu, tes ini akan membantu dalam menentukan seberapa baik tubuh seseorang dalam merespon pengobatan yang telah diberikan.
Biasanya akan dilakukan tes hematokrit bila ada indikasi penyakit disebabkan oleh tinggi atau rendahnya sel darah merah. Kondisi kesehatan yang dapat memicu kadar hematokrit rendah yaitu
- Anemia
- Perdarahan
- Leukimia
- Penghancuran sel darah merah
- Kekurangan gizi atau malnutrisi
- Konsumsi air yang berlebihan
- Kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin B6
- Gagal ginjal
- Kerusakan sumsum tulang
Sedangkan untuk kadar hematokrit yang tinggi dapat diakibatkan oleh:
- Penyakit jantung bawaan
- Gagal jantung kanan
- Rendahnya kadar oksigen dalam darah
- Tumor ginjal
- Jaringan parut
- Penyakit sumsum tulang
- Rendahnya kadar oksigen dalam darah
- Dehidrasi
- Polisitemia vera
Selain itu,, kadar hematokrit dapat terjadi pada orang yang tinggal di ketinggian dan perokok berat.
Prosedur Pemeriksaan Hematokrit
Pemriksaan hematokrit dimulai dengan pengambilan sampel darah pada bagian pembuluh vena yang paling menonjol biasanya di bagian siku.
Setelah diambil sampel maka dilakukan evaluasi menggunakan centrifuge yang merupakan alat yang berputar dengan kecepatan tinggi untuk memisahkan isi dalam darah.
Supaya darah tidak membeku diberikan antikoagulan khusus. Ketika tabung uji dari centrifuge diambil, maka akan jelas terlihat bahwa darah akan terbagi menjadi tiga bagian yang terpisah yaitu sel darah merah, antikoagulan, dan plasma darah.
Kemudian akan terlihat sel darah merah yang mengendap di bagian bawah tabung sehingga bisa dihitung kadar hematokrit dalam darah.
Setelah didapat hasilnya dilanjutkan dengan membandingkan dengan nilai normal. Sehingga didapatlah hasil akhir kadar hematokrit darah dalam kondisi normal atau abnormal.
Dalam melakukan pemeriksaan hematokrit perlu adanya konsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan hasil akurat dalam pemeriksaan.
Seseorang yang baru saja dalam kondisi mengalami kekurangan darah, transfusi darah, dehidrasi berat dan orang yang tinggal di dataran tinggi dapat membuat hasil tes tidak akurat.
Meskipun tes hematokrit tidak menimbulkan efek samping namun Anda perlu waspada jika terjadi pembengkakan atau perdarahan yang tidak kunjung sembuh setelah pengambilan sampel darah.
Jika hasil kadar hematokrit sudah diperoleh maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Hal ini untuk menghindari risiko penyakit lain yang mungkin akan muncul.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.