Sinar matahari pagi, sangat baik bagi kesehatan sebagai tambahan kalsium bagi tulang Anda. Di sisi lain, sinar UV didalamnya, dapat membawa beberapa dampak buruk bagi kulit Anda. Ada dua jenis sinar UV yang dapat menjangkau bumi, yaitu UVA dan UVB. UV A dapat mengakibatkan warna kulit menjadi gelap dan keriput, sedangkan UV B, dapat menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit.
Sinar UV juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering, kasar, berbintik hitam dan kemerahan. Faktor geografis, seperti di Indonesia, memperparah tingkat sinar UV, yang artinya, masyarakat di Indonesia rentan terhadap kanker kulit.
Apakah penderita kanker kulit tidak boleh terkena sinar matahari? Boleh. Berikut peraturan yang dapat Anda coba, agar sinar matahari tidak menghambat aktivitas Anda.
- Wajib menggunakan tabir surya.
- Termasuk saat cuaca sedang mendung atau hujan sekalipun, dengan SPF (sun protection factor) limabelas atau lebih, jika cuaca sangat panas, oleskan sekitar dua sampai tiga jam sekali. Tabir surya juga dapat terhapus oleh gesekan pakaian, keringat dan jika terkena air.
- Hindari sinar matahari langsung mulai dari jam sepuluh hingga jam empat sore.
- Gunakan pakaian yang tertutup. Angkat dan hadapkan pakaian Anda ke arah sinar matahari, jika sinar matahari tidak terlihat (terhalang) dari serat-serat pakaian tersebut, berarti aman untuk Anda kenakan, kenakan yang berwarna gelap dan benar-benar kering
- Sebagai tambahan, dapat mengenakan topi, kacamata atau payung.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.