Kanker payudara merupakan salah satu penyakit ganas di dunia yang muncul pada jaringan payudara. Beberapa negara di Benua Asia, salah satunya Indonesia, telah tercatat sebagai negara yang penduduknya memiliki kasus kanker payudara dengan persentase yang cukup tinggi.
Mengenai kanker payudara
Penyebab
Salah satu penyebab kanker payudara berawal dari adanya riwayat keluarga yang pernah terkena kanker ini sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan adanya mutasi gen yang berperan pada pembentukan sel kanker.
Struktur genetika dari anggota keluarga dengan kanker payudara memicu munculnya kasus yang sama pada keturunan lain. Bahkan, risikonya bisa meningkat pada wanita usia sekitar 50 tahun keatas.
Selain riwayat keluarga, faktor lingkungan juga bisa menjadi penyebab kanker payudara, bahkan bisa meningkatkan risikonya hingga 80%. Hal ini terkait oleh hormon estrogen yang meningkat pada wanita.
Gejala
Kanker terbagi menjadi 4 stadium dan tingkat metastase. Sel kanker yang tumbuh di payudara secara perlahan berkembang dan menyebar mengikuti aliran darah menuju kelenjar getah bening hingga ke bagian tubuh lainnya.
Gejala kanker payudara yang paling umum adalah adanya benjolan di payudara sisi depan atau samping yang bila dipegang terasa keras. Ukurannya tak melulu besar, tapi bisa juga kecil atau bervariasi.
Jika benjolan di ketiak terasa hangat dan keras, itu artinya telah terjadi peradangan. Bisa jadi kanker sudah membesar dan menyebar ke kelenjar getah bening.
Selain itu, ciri-ciri kanker payudara lainnya meliputi:
- Keluar darah dari puting susu
- Bercak merah sekitar puting susu
- Kerutan di kulit payudara
- Nyeri payudara
Pemeriksaan kanker payudara
Metode pemeriksaan kanker payudara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengenal faktor risiko dan pemeriksaan fisik.
Selain itu, kanker payudara juga dapat dideteksi dengan skrining payudara untuk memeriksa ada-tidaknya sel kanker atau kelainan lain pada payudara. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara untuk memastikan lokasi dan keras-lunaknya kanker.
Beri tahukan juga bila Anda mengalami keluhan lain di luar payudara. Hal ini bisa membantu dokter dalam mendiagnosis adanya potensi penyebaran ke organ-organ lain.
Skrining payudara dapat dilakukan dengan mamografi. Teknik ini menggunakan sinar X, bisa dilakukan mulai usia 40 tahun. Agar hasilnya akurat, mamografi sebaiknya dilakukan pada hari pertama menstruasi.
Selain mamografi, kanker payudara juga dapat dideteksi dengan USG payudara. Keduanya bisa dikombinasikan untuk memberikan presentasi akurasi yang lebih tinggi.
Untuk lebih jelasnya, bisa dilakukan MRI dan CT scan. Namun, harga pemeriksaannya cenderung lebih mahal dan membutuhkan persiapan waktu yang lebih lama.
Pemeriksaan kanker payudara yang lebih kompleks adalah dengan teknik biopsi kelenjar sentinel. Skrining ini dilakukan dengan mengangkat kelenjar getah bening untuk dilakukan pemeriksaan patologi.
Teknik biopsi lain yang sering digunakan adalah biopsi jarum halus (FNAB) dan Core biopsy. Metode ini hanya dilakukan oleh dokter spesialis yang berpengalaman di bidang onkologi.
Penanganan kanker payudara
Bila ditemukan adanya sel kanker melalui pemeriksaan fisik dan skrining payudara, penanganan akan disesuaikan dengan stadium kanker payudara yang dialami. Teknik utamanya dilakukan dengan pembedahan atau mastektomi. Nah, teknik mastektomi ini juga akan disesuaikan dengan derajat kanker dan luasnya penyebaran sel kankter tersebut.
Selain mastektomi, penanganan kanker payudara dapat dialkukan dengan teknik BCT (Breast Conserving Therapy). Metode yang satu ini dilakukan dengan mempertahankan bentuk payudara.
Kemoterapi bisa menjadi salah satu cara lain untuk menangani kanker payudara. Kombinasi obat-obatan antikanker dikonsumsi sesuai siklus tertentu.
Obat kemoterapi terdiri dari kombinasi obat yang bekerja menekan sel kanker. Beberapa jenis obat yang sering digunakan yaitu Cyclophospamide, Methotrexate, dan Doxorubin.
Penting untuk mengenai seluk beluk kanker payudara, mulai dari gejala, faktor risiko, hingga terapi. Menjaga kondisi kesehatan adalah cara awal yang untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik dan mengurangi risiko kanker payudara.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?