Sampai usia 2 tahun, susu menjadi makanan utama bagi bayi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Susu mengandung kaya kalsium dan vitamin D yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan giginya agar tetap sehat serta kuat. Susu UHT (ultra high temperature) termasuk salah satu jenis susu tambahan tinggi kalsium yang sering diberikan untuk anak. Namun, sebetulnya kapan anak boleh minum susu UHT dan apa manfaatnya bagi tubuh si kecil?
Nutrisi dan kandungan pada susu UHT
Susu UHT adalah susu yang sudah dipanaskan di suhu tinggi 138 derajat Celsius selama minimal 2 detik. Hal ini dapat memperpanjang daya simpan susu, yang semula hanya bertahan 2-3 minggu menjadi 9 bulan. Proses pemanasan tersebut juga dilakukan untuk mematikan bakteri di dalam susu, sehingga si kecil terhindar dari risiko infeksi atau keracunan makanan.
Walaupun dipanaskan pada suhu sangat tinggi, nutrisi yang terkandung pada susu UHT sama dengan susu biasa. Tidak banyak perbedaan antara jumlah asam lemak pada susu UHT dengan jumlah asam lemak pada susu biasa. Bahkan, protein dalam susu UHT lebih mudah diproses oleh tubuh bila dibandingkan dengan protein dalam susu murni dan susu pasteurisasi.
Saat proses pemanasan dan penyimpanan selama 90 hari, kandungan vitaminnya juga tidak ada yang hilang, seperti vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B5 (asam pantotenat), vitamin B7 (biotin), beta karoten, sampai asam nikotinat. Namun kandungan vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin C dalam susu UHT akan berkurang sedikit.
Selain unggul dari kandungan nutrisinya, susu UHT juga memberikan kemudahan dan kenyamanan tersendiri bagi para ibu. Susu UHT lebih praktis untuk dibawa bepergian tanpa perlu membawa botol susu atau air panas. Susu UHT mudah disimpan dan biasanya dikemas dengan desain khusus untuk mempertahankan kualitas nutrisi di dalam susu UHT.
Baca Juga: Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi Pada Anak
Kapan anak boleh minum susu UHT?
Saat anak berusia 1-6 bulan, air susu ibu atau ASI merupakan makanan dan minuman yang paling baik. Bila ibu tidak mampu memproduksi ASI dengan cukup atau karena kondisi medis tertentu, ibu bisa memberikan susu formula sebagai penggantinya. Namun, Anda tentu harus berkonsultasi dulu dengan dokter anak mengenai hal ini.
Setelah berusia 6 bulan, orangtua boleh memberikan susu UHT untuk anak. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa susu UHT bukanlah susu pengganti ASI atau asupan utama.
Susu UHT hanya sebagai bahan tambahan dalam makanan si kecil. Agar lebih aman, susu UHT baru benar-benar boleh diberikan saat usia anak berusia 1 tahun lebih. Dengan catatan, anak anda tidak mempunyai alergi susu.
Apa jenis susu UHT yang boleh diberikan untuk anak?
Sebelum memberikan susu UHT untuk anak, perhatikan dulu jenis-jenisnya. Jika anak Anda berusia 1-2 tahun, maka Anda dapat memberikan susu UHT yang full cream. Pasalnya, susu UHT full cream dirasa lebih bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral untuk menjaga tumbuh kembang si kecil dengan sempurna.
Baca Juga: Susu Formula Baik Atau Buruk?
Lewat dari usia 2 tahun, Anda baru bisa mengenalkan susu semi-skim secara bertahap untuk anak. Dengan catatan, tetap berikan makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang.
Jenis susu yang tidak disarankan untuk diberikan pada bayi di bawah 1 tahun adalah kental manis. Orangtua juga tidak dianjurkan memberikan susu skim atau susu yang hanya mengandung 1% lemak, jika usia anak Anda masih di bawah 5 tahun. Kedua jenis susu tersebut tidak memiliki cukup kalori dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan oleh anak pada usia di bawah 5 tahun.
Saat anak berusia 1-3 tahun, ia memerlukan sekitar 350 mg kalsium tiap harinya. Jumlah kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan meminum sekitar 300 ml atau setara 1 gelas susu. Maka itu, penuhi kelengkapan nutrisi anak Anda setiap harinya dengan jenis susu UHT full cream khusus anak seusianya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.