Ketika Anda tidak sedang merencanakan kehamilan, umumnya Anda akan menggunakan berbagai alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya “kebobolan”. Alat kontrasepsi ada beragam, mulai dari pil KB, spiral hingga kondom.
Walaupun sudah mengenakan alat kontrasepsi, beberapa kasus yang terjadi adalah masih ada yang kebobolan dan pada akhirnya hamil.
Bagaimana cara supaya Anda dapat terhindar dari kehamilan yang tidak direncanakan terutama saat Anda berhubungan seks dengan kondom? Rupanya ada beberapa teknik yang perlu Anda perhatikan yaitu tentang kapan Anda harus menarik penis keluar saat Anda berhubungan seks pakai kondom.
Seperti yang kita tahu bahwa pembuahan yang berujung kehamilan terjadi ketika sel telur dan sperma bertemu. Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah hal ini terjadi.
Ketika berhubungan seks dengan kondom, sperma yang keluar saat ejakulasi akan terkumpul di dalam kondom, tepatnya di bagian ujung kondom. Dengan demikian, sperma pun tidak akan sampai pada sel telur, sehingga Anda akan terhindar dari pembuahan.
Tetapi, akan menjadi lain ceritanya apabila kondom yang Anda gunakan bocor. Umumnya, kebocoran kondom ini terjadi akibat kualitas kondom yang buruk.
Jika Anda berhubungan seks tanpa kondom dan ingin mencegah pembuahan, Anda perlu menarik penis keluar sesegera mungkin sebelum ejakulasi terjadi. Hal ini dilakukan supaya sperma tidak keluar di leher rahim kemudian membuahi sel telur.
Jika Anda berhubungan seks menggunakan kondom, Anda tidak perlu tergesa-gesa menarik penis Anda saat akan ejakulasi. Anda bisa menarik penis Anda sebelum ejakulasi atau sesudah ejakulasi. Hal ini tergantung dengan keinginan Anda dan pasangan.
Meski Anda mengeluarkan sperma ketika penis masih berada di dalam vagina, pembuahan tetap dapat dihindari karena sperma terhalang oleh kondom.
Catatan penting bagi Anda adalah sebaiknya Anda segera menarik penis setelah ejakulasi, guna menghindari kebocoran pada kondom yang sudah penuh. Namun, pencegahan yang paling aman dan bisa diandalkan adalah dengan menarik penis sebelum ejakulasi.
Planned Parenthood menyebutkan bahwa kondom 98% efektif untuk mencegah kehamilan. Tetapi jika kondom tidak digunakan dengan benar, efektivitasnya akan menurun menjadi sekitar 85%.
Hal ini menunjukkan bahwa 15 dari 100 orang pengguna kondom gagal dalam misi mencegah kehamilan.
Supaya kondom bekerja dengan maksimal, Anda perlu menggunakannya dengan benar setiap kali Anda melakukan hubungan intim. Gunakanlah kondom dari awal hingga akhir dan pastikan kondom yang Anda pasang sudah terpasang dengan benar sebelum Anda gunakan.
Untuk memberikan perlindungan ekstra, Anda bisa menggunakan pelumas pada kondom. Pakailah kondom yang berkualitas dan belum kadaluwarsa.
Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah Anda harus memastikan bahwa Anda memegang pangkal kondom saat Anda menarik penis keluar, guna meminimalisir kemungkinan kondom terlepas dari penis.
Mungkin sebagian dari Anda tidak mengetahui bahwa cara menyimpan kondom dapat mempengaruhi kualitas kondom itu sendiri. Menyimpan kondom di tempat yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu lembab atau tempat yang memungkinkan kondom terkena sinar matahari secara langsung, dapat merusak meterial kondom dan memecah lateks sehingga membuat kondom menjadi mudah sobek.
Anda harus berhati-hati dalam menyimpan kondom supaya kondom tetap pada kualitas yang baik.
Pastikan untuk tidak menyepelekan petunjuk penggunaan dan penyimpanan kondom pada kemasan. Simpanlah kondom yang akan Anda gunakan di tempat dengan suhu kamar dan tempat yang kering.
Jauhkan kondom dari sinar matahari secara langsung dan jauhkan dari ruangan bersuhu terlalu panas atau terlalu dingin.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.