Jangan cemas jika tiba-tiba dokter meminta Bunda untuk melakukan pemeriksaan cardiotocography (CTG). Kebanyakan ibu hamil mungkin belum paham kenapa pemeriksaan ini harus dilakukan.
Padahal pemeriksaan ini harus dilakukan agar dokter tahu kondisi kesehatan ibu dan bayi.
CGT merupakan media yang berfungsi untuk mengecek denyut jantung janin dan kontraksi rahim pada bayi dalam kandungan.
Ini sangat penting untuk mengetahui apakah terjadi gangguan pada bayi pada saat sebelum dilahirkan dan proses melahirkan nanti , supaya dokter dan bidan bisa mengantisipasinya lebih awal.
Seperti apa alat dan cara kerja cgt?
Pada dasarnya, CGT atau cardiotocography berbentuk seperti dua piringan kecil yang dilekatkan dipermukaan perut dan kemudian diikat dengan tali elastis dan dilingkar ke perut ibu hamil.
Satu piring berfungsi untuk mengecek detak jantung janin dan yang satu untuk mengukur tekanan perut. Dengan cara ini, alat ini dapat membantu untuk mengetahui kapan ibu hamil akan mengalami kontraksi dan berapa kekuatan kontraksi yang terjadi.
Cara pemasangan CGT sangat mudah, sebelum dipasang perut ibu hamil akan terlebih dahulu dioles gel supaya sinyal dapat ditangkap dengan baik.
Sedangkan tali pengikat yang elastis tadi dihubungkan dengan mesin yang berfungsi sebagai penerjemah sinyal dari piring. Yang ditempelkan diperut ibu hamil.
CGT akan memanfaatkan gelombang suara untuk mendekteksi denyut jantung jabang bayi dalam perut Bunda. Denyut jantung janin berbeda dengan denyut jantung orang dewasa.
Jika orang dewasa 60-100 kali per menit, janin dalam kandungan hanya 110-160 per menit. Tanda adanya masalah dengan janin dalam kandungan bisa dilihat dari denyut jantung janin apakah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Kondisi yang memerlukan pemeriksaan ctg
Jika tidak terjadi masalah atau gangguan pada janin dalam kandungan, dokter biasanya tidak akan melakukan tes CTG.
Tes ini akan dilakukan jika kondisi ibu hamil tidak sehat dan bisa membahayakan jabang bayi, contohnya ibu hamil menderita diabetes atau tekanan darah tinggi.
Pemeriksaan ini perlu dilakukan karena manfaat dari pemeriksaan ini agar dokter mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan saat persalinan nanti.
Pemeriksaan CGT berguna juga untuk ibu hamil yang mengalami:
- Demam tinggi
- Mengalami pendarahan saat proses melahirkan
- Terkena infeksi HIV atau hepatitis B dan C
- Hamil bayi kembar
- Gerakan janin lemah dan berubah-ubah
- Mengalami gangguan di plasenta
- Ketuban pecah
Pemeriksaan ini berguna agar mengetahui jumlah Braxton Hicks atau kontraksi palsu, dan nantinya akan terhindar dari kontraksi pada ibu hamil yang sudah lebih dari sembilan bulan umur kandungannya tetapi belum juga melahirkan.
Bentuk atau hasil yang dihasilkan mesin CGT berupa grafik sesuai dengan detak jantung jabang bayi dan kontraksi rahim. Hasilnya nanti ada dua yaitu reaktif dan nonreaktif.
Reaktif yaitu denyut jantung meningkat setelah jabang bayi bergerak dan nonreaktif denyut jantung tidak meningkat walaupun sudah bergerak.
Untuk Bunda, jangan takut dengan CGT, karena CGT tidak ada radiasi, karena itu aman untuk ibu hamil.
Tetapi utnuk informasi lebih lanjut ibu hamil dapat berkonsultasi dengan dokter dan memeriksa siapa tahu perlu melakukan cardiocotgraphy guna terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
