Dibandingkan orang dewasa, sistem imun tubuh anak cenderung masih lemah sehingga lebih rentan terkena penyakit. Salah satunya tipes atau dikenal juga dengna sebutan demam tifoid. Namun, Anda sebagai orangtua tak perlu khawatir karena penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin tifoid untuk anak.
Saking banyaknya jadwal imunisasi atau vaksin, Anda mungkin bingung untuk menentukan waktu yang tepat memberikan vaksin tifoid untuk anak. Lalu, kapan sebaiknya si kecil mendapatkan vaksin untuk tipes? Berikut informasi lengkapnya.
Booking Klinik Vaksinasi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket vaksinasi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Apa itu vaksin tifoid?
Vaksin tifoid adalah jenis vaksin yang berfungsi untuk membantu mencegah demam tifoid alias tipes. Vaksin ini bekerja dengan cara membuat suatu antibodi yang mampu mencegah Anda jatuh sakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi.
Vaksin tifoid umumnya diberikan sejak usia anak-anak. Selain itu, vaksin ini juga diberikan untuk orang-orang yang berisiko terkena demam tifoid, di antaranya:
- Orang yang bepergian ke daerah yang rentan penularan tipes.
- Orang yang sering kontak dengan pembawa (karier) bakteri tipes, misalnya ikan sungai atau ikan laut yang terkontaminasi
- Petugas laboratorium yang menggunakan bakteri Salmonella typhi untuk penelitiannya
Meskipun cukup ampuh mencegah tipes, vaksin tifoid tidak 100% efektif untuk tubuh. Hal ini tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing orang. Oleh karena itu, Anda tetap harus melakukan tindakan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan diri sendiri, anak, dan keluarga serta memastikan makanan yang dikonsumsi terjamin kebersihannya.
Baca Selengkapnya: Ciri-Ciri Tipes Pada Anak dan Langkah Penanganannya
Jenis-jenis vaksin tifoid
Ada beberapa macam vaksin tifoid yang tersedia, yaitu:
1. Vaksin vi polysaccharide (injeksi)
Vaksin vi polysaccharide adalah vaksin tifoid yang mengandung bakteri tidak aktif. Jenis vaksin tipes umumnya diberikan pada anak mulai usia 2 tahun melalui suntikan (injeksi).
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Berbagai kandungan di dalam vaksin vi polysaccharide mampu memberikan perlindungan pada tubuh anak selama 3 tahun. Setelah itu, sebaiknya lakukan vaksinasi ulang setiap 3 tahun supaya si kecil tidak mudah terkena tipes.
2. Vaksin Ty21a
Vaksin Ty21a mengandung sampel bakteri Salmonella typhi yang dilemahkan, sehingga cocok diberikan untuk orang-orang dengan daya tahan tubuh rendah. Misalnya anak-anak dan orang yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
Berbeda dengan vaksin vi polysaccharide, vaksin Ty21a diberikan pada anak mulai usia 6 tahun ke atas dengan cara diminum (oral). Vaksin tipes ini diberikan dengan 3 dosis yang masing-masing diselang 2 hari.
Soal lama perlindungan, vaksin Ty21a efektif melindungi tubuh anak dari risiko tipes selama 3 tahun dan perlu pemberian ulang setiap 3 tahun. Hindari memberikan antibiotik untuk anak 7 hari sebelum dan sesudah pemberian vaksin Ty21a.
Kapan sebaiknya memberikan vaksin tifoid untuk anak?
Melansir dari jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun milik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin tifoid untuk anak sebaiknya diberikan sejak usia 2 tahun. Vaksin ini perlu diulang setiap 3 tahun supaya efek perlindungannya lebih maksimal.
Walaupun dapat mencegah infeksi penyakit, cara kerja vaksin tipes tidak selalu 100 persen efektif. Hal ini tergantung dari sistem kekebalan tubuh dan pola hidup masing-masing anak setiap hari.
Booking Klinik Vaksinasi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket vaksinasi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Di samping memberikan vaksin tifoid, Anda juga harus tetap aktif mengajak si kecil untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya. Jangan lupa untuk selalu menjaga asupan makanan anak agar terhindar dari kontaminasi bakteri penyebab tipes.
Meskipun nantinya si kecil tetap terkena tipes, vaksin tipes akan membuat gejalanya jadi lebih ringan daripada anak yang belum mendapatkan vaksin ini sebelumnya. Jadi, jangan tunda lagi berikan vaksin tifoid untuk anak demi menjaga kesehatannya.
Baca Juga: Jadwal Imunisasi yang Disarankan untuk Buah Hati Anda
Apa saja efek samping vaksin tifoid?
Sama seperti jenis vaksin pada umumnya, vaksin untuk tipes juga dapat memberikan efek samping pada tubuh anak. Namun tak perlu khawatir, efek sampingnya cenderung ringan dan akan segera membaik seiring berjalannya waktu.
Beberapa efek samping vaksin tifoid untuk anak di antaranya kulit kemerahan, bengkak, atau terasa nyeri di area suntikan. Sekitar 1 dari 100 orang juga mengalami demam hingga 38°C, artinya sangat jarang terjadi.
Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter dan tanyakan apakah si kecil membutuhkan vaksin tifoid atau tidak. Beri tahukan dokter jika anak Anda mengalami alergi tertentu, sebab penderita alergi tidak dianjurkan menerima vaksin tipes.
Baca Selengkapnya: Makanan untuk Penderita Tipes Agar Cepat Sembuh
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.