Rutin berjemur di pagi hari bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin hidup sehat dengan cara yang mudah. Pasalnya, paparan sinar matahari pagi mampu memberikan asupan vitamin D alami bagi tubuh dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan serta kekuatan tulang. Lalu, kapan dan seberapa lama harus berjemur di pagi hari agar manfaatnya maksimal?
Manfaat dan risiko berjemur di pagi hari
Aktivitas berjemur di pagi hari sangat baik untuk semua orang, mulai dari orang dewasa, lansia, hingga bayi baru lahir. Paparan sinar mahatari pagi dapat membantu mengatasi risiko penyakit kuning pada bayi, yaitu kondisi ketika kadar bilirubin terlalu tinggi sehingga tubuh bayi tampak menguning.
Selain untuk bayi, manfaat berjemur di pagi hari juga bisa dirasakan oleh orang dewasa. Biasanya, rutinitas ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek gosong alias sunburn agar kulit terlihat lebih eksotis.
Meski manfaatnya sangat banyak, ini bukan berarti Anda lantas berjemur terlalu lama agar mendapatkan vitamin D lebih banyak. Perlu diingat bahwa sinar matahari mengandung radiasi ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet (B) yang bisa menjadikan kulit seperti terbakar.
Semakin banyak radiasi ultraviolet, maka sel-sel kulit bisa menjadi rusak. Alih-alih menyehatkan, terlalu lama berjemur di terik matahari justru dapat meningkatkan risiko kanker kulit atau melanoma.
Baca selengkapnya: Manfaat Sinar Matahari dan Efek Sampingnya Bagi Tubuh
Kapan waktu yang tepat berjemur di pagi hari?
Para ahli punya pendapatnya tersendiri soal waktu paling tepat untuk berjemur dan beraktivitas di bawah sinar matahari. Namun secara umum, waktu yang tepat untuk berjemur di pagi hari adalah mulai pukul 7-8 pagi.
Ada juga yang berpendapat bahwa waktu terbaik berada di bawah sinar matahari adalah pukul 10 pagi hingga 3 sore. Hal ini dikarenakan posisi matahari pada awal pagi dan menjelang malam berada di bawah garis horizon yang berbatasan dengan bumi. Akibatnya, paparan radiasi UVA dan UVB tidak terlalu tinggi sehingga aman bagi tubuh.
Hal itu selaras dengan pendapat William B. Grant yang menyatakan bahwa radiasi UVA memiliki konsentrasi tinggi untuk menimbulkan kanker kulit dibandingkan dengan radiasi UVB.
Seberapa lama boleh beraktivitas di bawah matahari?
Meskipun sinar matahari baik untuk tubuh, berjemur di pagi hari juga tidak baik jika dilakukan terlalu lama. Para ahli menyarankan, lama berjemur di bawah sinar matahari sebaiknya sekitar 20-30 menit di pagi dan sore hari-- tidak lebih dari itu.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, terlalu lama beraktivitas di bawah matahari bisa membakar kulit dan menyebabkan kulit gosong. Risiko terkena kanker kulit juga bisa semakin besar, apalagi kalau Anda malas memakai tabir surya (sunblock) saat beraktivitas di luar rumah.
Jadi, Anda boleh-boleh saja berjemur di pagi hari dengan memperhatikan waktu dan durasi berjemur. Dengan demikian, Anda bisa memperoleh manfaat sinar matahari dengan maksimal dan tubuh pun tetap terlindungi dari bahaya paparan sinar matahari berlebihan.
Apabila Anda harus beraktivitas di bawah sinar matahari dalam waktu lebih lama, sebaiknya gunakan pakaian yang nyaman. Pilihlah baju berbahan katun dan tidak terlalu tebal, sehingga sirkulasi udara jadi lancar dan terhindar dari dehidrasi.
Jangan lupa juga untuk pakai tabir surya sebelum ke luar rumah supaya kulit tetap terlindungi. Selalu siap sedia air putih untuk mencegah dehidrasi saat menjalani aktivitas yang padat.
Baca juga: 15 Menit Berjemur Sinar Matahari Bisa Melindungi Anda dari Risiko Patah Tulang
Yang harus diperhatikan sebelum berjemur di pagi hari
Nah, sekarang Anda sudah tahu tentang waktu dan durasi yang aman untuk berjemur di pagi hari. Selain itu, ada beberapa hal yang juga harus Anda perhatikan sebelum berakivitas di bawah sinar matahari pagi, antara lain:
1. Perhatikan jenis dan pigmentasi kulit
Manusia memiliki keragaman warna kulit unik yang dipengaruhi oleh cuaca, ras, dan kondisi tempat tinggalnya. Anda bisa temukan orang-orang dengan warna kulit kuning, putih, sawo matang atau cokelat, hingga warna kulit yang lebih gelap. Warna kulit ternyata ikut menentukan seberapa lama Anda boleh beraktivitas di bawah sinar matahari, lho!
Pemilik kulit putih dan terang disarankan tidak berlama-lama di bawah sinar matahari. Hal itu disebabkan karena lapisan melanin di dalam kulitnya cenderung sangat tipis dan tidak mampu menghalau radiasi UV.
Sedangkan bagi pemilik kulit yang berwarna gelap memiliki kesempatan lebih lama untuk berada di bawah sinar matahari. Sebab, lapisan melanin pada kulitnya cenderung lebih tebal.
2. Perhatikan risiko kesehatan
Melakukan kegiatan di bawah sinar matahari langsung dalam waktu lama meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Salah satunya adalah terjadi dehidrasi ringan hingga berat atau heat stroke. Pada kasus yang parah, kondisi ini akan membuat Anda cepat haus, pusing, bahkan bisa pingsan.
Oleh karena itu, selalu siap sedia air putih untuk mencegah risiko dehidrasi saat beraktivitas di luar ruangan. Jangan lupa untuk mengoleskan kembali sunscreen dan sunblock supaya kulit tetap terlindungi dari bahaya radiasi sinar matahari.
Baca juga: 6 Cara Efektif Melindungi Kulit dari Bahaya Radiasi Sinar Matahari
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.