Setiap tahun, statistik jumlah perokok di dunia meningkat seiring dengan bertambahnya angka kematian akibat kebiasaan merokok. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa merokok merugikan diri sendiri bahkan lingkungan sekitarnya.
Maka dari itu, wajar jika pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia, salah satunya dengan memberikan peringatan bahaya merokok pada bungkus rokok.
Peringatan bahaya merokok pada bungkus rokok
Sebenarnya, peringatan bahaya merokok pada bungkus rokok sudah tersedia dalam bentuk tulisan, dimana memberitahukan pada perokok atau orang lain bahwa merokok menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker jantung, paru-paru, kehamilan, bahkan impotensi.
Tak hanya itu, merokok juga mengubah perilaku dan psikologis seseorang menjadi pemarah dan moody-an.
Nah, dikarenakan peringatan dalam bentuk tulisan ini kurang berpengaruh terhadap jumlah perokok yang kian meroket, pemerintah mengganti bentuk tulisan tersebut dengan gambar peringatan merokok.
Dimana gambar tersebut menunjukkan dampak merokok bagi kesehatan yang seram. Bagi Anda yang takut akan akibatnya, diharapkan untuk segera menghentikan kebiasaan merokok tersebut.
Tentunya, pemerintah telah memiliki daftar gambar menyeramkan yang akan dipublikasikan pada bungkus rokok. Dimana, keseluruhan gambar tersebut akan direview apakah efektif mengurangi jumlah perokok atau tidak.
Nah, dari lima gambar peringatan merokok yang disajikan, pemerintah telah mengevaluasinya. Hasilnya, dua PHW atau Pictorial Health Warning efektif, sedangkan tiga lainnya belum efektif.
Nah, dari ketiga gambar peringatan merokok yang kurang efektif, akan diganti dengan PHW lain yang lebih menakutkan atau menyeramkan. Tiga gambar akibat merokok tersebut berupa kanker mulut, kanker tenggorokan, dan merenggut satu per satu kebahagian perokok (organ tubuhnya).
Sebenarnya, inspirasi gambar peringatan bahaya merokok atau PHW ini diambil dari luar negeri. Nah, karena dirasa kurang menyentuh, pemerintah mengganti dua gambar PHW berupa korban rokok di Indonesia.
Sedangkan tiga gambar lainnya masih dalam proses seleksi dari 20an Pictorial Health Warning yang masuk Kementerian Kesehatan.
Gambar yang lolos seleksi harus sesuai kriteria menyeramkan diantaranya menakutkan, membuat perokok ingin berhenti merokok, bahkan bagi pemula menjadi enggan untuk mencoba rokok.
Pengaruh gambar peringatan merokok di indonesia
Jika di luar negeri jumlah perokok aktif berkurang akibat pemberian gambar menyeramkan pada bungkus, berbeda di Indonesia. Ada banyak pihak yang menilai, PHW ini kurang efektif mengurangi jumlah perokok. Bahkan, kian hari jumlah perokok malah semakin bertambah.
Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Teguh Dartanto, seorang Kepala Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Indonesia, dimana dampak gambar menyeramkan pada bungkus rokok tersebut tidak sampai mengurangi jumlah perokok maupun menghentikan kebiasaan merokok bagi perokok aktif.
Hal tersebut hanya menyebabkan perasaan tidak enak sesaat saja. Selebihnya, mereka akan tetap kembali merokok kemudian.
Lebih lanjut, Teguh Dartanto yang merupakan salah satu peneliti PKJS UI atau Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia mengatakan, memang kebijakan gambar peringatan bahaya merokok merupakan tindakan yang serba salah.
Disisi lain merokok dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan bagi perokok maupun orang-orang sekitar. Sedangkan di sisi lainnya, rokok memberikan sumbangan bagi pendapatan negara maupun daerah yang cukup besar.
Atas dasar alasan itulah, Teguh berpendapat akan sulit mengendalikan jumlah perokok di Indonesia yang kian meningkat pada waktu dekat-dekat ini. Namun, peningkatan harga rokok dirasa cukup menjadi titik awal untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia.
Nah, bagaimana menurut Anda? Apakah rokok mahal bakalan menjadi solusi untuk mengendalikan peredaran rokok di Indonesia?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.