Mupirocin adalah salah satu jenis obat antibiotik topikal yang digunakan pada pemakaian luar. Obat topikal sendiri bisa berupa salep atau krim yang umumnya dioleskan di kulit. Mupirocin salep memiliki manfaat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri yang muncul pada kulit, misalnya impetigo.
Kegunaan mupirocin salep
Mupirocin salep umumnya digunakan untuk mengobati impetigo, infeksi bakteri pada kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus ataupun Streptococcus pyogenes. Mupirocin salep bekerja dengan cara membunuh bakteri serta membantu menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.
Selain itu, mupirocin salep juga bisa mengobati infeksi bakteri yang terjadi pada hidung akibat bakteri Staphylococcus aureus, radang folikel rambut, furunkulosis (abses kulit yang mirip dengan bisul), maupun infeksi kulit ringan lainnya yang disebabkan oleh bakteri.
Apa itu impetigo?
Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri umumnya terjadi pada kulit anak-anak dan bayi sekitar usia 2-5 tahun. Impetigo bisa menular melalui kontak langsung atau melalui barang yang pernah digunakan oleh penderita impetigo.
Gejala impetigo umumnya muncul setelah 4-10 hari sejak terinfeksi bakteri dan ditandai dengan munculnya bercak merah dan lepuhan pada kulit, terlebih pada area wajah, tangan, dan kaki. Selain itu, gejala impetigo juga terkadang disertai rasa nyeri dan gatal.
Baca juga: Kenali Impetigo dari Penyebab, Gejala dan, Pengobatannya
Pemakaian mupirocin salep
Dosis mupirocin salep
Mupirocin yang secara umum tersedia dalam bentuk salep atau krim dengan kandungan 2% dapat diberikan sesuai dengan dosis yang disarankan oleh dokter. Namun dosis orang dewasa dan anak usia di atas 1 tahun yang lazim digunakan dalam pemakaian mupirocin adalah sebagai berikut:
Oleskan mupirocin salep 3 kali sehari selama 10 hari. Jika tidak ada perubahan/perbaikan setelah 3-5 hari pemakaian, ada baiknya untuk berkonsultasi kembali dengan dokter.
Umumnya mupirocin salep tersedia di pasaran dengan merek Mupirocin, Bactoderm, Mertus, Pirotop, Bactroban, Pibaksin, Mupicor. Bactoderm sendiri merupakan salah satu merek mupirocin salep yang cukup sering digunakan dan tersedia dalam kemasan krim 5 gr dan 10 gr, serta salep 10 gr.
Efek samping mupirocin salep
Sejumlah efek samping mupirocin salep yang mungkin terjadi antara lain:
- Gatal pada kulit (Pruritus)
- Kulit kering dan kemerahan
- Rasa panas dan terbakar pada kulit
- Pembengkakan pada kulit
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Diare
- Sakit perut
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mupirocin salep
- Mupirocin yang termasuk ke dalam obat antibiotik hanya bisa dibeli dengan resep dokter
- Mupirocin salep sebaiknya digunakan secara teratur demi mendapatkan hasil yang maksimal
- Hindari menggunakan mupirocin salep pada kulit yang sedang luka
- Jika mengalami iritasi, segera hentikan penggunaan mupirocin salep
Penggunaan mupirocin salep juga harus hati-hati dan membutuhkan persetujuan dokter terlebih dahulu terutama jika digunakan pada orang yang memiliki luka bakar ataupun luka terbuka, serta penderita gangguan ginjal maupun hati. Penggunaan mupirocin salep juga tidak disarankan pada anak-anak di bawah 1 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui sehingga sebaiknya dihindari.
Baca juga: Kenali Infeksi Kulit Yang Mudah Dikenali
Manfaat mupirocin yang memiliki sifat antibakteri juga mungkin dapat terganggu jika digunakan bersamaan dengan chloramphenicol. Oleh karena itu, beritahukan dokter obat apa saja yang sedang digunakan termasuk riwayat alergi obat yang dimiliki.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.