Mengalami kulit gatal, kemerahan, atau bengkak karena terkena eksim atau psoriasis? Anda bisa mengobatinya dengan betametason. Jenis obat ini biasanya diresepkan oleh dokter untuk membantu meredakan sensasi ketidaknyamanan pada kulit akibat infeksi.
Lantas, berapa kali salep betametason harus digunakan agar infeksi kulit cepat sembuh? Temukan jawabannya pada ulasan berikut ini.
Betametason obat apa?
Betametason adalah obat golongan kortikosteroid yang umum digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit: Mulai dari kulit kemerahan, gatal, atau bengkak karena eksim hingga psoriasis.
Betametason memiliki sifat anti-inflamasi yang bekerja dengan cara mencegah dan mengendalikan produksi protein yang menyebabkan peradangan pada tubuh. Karena termasuk golongan obat kortikosteroid, obat ini juga mampu menghentikan pertumbuhan dan penumpukan jaringan pada kulit.
Betametason tersedia dalam bentuk salep, krim, losion, semprot, hingga suntikan. Bila disuntikkan ke dalam tubuh, betametason bisa digunakan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan paru-paru pada bayi baru lahir.
Baca Juga: Obat Jamur Kulit di Apotik Paling Ampuh (Krim & Tablet)
Kegunaan salep betametason untuk pengobatan
Salep betametason dan krim betametason sebetulnya tidak jauh berbeda dalam hal fungsinya. Dibandingkan versi krimnya, betametason berbentuk salep mampu menutupi atau melapisi kulit dengan lebih baik. Sediaan ini juga cocok jika kulit Anda tergolong kering.
Namun, betametason salep tidak cocok digunakan pada area tubuh yang ditumbuhi rambut lebat karena bisa memicu folikulitis. Selain itu, penggunaan salep ini juga umumnya meninggalkan sisa-sisa minyak pada kulit sehingga perlu diperhatikan bagi Anda yang memiliki kulit berminyak.
Berkat cara kerjanya, salep betametason dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit kulit sebagai berikut:
1. Eksim
Betametason merupakan steroid yang sangat kuat untuk mencegah pelepasan zat peradangan dalam tubuh. Karena itulah, obat kulit ini banyak digunakan untuk mengatasi gatal akibat eksim.
Eksim adalah gangguan pada kulit yang ditandai dengan kulit kering, ruam merah, dan rasa gatal yang mengganggu. Pemberian jenis dan dosis salep betametason untuk eksim akan disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat keparahan eksim masing-masing pasien.
2. Dermatitis
Kortikosteroid topikal seperti salep betametason dapat digunakan sebagai pelembap tambahan (emolien) untuk masalah dermatitis. Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan ruam, bengkak, dan memerah pada kulit. Kulit yang terkena dermatitis bahkan bisa sampai melepuh, mengeluarkan cairan, hingga mengelupas.
Betametason bekerja dengan cara meredakan gejala flare-up, yakni sensasi gatal dan kemerahan pada kulit yang ditimbulkan oleh reaksi peradangan. Namun, perlu diketahui bahwa betametason hanya berfungsi untuk meringankan gejalanya, bukan untuk menyembuhkannya hingga tuntas.
Baca Juga: 7 Jenis Eksim Atau Dermatitis Pada Kulit
3. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan timbulnya bercak merah dan bersisik di beberapa area tubuh. Kondisi ini lebih sering muncul di daerah lutut, siku, kulit kepala, hingga punggung bagian bawah.
Salep betametason juga sering diresepkan untuk mengobati psoriasis, tetapi untuk yang tergolong ringan. Contohnya adalah psoriasis pada kulit kepala, telapak kaki, atau telapak tangan.
Secara umum, dosis salep betametason untuk mengatasi gatal, bengkak, atau kemerahan pada kulit adalah sebagai berikut:
- Dewasa dan anak usia > 13 tahun: 1-2 x sehari, dioleskan tipis-tipis pada area kulit yang terinfeksi
- Anak usia < 13 tahun: tidak direkomendasikan
Sebelum menggunakan betametason berbentuk salep, pastikan untuk selalu mencuci tangan terlebih dahulu. Hindari menutup kulit yang terinfeksi dengan perban secara mandiri, kecuali disarankan oleh dokter. Selalu ikuti petunjuk penggunaan obat dari dokter supaya kegunaan salep betametason semakin efektif mengatasi penyakit kulit Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.