Saat kemajuan tekhnologi semakin menjadi kebutuhan , internet menjadi salah satu jawaban yang dapat membantu menyelesaikan ragam pekerjaan. Namun, di samping keuntungan yang tersedia berkat kemudahan pengaksesannya, tekhnologi juga turut mengembangkan rupa kejahatan internet.
Hal ini sering kali menjadi kondisi yang dilematis bagi orang tua. Bersikap anti pada internet karena khawatir anak terjebak kejahatan internet dirasa kurang bijaksana. Ada baiknya memberikan pemahaman pada anak tentang bahaya internet jika digunakan dengan tidak bertanggung jawab.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Berikut ini beberapa jenis kejahatan internet yang harus diwaspadai dan diantisipasi, antara lain:
1. Cyberbullying
Tindakan penindasan pada masa inisiasi sekolah atau bullying kini tak hanya terjadi di lingkungan sekolah belaka. Penindasan kini menjalar dunia internet. Penindasan di dunia maya bisa jadi tidak menyakitkan secara fisik, namun, bukan berarti tidak akan berdampak pada perkembangan emosi.
Selain penyebaran gambar dan video bermuatan aksi penindasan, kini ada beberapa modus penindasan lainnya. Ada beberapa kelompok anak yang melansir website atau blog berisikan photo-photo anak-anak yang tidak mereka sukai sedang berpose memalukan.
Anak yang menjadi korban penindasan biasanya takut untuk mengungkapkan hal ini pada orang tuanya. Ketakutan akan hilangnya izin berinternet menjadi salah satu hal yang membuat anak akhirnya berdiam. Komunikasi yang terjalin dengan baik antar orang tua dan anak bisa membantu menghentikan tindak penindasan ini
2. Pelecehan Seksual
Dunia internet rentan dengan interaksi ragam manusia. Hal ini rupanya menjadi ruang pula bagi para penjahat seksual. Pastikan anak tidak sembarangan berinteraksi dengan orang asing. Modus pelecehan ini bisa dimulai bahkan dari berbincang biasa
3. Pornografi
Mudahnya anak mengakses internet merupakan kondisi yang dilematis. Memang untuk urusan menyelesaikan tugas sekolah, ragam informasi di internet bisa sangat berguna. Namun, ketersediaan informasi berlebih dari situs-situs yang tidak sesuai untuk dikonsumsi usia sekolah pun tak jarang justru menarik perhatian anak.
Memeriksa rekam alamat situs yang dikunjungi anak bisa menjadi salah satu langkah prefentif, selain memberikan bekal penanaman nilai agama
4. Status Jejaring Sosial
Akses mengunduh dan memuat ragam konten yang kian dipermudah dengan keberadaan smartphone, sesungguhnya memberi tugas tambahan bagi para orang tua. Di usia anak yang masih belia, wajar bila anak memuat suatu tulisan atau photo yang justru akan disesali di kemudian hari.
Bantu anak memahami mana kegiatan yang wajar dibagi untuk konsumsi sosial dan mana kegiatan yang sebaiknya dikonsumsi orang-orang terdekat saja. Karena apa yang dimuat pada akun jejaring sosial akan menjadi sebuah label kepribadian.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.