Masalah kelopak mata bengkak lebih dari sekedar gangguan kosmetik atau penampilan saja, melainkan bisa menjadi masalah serius, terutama jika pembengkakannya cukup parah sehingga mengganggu kemampuan seseorang untuk melihat.
Meskipun sebagian besar penyebab kelopak mata bengkak tidak berbahaya, namun masalah yang tampaknya kecil bisa berakibat fatal, seperti kebutaan, bahkan mengancam nyawa. Jadi, jika Anda mengalami pembengkakan pada kelopak mata, sebaiknya memastikan kondisi tersebut dengan memeriksakan diri ke dokter.
12 Penyebab kelopak mata bengkak
Sebelum ke dokter, berikut kami informasikan beberapa kemungkinan penyebab kelopak mata bengkak beserta obat dan pengobatan yang diperlukan. Inilah 11 penyebab kelopak mata bengkak yang sering terjadi:
- Bintitan
- Chalazion
- Alergi
- Kelelahan
- Menangis
- Produk makeup dan perawatan kulit
- Penyakit graves
- Selulitis orbital
- Herpes
- Blefaritis
- Saluran air mata tersumbat
- Sakit mata (Konjunctivitis)
1. Bintitan
Bintitan atau hordeolum adalah sejenis infeksi yang menyerang kelenjar di dasar bulu mata pada kelopak mata. Pembengkakan yang terjadi hanya terbatas pada daerah yang terinfeksi, yakni berupa benjolan merah, gatal, nyeri, bengkak. Setelah beberapa jam atau beberapa hari, bentuknya menyerupai jerawat dengan bintik putih (nanah) di ujungnya.
( ! ) Meski terlihat menggemaskan, namun jangan sekali-kali memencet bintitan, karena akan berisiko menyebarkan infeksi dan berpotensi merusak mata.
Pada sebagian besar kasus, infeksi hanya mempengaruhi satu titik kelenjar dan tidak memerlukan perawatan khusus. Jika kondisi ini baru saja terjadi, maka segeralah kompres dengan air hangat. Bagi Anda yang hobi menggunakan produk mata seperti make up, maka sebaiknya hentikan penggunaannya hingga bintitan sembuh.
Lebih lanjut, baca: Cara Mengobati Bintitan dengan Cepat, Efektif dan Aman
Di sisi lain, penggunaan Antibiotik mungkin diperlukan ketika kondisinya parah, seperti:
- Beberapa bintitan muncul sekaligus.
- Terasa sangat menyakitkan.
- Gejalanya semakin memburuk.
- Timbul demam.
- Penglihatan terganggu.
Jika seseorang mengalami salah satu gejala di atas, maka segeralah berobat ke dokter untuk mendapatkan resep antibiotik dan pengobatan yang diperlukan.
2. Chalazion
Chalazion (baca: kalazion) terlihat seperti bintitan, tapi ini bukanlah infeksi, jadi tidak ada kemerahan ataupun nyeri, hanya berupa benjolan. Chalazion atau kista pada kelopak mata ini terjadi saat kelenjar minyak di kelopak mata tersumbat, umumnya terjadi akibat bintitan yang tidak sembuh secara sempurna.
Kompres hangat bisa membantu mempercepat penyembuhan. Namun ketika chalazion tumbuh sangat besar, maka bisa mengganggu penglihatan dan bisa menjadi menyakitkan. Bisa juga menjadi sulit untuk membedakan antara chalazion, bintitan, atau infeksi mata. Jika benjolan tidak hilang setelah beberapa hari atau ada tanda-tanda infeksi, seperti demam, maka segera hubungi dokter mata.
3. Alergi
Jika kelopak mata bengkak disertai dengan gejala dominan berupa gatal, kemerahan, banyak keluar air mata, maka bisa jadi penyebabnya adalah alergi. Debu, serbuk sari, dan alergen umum lainnya bisa mengiritasi mata dan memicu reaksi alergi.
Meskipun alergi mata jarang berbahaya, tapi sangat mungkin mengganggu. Jika sudah begini, maka obat-obatan seperti antihistamin (cetirizine, CTM, dll) dan obat tetes mata alergi dapat membantu meringankan gejalanya.
Selanjutnya, cobalah cermati hal-hal apa saja yang menjadi penyebabnya, karena pengobatan terbaik agar tidak kambuh lagi adalah dengan menghindari alergen atau penyebab alerginya.
4. Kelelahan
Kelelahan atau mata lelah bisa membuat kelopak mata terlihat sembab, misalnya akibat lembur atau kurang tidur di malam hari. Hal ini akan menyebabkan cairan menumpuk di kelopak mata (retensi air), sehingga membuat mata terlihat bengkak atau sembab di pagi hari.
Untungnya masalah seperti cukup mudah diatasi, yaitu dengan menerapkan kompres dingin saat berbaring dengan kepala ditinggikan di atas bantal. Minum segelas air setelahnya juga bisa membantu mengurangi retensi cairan dan pembengkakan.
5. Menangis
Kelopak mata bengkak setelah menangis bisa jadi akibat retensi cairan, yang disebabkan oleh kenaikan aliran darah ke daerah sekitar mata. Bahkan tangisan kuat dan panjang berpotensi menyebabkan robeknya pembuluh darah kecil di mata dan kelopak mata.
Solusinya hampir mirip dengan kasus sebelumnya, yakni dengan beristirahat, kompres dingin dengan meninggikan kepala, dan cukup minum air putih. Lebih lanjut pelajari di sini: Cara Menghilangkan Mata Sembab Dalam Sekejap
6. Makeup dan produk perawatan kulit
Saat produk makeup dan perawatan kulit masuk ke mata, zat tersebut bisa mengiritasi mata dan jaringan sekitarnya, menimbulkan masalah berupa pembengkakan, memerah, dan menyakitkan.
Reaksi alergi terhadap produk ini juga bisa memicu kelopak mata bengkak. Jika hal ini terjadi, maka penanganannya hampir sama dengan kasus alergi mata, yakni obat antihistamin dan menghindari produk apapun yang mengenai mata.
Jika mata terasa terbakar dan bengkak, dianjurkan untuk mengguyur mata menggunakan air mata buatan (obat tetes mata) yang tersedia di apotek untuk membantu menenangkan ketidaknyamanan. Jika kondisinya dirasa berat atau memburuk, maka segeralah ke dokter mata.
7. Penyakit graves
Penyakit graves merupakan penyakit akibat kelainan endokrin yang menyebabkan tiroid yang terlalu aktif. Kondisi ini dapat menyebabkan tiroid secara keliru melepaskan sel untuk melawan infeksi yang justru tidak ada pada mata.
Maka dari itu, antibodi yang dilepaskannya menjadi penyebab pembengkakan dan peradangan pada mata. Untuk mengatasi penyakit graves dapat dilakukan melalui operasi tiroid atau pemberian berbagai obat.
8. Selulitis orbital
Selulitis orbita adalah infeksi pada kelopak mata yang cukup dalam. Infeksinya dapat menyebar dengan cepat dan seringkali sangat menyakitkan. Bahkan lecet kecil pun pada kelopak mata bisa menjadi pintu masuk bakteri untuk menimbulkan selulitis orbital.
kelopak mata bengkak akibat selulitis orbita
Jika kelopak mata sangat menyakitkan, merah, atau bengkak, yang sebelumnya ada luka atau lecet, maka harus segera mencari perawatan medis darurat.
Selulitis adalah infeksi serius yang memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Bergantung pada tingkat keparahan infeksi, mungkin diperlukan antibiotik intravena (IV) atau melalui infus.
9. Herpes okuler
Herpes okuler adalah infeksi herpes di dalam dan sekitar mata dan dapat menyebabkan kelopak mata bengkak bahkan kebutaan. Meskipun dapat terjadi di semua usia, namun kasus ini paling sering terjadi pada anak-anak.
Ada beberapa gejala yang mengindikasikan herpes mata ini, yaitu nyeri, mata merah, penglihatan kabur, sensitif dengan cahaya, banyak cairan mata, serta pembengkakan pada kelopak mata. Di kelopak mata yang bengkak terlihat gelembung-gelembung cairan berkelompok.
Meskipun herpes mata tidak dapat disembuhkan, namun efek kerusakan yang ditimbulkannya dapat diminimalisir. Begitu gejala muncul, segeralah hubungi dokter. Semakin cepat diobati, semakin sedikit kerusakan pada mata yang bahkan bahayanya berpotensi menyebabkan kebutaan.
10. Blefaritis
Blefaritis adalah peradangan (inflamasi) pada kelopak mata yang menyebabkan kelopak mata menjadi memerah dan bengkak. Kondisi ini dapat bersifat akut atau sementara, namun biasanya bersifat kronik yang cenderung lebih sulit untuk diobati bahkan kambuhan.
Pembengkakan pada kelopak mata bersifat merata, disertai rasa nyeri, mengganjal, kemerahan, terkadang gatal. Di pagi hari sering kali ditemukan adanya krusta atau semacam keropeng di tepian kelopak mata yang berdekatan dengan bulu-bulu mata.
Pada penanganan awal, cukup mengompresnya dengan air hangat dan menjaga kebersihan mata. Namun jika dalam beberapa hari tidak ada perbaikan, sebaiknya berobat ke dokter.
11. Saluran Air Mata Tersumbat
Bila saluran air mata tersumbat, mata tidak bisa sepenuhnya menguras air mata, yang mengakibatkan rasa sakit dan kemerahan pada kelopak mata. Mata akan terlihat selalu berair, karena saluran pembuangan yang menuju ke hidung ini tersumbat.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari trauma, peradangan, infeksi, atau bahkan tumor. Pengobatannya pun disesuaikan dengan penyebabnya tersebut, jadi tak perlu berusaha mengobati sendiri, segera periksakan ke dokter.
Di sisi lain, bayi baru lahir sangat rentan mengalami penyumbatan pada saluran air mata, namun untungnya sering membaik sendiri saat mereka berusia 1 tahun. Jika diperlukan dokter akan mengajari teknik pemijatan untuk mempercepat penyembuhannya.
12. Sakit Mata (Konjunctivitis)
Konjungtivitis, juga dikenal sebagai pink eye, adalah radang konjungtiva mata, yang merupakan jaringan tipis dan transparan yang melapisi kelopak mata dan bola mata. Penderitanya akan mengalami mata merah atau merah muda, dan bisa terasa sakit, gatal, dan kelopak mata bengkak.
Bentuk konjungtivitis yang paling umum adalah akibat infeksi virus yang hilang dengan sendirinya setelah 7-10 hari. Namun, infeksi bakteri juga bisa menyebabkan konjungtivitis. Kadang-kadang, alergi atau iritasi seperti parfum yang mengiritasi mata, juga dapat menyebabkan konjungtivitis.
Kompres hangat bisa membantu meredakan rasa sakit. Tips lainnya yaitu:
- Hindarkan mata dari produk make up apapun.
- Hindari menggosok atau menyentuh mata.
- Sering cuci tangan untuk mencegah penyebaran infeksi.
Jika gejalanya memburuk, rasa sakit menjadi parah, atau tidak membaik dalam beberapa hari, maka mungkin diperlukan pengobatan dengan antibiotik atas resep dari dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.